Friday, April 20, 2018

KENAIKAN TUHAN YESUS


KENAIKAN TUHAN YESUS
       Diceritakan dalam Kis 1:4-11. Ungkapan Luk 24:51 ‘dan terangkat ke sorga’ tidak terdapat dalam semua naskah tulis tangan PB, seperti juga halnya dengan Mr 16:19. Dalam PB tidak ada peristiwa lain kecuali Kenaikan Tuhan Yesus, sebagai akhir peristiwa-peristiwa penampakan Tuhan Yesus sesudah kebangkitan-Nya. Dan Kenaikan itu dianggap fakta yg sudah terjadi, seperti nyata dalam acuan ‘Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah’, dan ‘Ia akan datang lagi dari sorga untuk kedua kalinya’. Adalah tidak masuk akal mendakwa Lukas salah, atau berkhayal menciptakan suatu hal yg begitu penting sewaktu para rasul masih hidup, supaya mereka memperhatikan apa yg telah dia tulis. Mengenai Kenaikan lihat juga Yoh 6:62; Kis 2:33-34; 3:21; Ef 4:8-10; 1Tes 1:10; Ibr 4:14; 9:24; 1Pet 3:22; Wahy 5:6.
       Pernah dikemukakan beberapa keberatan atas Kenaikan berdasarkan pendapat, bahwa gagasan tentang sorga sebagai suatu tempat di atas kepala manusia sudah ketinggalan zaman dan tidak benar. Keberatan demikian tidak menyentuh inti permasalahan karena:
       1. Kenaikan mungkin merupakan perumpamaan yg diperagakan demi kepentingan para rasul yg memang meyakini gagasan di atas. Walaupun sorga secara harfiah tidak terletak di atas kepala kita dalam ruang angkasa, namun mereka percaya demikian seperti semua orang sezamannya. Dengan demikian Yesus menyatakan jelas, bahwa kurun waktu penampakan sesudah kebangkitan kini sudah lewat, dan bahwa kembali-Nya ke sorga telah membuka zaman kehadiran Roh Kudus dalam gereja. Simbolisme yg diperagakan demikian adalah wajar: peristiwa Kenaikan (yg benar-benar terjadi) tidak harus berarti bahwa sorga terletak di antara awan-awan dunia ini.
       2. Arti istilah ‘sorga’ dan ‘tangan kanan Bapak’ agaknya tepat diungkapkan dengan kata-kata ‘di atas kita’. Justru Yesus menengadah ke langit ketika Ia berdoa (Yoh 17:1; bnd 1Tim 2:8) dan mengajar kita berdoa ‘Bapak kami yg di sorga’. Sorga, apa pun definisi atau wujudnya yg sesungguhnya dalam dimensi yg lain, adalah di luar dunia ini. Dalam perjalanan dari ruang waktu duniawi ke dalam sorgawi, Yesus dilihat bergerak pergi dari bumi, tepat seperti pada kedatangan-Nya yg kedua kali kelak. Ia akan kelihatan bergerak datang ke bumi. Ajaran mengenai ketidakhadiran dalam ujud jasmani ini diimbangi dalam PB dengan ajaran mengenai kehadiran dalam ujud rohani. Maka Perjamuan Kudus adalah dalam rangka memperingati Dia yg dalam ujud jasmani tidak hadir ‘sampai Ia datang’ (1Kor 11:26). Namun seperti dalam semua persekutuan Kristen, Tuhan yg bangkit hadir secara rohani (Mat 18:20).
       Konsep tentang Allah di takhta-Nya seperti diuraikan tadi, khusus menekankan perbedaan Allah dari manusia, dan upaya orang berdosa untuk langsung mendekati Allah terhalang oleh dosa itu. Dengan demikian tujuan Kenaikan nampak sbb:
       (a) ‘Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu’ (Yoh 14:2).
       (b) Yesus duduk di takhta menyatakan bahwa karya penebusan-Nya adalah genap dan final. Ada orang yg percaya bahwa sebagai Imam, Yesus terus mengorbankan diriNya kepada Bapak; kepercayaan ini mereka pertahankan dengan dalih tidak boleh mencampur kedua metafora raja dan imam. Padahal justru inilah yg terjadi dalam Ibr 10:11-14 untuk menunjukkan bahwa pengorbanan Kristus final dan tuntas seutuhnya.
       (c) Yesus menjadi Pengantara untuk umat-Nya (Rom 8:34; Ibr 7:25), kendati di manapun dalam PB tidak dikatakan bahwa Dia mengorbankan diriNya di sorga. Kata Yunani entunkhano (mengantara) berarti mengurus kepentingan orang-orang lain.
       (d) Ia menunggu sampai musuh-musuh-Nya ditaklukkan, dan kedatangan-Nya yg kedua kali kelak adalah tindakan terakhir dalam pembentukan kerajaan Allah (1Kor 15:24-26).

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...