Monday, April 30, 2018

HALELUYA


HALELUYA
       Sebutan liturgis, disalin dari kata Ibrani hallelu-yah, ‘pujilah Yah’, kependekan dari Yahweh, muncul 24 kali dalam Mzm. Meskipun ini hanyalah satu dari sekian sebutan untuk memuji, tapi (kecuali  Mazm 135:3) selalu digunakan pada awal atau akhir dari mzm-mzm yg tidak diketahui nama penulisnya. Karena itu diduga kata ini telah menjadi sebutan baku untuk memuji Tuhan dalam kebaktian di Bait Allah sesudah Pembuangan.

       Mzm yg menerakan haleluya dibagi berkelompok:
 (1)  Mazm 104;  105 (didapatkan pada bg akhir), 106 (pada bg awal dan akhir, yg terakhir ini menjadi bg dari puji-pujian terakhir pada Kitab Mzm ke-IV).
 (2) Mazm 111; 112; 113 (pada bg awal), 115-117 (pada bg akhir); hampir pasti bahwa LXX adalah benar menempatkan haleluya yg diulangi kembali pada bg akhir Mazm 113, untuk menjadi bg awal ps 114, jadi melengkapi seri-seri tersebut.
(3) Mazm 135 pada bg awal dan akhir, tapi oleh LXX bg akhir ini ditempatkan pada bg awal Mazm 136.
(4) Mazm 146; 147; 148; 149; 150, ditempatkan pada bg awal dan akhir pada masing-masing mazmur.

       Pada PB ‘Haleluya’ (Wahy 19:1,3,4,6) dipakai dalam ibadah orang Kristen. Sebagian besar mazmur Haleluya memegang peranan penting dalam ibadah di rumah sembahyang orang Yahudi.
Dalam Mazm 113; 114; 115; 116; 117; 118, ‘Hallel Mesir’ dinyanyikan pada hari raya Paskah, Pentakosta, Pondok Daun dan Penyerahan.
Pada perayaan Paskah Mazm 113;  114 dinyanyikan sebelum makan, sedangkan  Mazm 115; 116; 117; 118 setelah cawan yg ke-3 (bnd Mr 14:26). Mazm 135;  136 dinyanyikan pada hari Sabat, Pujian Agung ( Mazm 146; 147; 148; 149; 150) dengan  Mazm 145 pada semua kebaktian pagi.






No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...