Dahulu
orang mendapatkan air dengan cara menimba air di sumur sekarang orang-orang
sudah menggunakan pompa air untuk mendapatkan air dari sumur. Dulu orang jika
berpergian dari satu tempat ke tempat lain dengan jalan kaki, sekarang orang
berpergian dengan menggunakan mobil, kereta, pesawat, dan lain-lainnya.
Dari
contoh diatas, pada era globalisasi ini manusia tidak akan pernah luput yang namanya
IPTEK yang mempunyai kepanjangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Teknologi
selalu disangkut pautkan dengan alat-alat canggih dan modern, sedangkan ilmu
pengetahuan disangkut-pautkan dengan pelajaran yang kita terima di sekolah atau
kuliah.
Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi orang-orang semakin meninggalkan iman
mereka. Mereka selalu bergantung pada IPTEK dan mulai melupakan Tuhan mereka.
Lalu bagaimana dengan iman Kristen dalam menghadapi kemajuan dunia dalam era
globalisasi yang serba IPTEK ini?
Pengertian IPTEK
IPTEK
adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Yang dimaksud dengan atau
pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas
fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku
sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Adapun
beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar
tahun 2005 diantaranya adalah :
a) Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan
masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar,
maupun menurut bangunannya dari dalam.
b) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag,
mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke
empatnya serentak.
c) Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah
lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sederhana.
d) Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu
adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan,
studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang
dikaji.
e) Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan
akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode
pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor
ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera
manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang
mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk :
“ jika …. maka “.
f) Afanasyef, menyatakan ilmu adalah
manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan
konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya
diuji dengan pengalaman praktis.
Teknologi,
teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari
pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang
digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut
para ahli:
a) Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001),
teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material
yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan
manusia
b) Menurut Mardikanto (1993), teknologi
adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum
banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga
masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
c) Wikipedia.org mendefenisikan teknologi
merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih
efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
Kesimpulannya,
ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan
teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal
dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling
mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.
Kedua:
DAMPAK
PERKEMBANGAN IPTEK
IPTEK
mempunyai manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh, dulu
manusia jika ingin berpergian dari 1 lokasi ke lokasi yang lain dengan jalan
kaki, perkembangan zaman orang berpergian dengan menggunakan sepeda (yang
populer pada zaman perkembangan sepeda dengan nama onthel). Lalu berkembang
lagi orang berpergian dengan menggunakan sepeda motor, mobil, kereta,
pesawat,dan kapal.
Dalam
telekomunikasi juga ada perkembangan teknologi. Dulu orang berkomunikasi jarak
jauh dengan menggunakan surat. Lalu berkembang dengan menggunakan telepon,
handphone, bahkan sekarang menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan
menggunakan chatting pada social network
dan video call
Diatas
merupakan manfaat IPTEK yang sangat terasa dalam kehidupan masyarakat. IPTEK
dan produk-produknya telah banyak memberikan manfaat, kemudahan, kenyamanan,
kesenangan, dan menolong kehidupan umat manusia.
Bidang
informasi dan komunikasi
Informasi
dan komunikasi merupakan salah satu produk iptek yang paling besar
perkembangannya. Teknologi informasi dan komunikasi banyak terdapat pada
disekitar kita, seperti handphone, internet, radio, televisi, dan masih banyak
lagi. Pada mulanya informasi tersebar hanya melalui secara pribadi ke pribadi
langsung, sesuai kemajuan jaman, informasi tersebut menyebar melalui banyak
cara dengan sarana teknologi informasi dan komunikasi.
Dampak-dampak
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi:
Dampak
positif:
1) Informasi tersebar cepat dan akurat
2) Berkomunikasi jarak jauh dengan waktu yang
sama dan praktis
3) Dapat mencari dan mendapatkan informasi
yang kita butuhkan dengan tepat karena penyedia informasi membagi informasi
tersebut kepada umum
4) Diskusi online. Masyarakat dapat berdiskusi
secara online dengan orang diseluruh dunia
5) Dapat melakukan transaksi yang cepat
kapanpun dan dimanapun kita berada secara online tanpa pergi langsung penjual
fisiknya
Dampak
negatifhttp://bisain-tik.webnode.com/products/manfaat-dampak-dan-peranan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-/
1) Information Anxiety (Information
Overload)
Kelebihan
informasi yang menyebabkan kita tidak dapat memilah atau memfilter atau
menyaring mana informasi yang penting dan yang tidak penting, dan dapat menyebabkan
informasi yang tidak terkontrol dan tidak dapat dipastikan kebenarannya.
2) Dehumanization
Hilang
atau turunnya penghargaan atas seseorang sebagai individu, dan digantikan
dengan sederet angka .
3) Lost of Privacy ( Hilangnya Prifasi )
Dalam
kegiatannya, manusia saat ini lebih sering memakai teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Data-data pribadi banyak tersimpan dalam komputer atau
laptop. Berkembangnya internet membuat para hacker dapat mencuri data-data
pribadi dengan leluasa dan tersebar luas.
4) Digital Gap
Kesenjangan
yang terjadi terhadap para pengguna IT dan mereka yang tidak menggunakan IT.
Mereka yang sadar IT akan terus berkembang dan mereka yang tertinggal akan
semakin tertinggal.
5) Possible Massive Unemployment
Penggunaan
atau peng-implementasian TIK dalam kehidupan sehari – hari akan membuat semakin
banyaknya pengangguran baik itu melalui PHK ataupun yang lainnya.
6) Impact on Globalization on Culture
Semakin
menipisnya nilai – nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa
baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing ?
Bidang
ekonomi dan industri
Dalam
bidang ekonomi dan industri teknologi berkembang melalui mesin-mesin. Jika dulu
perusahaan atau pabrik menggunakan tenaga kerja sebagai faktor utama dalam
kegiatan produksi, sekarang mesin atau robot merupakan faktor utama dan tenaga
kerja sebagai pendamping dan pelengkap dari mesin. Penggunaan mesin ini dinilai
sangat meningkatkan produktivitas pabrik dalam hal kualitas dan kuantitas.
Dampak
positif
1) Peningkatan kualitas produk
2) Peningkatan kuantitas produk
3) Produksi barang semakin cepat dan benar
4) Transaksi ekonomi dapat dilakukan dengan
cepat dan akurat
5) Tidak perlu ke bank untuk melakukan
pembayaran atau transfer
6) Persaingan dalam dunia kerja sehingga
menuntut para pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki.
7) Terjadinya industrialisasi
Dampak
negatif
1) Terjadinya PHK karena perubahan pabrik
dari tradisional yang menggunakan cara manual dengan tenaga manusia menjadi
modern yang menggunakan mesin
2) Meningkatnya pengangguran
3) Polusi dan limbah yang dihasilkan pabrik
mencemari lingkungan sekitar
4) Pembobolan dan pencurian uang dalam
rekening bank
Bidang
sosial dan budaya
1) Sikap konsumerisme atau sering membeli
barang yang melebihi batas
2) Individualisme
3) Munculnya kemerosotan moral : boros, gaya
hidup serba instan
4) Menghilangnya sikap saling
bergotong-royong
5) Pola interaksi antar manusia yang
berubah. Remaja sekarang cenderung lebih menyukai chating daripada
bersilaturahmi secara langsung.
6) Kesenjangan sosial. Jurang antara yang
kaya dan miskin semakin lebar
Ketiga: IPTEK DALAM AGAMA KRISTEN
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan segala binatang yang merayap di bumi". (Kejadian 1:28b).
Sejak awal terjadinya manusia, sejak Kejadian
1, Allah telah memerintahkan manusia untuk menundukkan alam dan segala
binatang-binatang. Allah telah memberikan manusia otak untuk dipakai
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menaklukan alam. Akal manusia adalah
anugerah Allah yang diberikan manusia untuk dipakai untuk mengerti FirmanNya
dan menundukkan alam. Tetapi sayang ada manusia yang memakai akal pemberian
Allah ini untuk melawan Allah. Ada teolog-teolog yang menggunakan apa yang
mereka kira adalah "metode ilmiah" untuk mengritik Firman Allah
dengan apa yang mereka sebut "Studi Kritis Alkitab". Hendaknya para
teolog tersebut mengerti dahulu dengan jelas apa itu metode ilmiah. Metode
ilmiah sangat baik untuk dipakai menundukkan alam, tetapi jangan dipakai untuk
mengritik Firman Allah dengan "Studi Kritis Alkitab", terutama apa
yang mereka sebut sebagai "Kritik Atas" atau "Higher
Criticism" yang sangat melemahkan iman, padahal belum tentu benar dan
tidak pernah dapat dibuktikan benar. Saya kini melangkah setapak lebih jauh
dengan mengatakan bahwa kesimpulan "Higher Criticism" yang melemahkan
iman Kristen adalah salah.
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGIDALAM AGAMA KRISTENMula-mula tidak ada pertentangan antara agama
Kristen, ilmu pengetahuan dan Teknologi. Teknologi Hadir/tercipta karena adanya
Ilmu Pengetahuan. Adam hanya memakan buah-buah yang dapat dipetiknya dengan
mudah. Itulah "teknologi" yang dikuasai Adam. Apakah
"agama" Adam? Agama Adam adalah apapun yang diwahyukan Allah kepada
Adam. Adam sudah tahu bahwa ia diciptakan Allah. Ia tahu bahwa ada yang
diizinkan Allah dan ada yang dilarang. Ia juga sudah tahu bahwa melanggar
larangan Allah adalah dosa dan berakibat ia dan Hawa diusir dari taman Firdaus.
Zaman Kain dan Habel teknologi sudah mulai berkembang lebih jauh. Habel menjadi
gembala kambing domba dan Kain menjadi petani (Kejadian 4:2). Teknologi
pertanian dan peternakan sudah mulai dikembangkan. Agama zaman Kain dan Habel
juga sudah mulai ada perkembangan. Mereka sudah mengadakan korban persembahan
(Kejadian 4:3,4).
Kemudian Nuh sudah dapat buat bahtera. Korban
persembahan juga telah menjadi lebih kompleks. Anak-cucu Nuh sudah dapat buat menara
Babel (Kejadian 11). Pada zaman Musa agama berkembang dan dengan wahyu dari
Allah, Musa meletakkan dasar-dasar agama Yahudi dan Kristen. Orang-orang Mesir
waktu itu sudah dapat buat piramida-piramida.
Keempat: PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
DALAM AGAMA KRISTEN
Zaman Yunani Kuno
Zaman Yunani kuno mulai abad ke-enam sebelum
Kristus. Orang pertama yang mendapat kehormatan disebut sebagai filsuf pertama
ilmu pengetahuan alam adalah Thales dari Milletos. Thales berpendapat bahwa
asas pertama adalah air. Anaximandros berpendapat asas pertama ialah "yang
tak terbatas" (to apeiron). Anaximenes berpendapat asas pertama adalah
udara. Kemudian filsafat berkembang makin lama makin kompleks. Yang paling
terkenal ialah Socrates (470-399). Plato (427-347) dan Aristoteles (384-322).
Archimedes mengembangkan ilmu pengetahuan praktis.
Diduga Socrates hidup semasa dengan Maleachi,
nabi terakhir dari perjanjian lama. Menurut banyak teolog, setelah Maleachi
Allah tidak memberi wahyu sampai kelahiran Yesus Kristus diabad pertama setelah
Kristus.
Zaman Patristik
Awal berkembangnya agama Kristen pada abad pertama, sudah ada
pemikir-pemikir Kristiani yang menolak filsafat Yunani. Mereka berpendapat
bahwa setelah Allah memberikan wahyu kepada manusia, maka mempelajari filsafat
Yunani yang non-Kristen dan non-Yahudi adalah sia-sia bahkan berbahaya. Salah
seorang pemuka pikiran ini ialah Tertulianus (160-222). Tetapi pemikir-pemikir
Kristen lain ada yang juga mempelajari filsafat Yunani, a.l. Yustinus Martir
(?-165), Klemens dari Alexandria (150-215), Origines(185-254). Gregorius dari
Nanzianza (330-390), Basilius Agung (330-379). Gregorius dari Nyssa (335—394)
menciptakan suatu sintesa antara agama Kristen dengan kebudayaan Hellenistik
(filsafat Yunani), tanpa mengorbankan apapun dari kebenaran agama Kristen.
Tetapi ada juga karangan-karangan yang diduga ditulis oleh Dionysios yang
sangat berbau neoplatonis.
Bapak gereja yang paling besar dari zaman Patristik ini ialah
Augustinus (354-430). Ia menulis a.l.. "Confesiones" (pengakuan-pengakuan),
"De Civitate Dei" (kota Allah). Augustinus diakui sebagai Bapak
Gereja yang besar oleh orang-orang Katolik Roma maupun orang-orang Protestan.
Dalam teologinya jelas ada pengaruh Plato. Tetapi pada umumnya ia berpegang
ketat pada Alkitab yang diterimanya sebagai Firman Allah.
Zaman Skolastik Dan Abad Pertengahan
Abad ke-5 sampai abad ke-9 terjadi perpindahan
bangsa-bangsa. Suku bangsa pun pindah dari Asia ke-Eropah. Bangsa Jerman pindah
pindah melewati perbatasan kerajaan Romawi. Dan begitu seterusnya. Eropah kacau
balau. Perkembangan teologi dan filsafat tidak begitu besar. Nama seperti
Boethius (480-534) dan Alcuinus berasal dari masa ini.
Baru pada akhir abad ke-9 muncul nama-nama
yang mempengaruhi teologi dan filsafat seperti Johanes Scotus Eriugena
(810-877), Anselmus dari Canterbury (1033-1109), Petrus Abelardus (1079-1142),
Ibn Sina (980-1037) orang Arab dengan nama latin Avicenna, Ibn Rushd
(1126-1198) juga orang Arab dengan nama latin Averroes, Moses Maimodes
(1135-1204) orang Yahudi, Bonaventura (1221-1274), Albertus Agung (1205-1280)
dan yang paling terkenal ialah Thomas Aquinas (1225-1274). Thomas Aquinas
sangat terpengaruh oleh filsafat Aristoteles. Orang Katolik terima Thomas
Aquinas sebagai Bapak gereja. Orang protestan banyak menolak argumen-argumen
Thomas yang terlalu terpengaruh oleh Aristoteles sehingga kadang-kadang
menyimpang dari exegese yang sehat dari Alkitab.
Yang mau saya tekankan disini adalah bahwa
teologi dan filsafat saling mempengaruhi walaupun ada peringatan dari Tertulianus
akan bahayanya pengaruh filsafat non-Kristen pada iman Kristiani. Kalau pada
zaman Patristik pengaruh Plato yang terasa sangat dominan pada teologi masa
itu, pada zaman abad pertengahan pengaruh Aristoteles yang sangat dominan.
Zaman Modern
Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan
kemudian disusul dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada
akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada
suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan
oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes
Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1643).
Renaissance dilanjutkan dengan abad rasio (The
age of Reason) pada abad ke-17 dan abad pencerahan (The age of enlightenment)
pada abad ke-18. Karya Galileo Galilei diteruskan oleh Sir Isaac Newton
(1642-1727) dll. Filsafat dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1623), Rene
Descartes (1596-1650), Baruch de Spinoza (1632—1677), G.W. Leibnitz
(1646-1716), Blaise Pascal (1633-1662), G. Berkeley (1665-1753), David Hume
(1711-1776), Imanuel Kant (1724-1804) dll.
Newton mengembangkan Fisika Klasik. Newton
sering disebut sebagai Bapak ilmu pengetahuan alam modern. Pada tahun 1687
Newton menulis bukunya yang sangat terkenal : "Philosophiae naturalis
principia mathematica". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan pesat.
Makin lama makin pesat. Timbul suatu optimisme akan kesanggupan manusia.
Kewibawaan gereja menjadi sangat merosot karena peristiwa Copernicus/Galileo.
(Lihat artikel "Teori Geosentris versus Teori Heliosentris").
Semua perkembangan dalam filsafat dan ilmu
pengetahuan alam ini mempunyai dampak yang sangat besar pada iman orang
Kristen. Para teolog masa itu sangat terpengaruh dengan filsafat dan ilmu
pengetahuan alam masa itu. Ini nampak jelas dalam teologi mereka. Pengaruh ini
ada positifnya tetapi ada juga negatifnya. Pengaruh positif (menurut
orang-orang Protestan) adalah Gerakan Reformasi. Orang-orang Katolik Roma
mula-mula sangat mengutuk gerakan ini.
Gerakan Reformasi
Reformator yang paling besar adalah Martin
Luther (1483-1546). Sebelum Luther sebenarnya sudah ada reformator-reformator
lain seperti John Wycliffe (1325-1384) di-Inggris dan Johanes Hus (…..-1415)
di-Bohemia. Huss dibakar hidup-hidup oleh Paus Johanes XXIII pada tanggal 6
Juli 1415. Tetapi teologi mereka masih sangat terbatas dan pengaruh mereka
didunia juga masih sangat terbatas. Erasmus (1466- ) juga mempunyai pengaruh
yang besar pada Luther. Mereka adalah perintis reformasi teologi. Perjuangan
Martin Luther diteruskan oleh John Calvin, Zwingli dan lain-lain. Setelah
Luther mengadakan reformasi teologis, berdirilah gereja-gereja reformasi
mula-mula diseluruh Jerman, tetapi kemudian diseluruh dunia. Pada tanggal 31
Oktober 1514 Luther memasang 95 dalil digereja Wittenberg. Sampai kini, tanggal
31 Oktober diperingati sebagai hari reformasi.
Disatu pihak gerakan Reformasi kembali
ketafsiran atau exegese yang sehat dari Alkitab. Mula-mula ada satu gereja
reformasi. Tetapi karena banyak orang yang menafsirkan Alkitab, dan tafsiran
ini berbeda-beda diantara para penafsir, gereja reformasi terpecah-pecah lagi
menjadi beberapa denominasi. Denominasi-denominasi ini makin lama makin banyak.
Hal ini berlangsung sampai sekarang.
Abad ke-19 disebut "The Age of
Ideology" dan abad ke-20 disebut "The Age of Analysis". Ilmu
pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat. Teknologi dan ilmu kedokteran
ialah penerapan praktis dari ilmu pengetahuan alam berkembang dengan sangat
pesat, makin lama makin pesat.
Dalam artikel "Pengaruh iman pada ilmu
pengetahuan dan pengaruh ilmu pengetahuan pada iman", telah kita bahas
saling mempengaruhi keduanya, Tentu saja keduanya juga terpengaruh perkembangan
filsafat. Waktu trend filsafat adalah pada rationalisme, maka pengaruhnya
sangat besar pada ilmu pengetahuan maupun pada agama.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Agama Kristen
Iman, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang
bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7) Sebagai orang Kristen, dan dalam
terang iman kristiani, kita ini harus pro atau anti sama teknologi?
Pro atau anti sama ilmu pengetahuan? Pilih iman atau otak? Doktrin atau ilmu? Kenapa pertanyaan-pertanyaan itu perlu dipikirkan dan dijawab? Karena ada pendapat, semakin kita beriman, semakin sedikit kita pake otak kita. Beriman berarti menyangkali akal sehat, karena percaya kepada apa yang nggak masuk akal. Tentang asal-usul dunia ini, misalnya, orang beriman yakin bahwa Allah-lah yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya. Kenapa? Karena Alkitab, firman
Allah yang tertulis, mengatakan demikian. Jadi , percaya saja. Sedangkan yang menggunakan otak tidak bisa terima pokok creatio ex nihilo. Yang masuk akal adalah apa yang ada sekarang terbentuk lewat sebuah proses, atau multi-proses, dari yang sudah ada sebelumnya. Stephen Hawking, contohnya, mengajukan teori Big-bang, Ledakan Besar, untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini. Sebenarnya, itu tidak lain dari teori kebetulan. Kalau pemikiran seperti itu iman berlawanan dengan otak bikin orang
Pro atau anti sama ilmu pengetahuan? Pilih iman atau otak? Doktrin atau ilmu? Kenapa pertanyaan-pertanyaan itu perlu dipikirkan dan dijawab? Karena ada pendapat, semakin kita beriman, semakin sedikit kita pake otak kita. Beriman berarti menyangkali akal sehat, karena percaya kepada apa yang nggak masuk akal. Tentang asal-usul dunia ini, misalnya, orang beriman yakin bahwa Allah-lah yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya. Kenapa? Karena Alkitab, firman
Allah yang tertulis, mengatakan demikian. Jadi , percaya saja. Sedangkan yang menggunakan otak tidak bisa terima pokok creatio ex nihilo. Yang masuk akal adalah apa yang ada sekarang terbentuk lewat sebuah proses, atau multi-proses, dari yang sudah ada sebelumnya. Stephen Hawking, contohnya, mengajukan teori Big-bang, Ledakan Besar, untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini. Sebenarnya, itu tidak lain dari teori kebetulan. Kalau pemikiran seperti itu iman berlawanan dengan otak bikin orang
Kristen sampai menjauhi IPTEK demi memelihara
imannya, sungguh mengerikan! Karena itu berarti dunia iptek bakalan dikuasai
oleh orang-orang ateis yang tidak beriman, yang nggak takut sama Tuhan.
Sebaliknya, dunia Kekristenan cuma diisi oleh orang-orang yang picik dan
fanatik, yang cuma mengikuti emosi, bukan akal sehat. Quo vadis, dunia? Quo
vadis, Gereja? Lebih dari itu, sikap menjauhi IPTEK demi memelihara iman
benar-benar berlawanan dengan firman Tuhan. Karena Alkitab sendiri berpesan,
Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan (Amsal 1:5). Kalau begitu, bersikap
masa bodoh terhadap iptek, apalagi menjauhi dan menolaknya, berarti menolak firman Tuhan!
masa bodoh terhadap iptek, apalagi menjauhi dan menolaknya, berarti menolak firman Tuhan!
Orang Kristen justru harus menggunakan otak.
menggunakan akal sehat dalam memahami segala sesuatu semaksimal mungkin. Yang
membedakannya dengan orang yang tidak percaya sebenarnya sangat sederhana. Tapi
mendasar. Orang Kristen waktu berpikir selalu melibatkan Allah, bukan cuma apa
yang kelihatan dan terukur dengan panca-indera yang terbatas. Jadi, misalnya,
antara orang percaya dan Stephen Hawking, bedanya sangat sederhana, namun
mendasar.
IPTEK dalam Alkitab
Sebelumnya, kita perlu membedakan ilmu
pengetahuan dari teknologi. “Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu
tingkah laku sistem. Sedangkan teknologi, berasal dari dua kata Yunani tekhne (
pekerjaan ) dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang
digunakan pada berbagai cabang industri. Dari pengertian ini bisa dilihat bahwa
ilmu pengetahuan cenderung berpijak pada teori, sedangkan teknologi merupakan
suatu ilmu terapan. Namun jika diselidiki dengan seksama maka ditemukan
adanya kesamaan, yaitu keduanya bersangkut-paut dengan ide manusia dan berobjek
pada alam semesta.
“IPTEK sudah dimulai sejak zaman Alkitab
atau sejak awal sejarah manusia. Secara filosofis, setelah kejatuhan ke dalam
dosa, ide dan pemikiran manusia selalu dipengaruhi oleh dua kekuatan:
manusia dengan ide dan pemikiran yang telah dipulihkan oleh Allah atau ide dan
pemikiran yang tetap dalam dosa.
Dua pengaruh ini akan tampak terlihat
pada tujuan dan karya-karya manusia dalam IPTEK. Beberapa contoh dapat
diketengahkan sebagai berikut:
Pertama, dalam sejarah air
bah dengan jelas bahwa Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk
menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah dan kebobrokan
moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam kapal ataupun bahan telah
ditentukan oleh Allah (Kejadian 6:14-15).
Kedua, ketika Musa
diperintahkan untuk membuat Kemah Suci (Keluaran 25:9), Allah sendiri telah
menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah
suci tersebut (Keluaran 25:1-27:21). Kemudian kita membaca bahwa
kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut (Keluaran 40:35).
Ketiga, tentang Bait Suci
dan istana yang dibangun oleh Salomo (1 Raja-raja 7-8). Dari
contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa Allah tidak pernah menghalangi
ataupun menutup segala perkembangan IPTEK. Kita pun melihat dalam
contoh-contoh ini bahwa setiap teknologi selalu di kaitkan dengan keselamatan
dan maksud Allah terhadap manusia dan dunia. Akan tetapi di sisi lain, terlihat
bahwa Allah juga menentang setiap penciptan teknologi yang bermotivasikan kebesaran
diri, kelompok, ataupun bangsa. Beberapa contoh dapat saya ketengahkan
sebagai berikut:
Keempat, ketika Allah
memporak-porandakan Babel (Kejadian 11:1-9), yang ditentang bukanlah pendirian
kota dan menara Babelnya tapi motivasi mereka yang mencari nama dan ingin
menyamai Allah (Kej 11:4).
Kelima, kemewahan,
gemerlap teknologi di zaman Salomo dapat menyebabkan dia banyak mengoleksi
wanita asing sehingga dia kemudian jatuh kepada penyembahan berhala (1
Raja-raja 11:1-13).
Keenam, Ketika murid-murid
menunjuk pad bangunan Bait Suci, Yesus mengatakan bahwa bangunan tersebut akan
diruntuhkan (Matius 24:1-2).
Ketujuh, Tuhan Yesus juga
menentang penyalahgunaan fungsi Bait Suci yang dibangun selama empat puluh enam
tahun menjadi arena komersil (Yohanes 2:16).
Dari tinjauan Alkitab ini bisa
disimpulkan bahwa IPTEK telah dimulai sejak awal sejarah manusia. Manusia
memiliki daya cipta IPTEK karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan
sebagai pribadi yang berakal budi. Allah sendiri adalah pencipta alam
semesta, pendorong dan pencetus ide terhadap lahirnya IPTEK. Kita harus ingat
bahwa Yesus sendiri adalah tukang kayu (Markus 5:3). Ia adalah seorang yang
mengerti pondasi dan mekanika tanah (Matius 7:24-27). Allah tidak pernah
membatasi daya cipta dan kreasi manusia akan IPTEK. Namun perlu juga dicatat
bahwa ide dan tujuan penciptaan IPTEK dan produknya oleh manusia akan
dipengaruhi oleh pandangan-pandangannya terhadap Allah, manusia dan alam
semesta.
Hasil – hasil IPTEK dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Manusia
Secara ringkas dapat disebutkan hasil
positif dan hasil negatif dari IPTEK. Secara positif, hasil dan penemuan
teknologi telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan bagi umat manusia. Bila
pada masa lalu seorang perencana bangunan bertingkat memerlukan
berhari-hari ataupun berbulan-bulan dalam melakukan perhitungan-perhitungan
struktur, kini dengan bantuan software bisa dilakukan dengan waktu kurang dari
seminggu dalam kondisi ketelitian dan ketepatan yang jauh lebih tinggi.
Demikian pula perkembangan teknologi dalam dunia kedokteran telah banyak
membantu analisis dan penangan pasien secara lebih tepat dan cermat.
Dengan perkembangan video, TV, antene
parabola, satelit komunikasi, komunikasi antarkota, antarpulau dan bahkan
antarbenua bukan merupakan suatu kesulitan yang besar. Penginjilan pun
dapat dilakukan dengan mudah memakai hasil-hasil teknologi tersebut.
Revolusi dalam teknologi transportasi seperti pesawat terbang, kereta listrik,
kapal laut ataupun perkembangan mobil, telah memungkinkan suatu perjalanan yang
cepat, aman dan nyaman. Dunia rumah tangga juga mengalami terobosan
teknologi yang revolusioner, alat dapur, mesin cuci sampai pemotong rumput
telah banyak membantu manusia dalam menghemat waktu dan tenaga dalam
tugas-tugas rumah tangga.
Namun demikian harus pula kita akui
bahwa di samping keuntungan-keuntungan kita dapati pula kerugian-kerugiannya
dari hasil perkembangan IPTEK. Beberapa krisis yang dapat timbul, misalnya, sebagai
dampak IPTEK adalah:
Pertama, krisis sosial-ekonomi.
Perkembangan teknologi yang cepat akan memacu para produsen untuk terus
mengadakan pembaruan terhadap produknya agar mereka bisa menguasai pasar dan
memiliki daya saing yang kuat di pasaran. Ambilnya contoh suatu produk
komputer dan software pada IBM-PC, hampir setiap tahun mereka selalu menawarkan
pembaruan dan produk baru. Akibatnya, masyarakat mau tidak mau juga harus
dipacu untuk terus hidup mengikuti perkembangan teknologi. Untuk
mengikuti perkembangan teknologi perlu suatu biaya yang tidak kecil, sehingga
hanya mereka yang memiliki finansial yang kuat sajalah yang akan dapat
mengambil manfaat dari perkembangan teknologi tersebut. Di sisi lain,
kemajuan teknologi juga banyak mengurangi tenaga manusia untuk diganti dnegan
tenaga mesin, sehingga krisis pengangguran menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari suatu era teknologi.
Kedua, krisis media. Kemajuan
dalam setiap produk teknologi telah memungkinkan nilai-nilai yang amoral
seperti ide-ide pornografi, kekejaman dan sadistis dapat disalurkan dan
dinikmati melalui TV, video, disket komputer dan lain-lain, secara
sempurna. Kenyataan ini secara tidak langsung telah menawarkan
model-model keriminalitas dalam suatu masyarakat, sehingga mereka didorong
melakukan hal yang sama, sehingga, bukanlah hal yang mustahil bila masyarakat
memasuki "nilai-nilai" yang disesuaikan dengan teknologi yang
ada. Sebagai contoh, hubungan seks tanpa nikah saat ini merupakan hal
yang normal bagi masyarakat karena mereka banyak melihat model baik melalui
koran, televisi ataupun film, baik dari luar maupun dalam negeri. Lebih
dari itu televisi menjadikan manusia memiliki hobi baru, yaitu sebagai
penonton; sedangkan waktu-waktu utnuk berdoa, bekerja menjadi terabaikan karena
acara-acara televisi lebih menarik perhatian.
Ketiga, krisis mental. Manusia
menjadi egois, tak pernah memperhatikan orang lain, memburu kemewahan dan
kekayaan, memandang rendah agama. Mentalitas lain yang berkembang dalam
era teknologi saat ini adalah mental kompromi, suatu mental yang
menginginkan berpijak pada dua dunia sekaligus.
Mentalitas yang menerima dan berbuat kenyataan yang salah meskipun dia
mengetahui hal itu bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran. Inilah
suatu era di mana banyak orang Kristen kehilangan wajahnya sebagai orang
percaya.
Konsep Kebenaran Dalam Filsafat
Apakah filsafat dapat membawa manusia kepada
kebenaran? Para filsuf dizaman Yunani kuno, tidak berani mengatakan bahwa
mereka telah memiliki kebenaran. Filsafat berasal dari kata Yunani
Philo=Mencintai dan Sophia=Kebijaksanaan. Seorang filosof atau filsuf adalah
orang yang mengaku mencintai kebenaran. Mereka tidak pernah claim telah
mendapat kebenaran.
Kiita lihat bahwa para filsuf saling membantah
dan saling mengritik satu dengan lain, Umpama waktu rationalisme Eropah
kontinental sedang ngetrend, di-Inggris dikembangkan Empricisme. Sesuatu
biarpun masuk akal, kalau bertentangan dengan pengamatan, yang mana yang
"lebih benar"? Kalau orang melempar sepotong kayu kecil dan sebuah
batu besar pada saat yang bersamaan, yang mana akan sampai ketanah lebih
dahulu? Rasio dan perasaan manusia mengatakan batu besar akan sampai lebih
dahulu. Tetapi percobaan yang dilakukan Galileo dari menara Pisa menunjukkan
mereka jatuh pada saat yang bersamaan. Yang mana yang lebih dapat dipercaya?
Kesimpulan rational atau kesimpulan experimental? Tentu saja kesimpulan
experimental.
Ilmu pengetahuan alam kemudian memakai
keduanya. Kalau percobaan mendukung kesimpulan rational orang lebih percaya
kesimpulan tersebut. Tetapi kalau percobaan membantahnya, orang lebih percaya
kesimpulan experimental atau kesimpulan empiris. Jadi apakah kesimpulan empiris
"lebih benar" dari kesimpulan rational? Galileo dan Newton memang
berpendapat begitu. Para ilmuwan setelah Newton pada umumnya mengambil sikap
ini. Imanuel Kant (1724-1804) berusaha untuk menjembatani rasionalisme dan
empiricisme.
Lalu apakah suatu kesimpulan empiris mutlak
benar? Seorang filsuf dari Scotlandia David Hume (1711-1776) telah memberi
peringatan bahwa kesimpulan empiris tidak pernah dapat dibuktikan benar. Ia
menyangsikan bahwa ilmu pengetahuan pernah dapat mencapai kebenaran mutlak.
Kesimpulan umum ialah bahwa filsafat tidak
pernah dapat membawa manusia kepada kebenaran, dalam artikata kebenaran
"mutlak". Kebenaran relatif dan subjektif mungkin ada, tetapi
kebenaran objektif dan mutlak? Tidak ada filsuf yang berani claim bahwa ia
telah mendapat kebenaran mutlak dan objektif.
Konsep Kebenaran Dalam Ilmu
Pengetahuan
Kalau dalam dunia filsafat para filsuf saling membantah satu
sama lain, lain halnya dengan dunia ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan
alam. Orang mengulangi percobaan-percobaan yang diambil Galileo dan Newton,
hasilnya selalu mendukung kebenaran teori-teori dan rumus-rumus mereka.
Walaupun Galileo dan Newton orang-orang yang beragama, hasil
penemuan mereka sering dipakai orang untuk menyerang agama. Manusia dengan
kecerdasan semata-mata dapat mencapai kebenaran. Tidak diperlukan wahyu.
Kepercayaan akan hasil experimental manusia lebih dapat dipercaya daripada
wahyu. Peringatan David Hume bahwa hasil eksperimen berapapun banyaknya tidak
dapat mencapai kesimpulan yang mutlak benar praktis tidak ada yang gubris. Deisme,
Materialisme, Agnosticisme dan Ateisme tumbuh dengan subur. Kewibawaan para
rohaniwan makin merosot. Kalau zaman Copernicus para ilmuwan mencari pembenaran
dari para Rohaniwan, mulai abad ke-18 sampai sekarang banyak rohaniwan (tidak
semua) mencari pembenaran dari para ilmuwan. Newton dan metode ilmiah cara
Newton sangat didewa-dewakan, termasuk oleh banyak rohaniwan.
Kesimpulan-kesimpulan ilmiah oleh banyak orang, para ilmuwan, para rohaniwan
apalagi kaum awam dianggap mutlak benar.
Optimisme bahwa manusia dapat mendapat kebenaran mutlak dengan
metodemetode Newton makin tumbuh awal abad ke-19. Abad ke-19 disebut orang
"The age of idiology". Ilmu Pengetahuan Alam dengan produknya
teknologi dan terapi kedokteran berkembang dengan pesat. Teknologi mesin,
listrik, komunikasi, kimia, ilmu kedokteran dll berkembang dengan sangat
mengagumkan orang.
Orang makin yakin akan kebenaran mutlak dari ilmu pengetahuan
alam terutama teori Newton. Teori-teori yang telah didukung oleh banyak sekali
pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan tidak lagi disebut teori tetapi
naik pangkat menjadi hukum. Jadi kita kenal hukum Newton, hukum Ohm, hukum
Mendel dll.
Pada akhir abad ke-19 diamati gejala-gejala yang mulai
menggelisahkan para ilmuwan. Dalam gerakan Mercurius ada selisih 3 detik radian
per abad. Selisih ini memang sangat sedikit, tetapi menggelisahkan para
astronom. Kalau hukum Newton mutlak benar seharusnya tidak ada selisih itu.
Pada perhitungan gaya tarik antar galaxy dengan rumus Newton ada penyimpangan.
Makin besar jaraknya, makin besar penyimpangannya. Waktu itu dibidang fisika
atom orang sudah dapat mempercepat elektron-elektron dalam accelerator. Pada
kecepatan mendekati cahaya kembali diamati penyimpangan-penyimpangan. Makin
mendekati kecepatan cahaya penyimpangannya makin besar. Par ilmuwan makin
gelisah, tetapi belum ada yang tahu jawabannya.
Pada tahun 1905 seorang muda berumur 26 yang tidak dikenal,
seorang pegawai kantor paten di-Swiss menulis sebuah artikel singkat dan
mengirimnya kemajalah ilmu pengetahuan alam "Annalen der Physic".
Artikel itu kemudian menggegerkan dunia ilmu pengetahuan alam sedunia. Artikel
itu kemudian dikenal dengan nama "The Special theory of Relativity".
Dalam waktu sangat singkat nama pegawai kantor paten tersebut menjadi terkenal.
Namanya adalah Albert Einstein. Pada tahun 1916 Einstein menulis "The
General theory of Relativity".
Sampai sekarang teori Newton masih diajarkan disekolah menengah
karena relatif mudah dimengerti. Teori relatif Einstein sangat sulit untuk
dimengerti. Tetapi untuk menerangkan ketiga gejala tersebut diatas, teori
Einstein lebih memuaskan daripada teori Newton. Untuk kecepatan rendah
dibandingkan dengan kecepatan cahaya dan jarak dekat dibandingkan jarak antar
galaxy, sampai sekarang orang lebih bnyak pakai teori Newton. Tetapi untuk
menerangkan gejala alam secaara keseluruhan, para ilmuwan pada umumnya
berpendapat bahwa teori Einstein lebih memuaskan daripada teori Newton. Hal ini
mempunyai dampak yang sangat besar dalam pemikiran dunia intelektual.
Peringatan David Hume mau tidak mau dipikirkan orang lagi.
Apa yang diperingatkan Tertulianus pada abad
pertama bahwa bagi orang Kristen mempelajari filsafat Yunani tidak ada gunanya
bahkan berbahaya ada benarnya. Kita lihat dari uraian diatas bahwa bila seorang
teolog terkesan pada filsafat Plato, maka dalam uraian-uraian teologisnya mau
tidak mau ia masukan filsafat Plato (Augustinus). Bila ia terkesan pada
filsafat Aristoteles, ia masukan filsafat dan metode berpikir Aristoteles dalam
teologinya (Thomas Aquinas). Di zaman modern, bila ia terkesan akan
rasionalisme ia masukan filsafat rasionalisme. Demikian dalam teologi modern
kita lihat pengaruh existensialisme, fenomenologisme dll. Kini orang sedang
kembangkan filsafat post modern. Sudah ada teologi yang terpengaruh post
modernisme. Semua itu sudah tidak murni ajaran Allah lagi, tetapi ajaran Allah
dicampur ajaran manusia. Augustinus dan Calvin biarpun tidak dapat
menghindarkan diri dari kepercayaan mereka diluar Alkitab, sangat menghormat
Alkitab sebagai Firman Allah. Jadi dari pelbagai teologi yang ada, teologi
Augustinus dan Calvin relatip murni.
Tentu saja orang tidak dapat menutup mata akan
dunia sekelilingnya termasuk orang Kristen. Tetapi hendaklah pemikir-pemikir
Kristen menyadari akan sejarah pemikiran Kristen seperti telah di uraikan
diatas sepintas lalu. Orang Kristen, baik filsuf, ilmuwan, teolog, penatua,
aktivis gereja maupun jemaat "biasa", hendaknya menaruh Firman Allah
yaitu Alkitab jauh diatas segala teori-teori buatan manusia. Belajarlah dari
sejarah. Jangan mengutuk, tetapi jangan pula kompromikan Firman Allah dengan
teori manusia yang manapun. Dalam artikel "Teori Geosentris versus teori
Heliosentris" kita lihat bahwa kutukan gereja pada teori Geosentris
membuat generasi teolog berikutnya jadi salah tingkah. Kemudian mereka kompromi
dengan teori Heliosentris. Padahal teori Heliosentris dalam pandangan astronomi
abad ke-20/21 sama benarnya atau sama salahnya dengan teori Geosentris. Tetapi
generasi teolog yang kompromikan Alkitab dengan teori Heliosentris tersebut
mengutuk teori evolusi mulai dari Buffon apalagi Darwin (1849). Kemudian
generasi teolog berikutnya lagi jadi salah tingkah dan kompromi lagi. Saya
telah tunjukkan bahwa teori evolusipun belum tentu benar bahkan tidak pernah
dapat dibuktikan benar. Teori ilmiah yang manapun tidak pernah dapat dibuktikan
benar.
Maka saran – saran yang dapat disampaikan kepada semua orang
Kristen dari denominasi manapun juga (Protestan, Pentakosta, Kharismatik dll)
dan dalam jabatan apapun juga, Pemikir Kristen, Dosen Teologi, Teolog, Pendeta,
Penatua, Aktivis gereja atau anggota jemaat "biasa" ataupun
simpatisan agama Kristen sbb:
“JANGAN MENGUTUK TEORI ILMIAH MANAPUN TETAPI
JUGA JANGAN KOMPROMIKAN ALKITAB DENGAN TEORI ILMIAH MANAPUN. ALKITAB BERADA
JAUH DIATAS SPEKULASI-SPEKULASI, TEORI-TEORI ATAU FILSAFAT-FILSAFAT MANUSIA
YANG MANAPUN.”
Kelima:
(IPTEK DALAM FIRMAN TUHAN)
PANDANGAN IPTEK DALAM IMAN KRISTEN
SUMBER IPTEK ADALAH ALLAH
Penggunaan IPTEK sudah ada sejak zaman
dahulu, sejak manusia diciptakan sudah ada IPTEK. Ilmu pengetahuan berasal dari
Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal dari Tuhan yang dikembangkan
melalui manusia.
Pengaruhkekristenan yang
mendoronglahirnya IPTEK merupakancerminsikapkristiani yang
bertanggungjawabterhadaptugas yang diberikan Allah
kepadamanusiasebagaiamanatertulisdalamKejadian 1:28
“Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak: penuhilah bumi
dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”.”
Dari Kejadian 1:28 yang mendasari
lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat Allah yang pertama untuk
beranakcucu dan bertambah banyak manusia di bumi, dan berkuasa atas ikan-ikan,
burung-burung, dan segala binatang, dari ayat tersebut yang melahirkan di
pikiran manusia bagaimana mereka dapat menguasai bumi sesuai dengan kehendak
Allah. Dan pengetahuan untuk melahirkan teknologi itu terdapat dalam Amsal 1:7a
“Takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan”
Berikut ini perwujudan IPTEK dalam
sejarah manusia di Alkitab:
Dalam sejarah air bah, Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk
menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah. Dimensi ruang,
cara pembuatan, kapal atau pun bahan telah ditentukan oleh Allah (Kejadian 6:14-15).
Ketika Musa diperintahkan untuk membuat
Kemah Suci (Keluaran 25:9), Allah sendiri telah menjadi arsitek yang
merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut (Keluaran
25:1-27:21). Kemudian kemuliaan Allah
memenuhi Kemah Sucitersebut (Keluaran 40:35).
Tentang Bait Suci dan istana yang
dibangun oleh Salomo (1 Raja-Raja 7-8).
PANDANGAN IPTEK DALAM IMAN KRISTEN (SUMBER IPTEK ADALAH ALLAH)
Alkitab mengatakan,
Alkitab mengatakan,
“Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan” (Amsal 1:5).
Dari ayat ini kita bisa lihat bahwa Allah
sebenarnya menghendaki kita manusia untuk terus mengembangkan diri, menambah
ilmu dan pengertian. Kita sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan
iptek yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Hal ini
berarti bahwa kita tidak perlu menjauhi iptek tapi justru terus
mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.
Iptek bagi kemuliaan Allah
Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah
menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk
membangun bait Allah. Kemudian Allah memperlengkapi mereka dengan segala
keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala pekerjaan untuk membuat
segala rancangan tentang bait Allah. Allah memberikan Rohnya untuk membuat
mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankan-Nya
(ayat 31).
Melalui ayat ini kita tahu bahwa sumber
segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan semua itu dipakai untuk
melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1).
Iman Kristen memberikan dasar kepada
kita untuk menerima perkembangan iptek yang ada. Dalam Iman Kristen yang
menjadi dasar iptek adalah Tuhan dan hikmat dari Tuhan menjadi pegangan bagi
kita supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena iptek, seperti yang
dikatakan dalam Amsal1:7. Sehingga kita sebagai orang Kristen yang memiliki
Iman Kristiani haru menerima kemajuan iptek. Menerima dalam hal ini harus
selaras dengan apa yang di firmankan Tuhan dalam Alkitab. Karena jika kita
menolak iptek, sama saja kita menolak firman Tuhan. Sebab dikatakan dalam
firman Tuhan,
“Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan” (Ams 1:5)
Jadi, dalam konteks ini kita sebagai
orang Kristen tetap menerima segala kemajuan iptek yang ada dengan dasar Iman
Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Maksudnya dengan menghormati Tuhan dan taat
kepada Tuhan. Manusia memang diciptakan Tuhan dengan kemampuan untuk
mengembangkan teknologi. Dan Iman Kristen berperan sebagai penyaring mana yang
baik dan buruk dalam perkembangan teknologi tersebut. Sehingga nantinya
perkembangan suatu Ilmu Pengetahuan dapat mendorong kita juga untuk lebih
mendekatkan diri dengan Tuhan, bukan justru menjauhkan kita dari Tuhan.
Sikap kita seharusnya dalam menghadapi
perkembangan IPTEK
Bagaimana seharusnya orang Kristen
menyikapi perkembangan IPTEK? Apakah kita harus menerima IPTEK dengan tangan
terbuka?Ataukah kita harus menolak IPTEK demi pemeliharaan iman kita akan Yesus
Kristus? Menerima atau Menolak
Amsal 1 : 5
`“Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan.”
Dari ayat tersebut, jelas bahwa Tuhan
memerintahkan bagi manusia untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan yang
ada dalam dirinya dan terus mencari suatu bahan pertimbangan, agar manusia
menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan pengertian yang kita dapat haruslah
dimanfaatkan sebagai sarana bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan
sesama umat manusia, sebagai wujud ucap syukur atas akal budi, kepandaian,
kecerdasan dan talenta yang dianugerahkanNya bagi kita. Artinya, Allah tidak
pernah melarang penggunaan IPTEK, dan menolak IPTEK berarti melanggar firman
Tuhan.
Dalam Kejadian 1: 27-28, Allah
memberikan manusia suatu amanat illahi (Mandat Budaya) yaitu untuk menaklukkan
alam semesta. Untuk dapat menaklukkan alam semesta, manusia membutuhkan
pengetahuan, cikal bakal, dan tujuan. Manusia harus mampu untuk memeriksa alam
serta mengambil suatu tindakan yang tepat bagi kesejahteraan alam semesta.
Untuk itu, manusia perlu sains. Jadi sains, bukanlah musuh bagi orang beriman,
melainkan sebagai jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada sang
Pencipta, apabila manusia dapat memanfaatkan sains sebagai saluran beribadah
untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Beberapa fakta mengenai hubungan
teknologi dan iman :
Teknologi adalah tugas
Ia adalah tugas atau mandat yang
diberikan oleh Allah. Seseorang yang membuat suatu penemuan harus menyadari
betul akan tugasnya untuk menaklukkan bumi, sehingga setiap temuan yang
dibuatnya harus bermanfaat bagi kesejahteraan alam semesta pada umumnya, dan
manusia pada khususnya. Pembuatan suatu teknologi yang memusnahkan umat manusia
sangat bertentangan dengan mandat yang diberikan oleh Tuhan
Teknologi dan moral
Setiap orang percaya dapat menggali dan
mempergunakan teknologi dengan taat dan bertanggung jawab kepada norma-norma
Allah. Caranya, adalah dengan menggunakan Alkitab, yang berisi kebenaran Firman
Tuhan sebagai dasar untuk pemanfaatan teknologi. Alkitab berisi perintah
etis-moral untuk mengatur semua tindakan manusia. Sehingga, dalam
pemanfaatannya, teknologi harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, yang
merupakan sumber moral untuk menghindari
penyalahgunaan teknologi yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
Teknologi dan mujizat
Ibrani 13: 8 menyatakan bahwa kuasa
Yesus tidak pernah berubah baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya. Kuasa
Yesus tidak pernah berubah, sementara teknologi senantiasa berkembang dari
waktu ke waktu sehingga tidak mampu memberikan suatu kepastian bagi manusia. Di
mana suatu ketika teknologi tidak mampu memberikan penyelesaian, maka setiap
orang percaya tetap berharap kepada Allah yang hidup untuk menyatakan
mukjizat-Nya.
Amsal 1:7 memberikan dasar bagi kita di
dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan. Jadi, kita harus memanfaatkan IPTEK dengan berlandaskan rasa takut
akan Tuhan. Iblis seringkali memanfaatkan IPTEK sebagai sarana untuk mencobai
iman kita. Internet, ponsel, televisi, mobil, dll dapat membuat kita jatuh ke
dalam pencobaan. Apabila kita memiliki rasa takut akan Tuhan, di dalam hati
kita selalu dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus sehingga kita tidak akan terjerumus
ke dalam penggunaan IPTEK secara negatif, malah kita akan menggunakan IPTEK bagi
kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama manusia. Misalnya, seseorang
ilmuwan yang hatinya dipenuhi oleh rasa takut akan Tuhan tidak akan membuat
senjata yang akan memusnahkan umat manusia, misalnya senjata pemusnah massal
atau nuklir. Walaupun, karyanya tersebut akan dibeli dengan harga yang sangat
mahal, hatinya tidak akan tergiur dengan perkara duniawi tersebut karena
pikirannya selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Ia akan senantiasa mengingat
kebenaran firman Tuhan yang menyatakan bahwa Allah memberikan amanat illahi
bagi manusia untuk menaklukkan dan menguasai bumi. Itu berarti, ia pun harus
mengusahakan kesejahteraan bagi sesamanya, maupun bagi seluruh makhluk di bumi.
Sebaliknya, ilmuwan yang hatinya
dipenuhi rasa takut akan Tuhan akan menciptakan suatu obat-obatan yang murah
untuk menyembuhkan penyakit yang langka. Talenta yang dimilikinya tersalur
dengan baik bagi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan nama Tuhan.
Efesus 6: 10-17 memberi bekal untuk
menghadapi tipu muslihat Iblis yang seringkali memanfaatkan IPTEK sebagai
sarananya.
Perisai iman dan ketopong keselamatan
Dengan keyakinan iman bahwa kita telah
ditebus dari dosa dan diselamatkan maka kita telah menjadimilik Kristus
seutuhnya. Iman kita menjadi perisai yang melindungi kita sehingga si jahat
tidak akandapat mengambil kita dari pada-Nya. Ketika kita berada dalam posisi
sulit dalam pencobaan, kita tahudan yakin Tuhan akan menyelamatkan kita karena
kita adalah milik-Nya. Kita juga harus yakin bahwa hidup kita berharga di mata
Allah, karena Kristus telah rela mati di kayu salib demi menebus dosa kita.
Oleh karena kita berharga di mata Allah, kita harus hidup kudus, sama seperti
Allah juga kudus, dan kita tidak boleh menodai kekudusan kita dengan hal-hal
yang fana.
Pedang Roh
1)
Firman Allah
Firman Allah menjadi pelita bagi kita
saat berjalan dalam dunia yang semakin gelap. Alkitab berisi perkataan Allah
yang hidup. Membaca Firman Tuhan membuat kita semakin mengerti akan kehendakNya
dan semakin menggiatkan pengenalan kita akan Tuhan. Jika kita menghayati dan
merenungkan Firman Tuhan setiap hari , Firman Tuhan akantertanam dalam hati
kita dan menjadi senjata bagi kita untuk melawan godaan-godaan dari si jahat,
karena kebenaran Firman Tuhan adalah fillter yang paling baik bagi kita untuk
menerima pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk kecanggihan teknologi. Firman
Tuhan berisi apa yang boleh/ tidak boleh kita lakukan. Misalnya, dalam Keluaran
20:14 tertulis jelas “Jangan Berzinah”. Oleh karena itu, kita tidak boleh
memanfaatkan IPTEK secara negatif, dengan membuka gambar/ video porno yang
dapat meracuni hati dan pikiran kita dan membuat kita akhirnya jatuh ke dalam
dosa zinah. Bahkanorang yang merenungkan
firman Tuhan siang dan malam akan bertumbuh dan berbuah seperti pohonyang
ditanam di tepi aliran air (Mazmur 1: 1-3). Orang yang sungguh sungguh
merenungkan danmelakukan firman Tuhan bukan hanya menjaga dirinya dari dosa
tapi juga menjadi saluran berkatbagi orang lain
2)
Berdoa
Berdoa merupakan cara berkomunikasi
secara pribadi dengan Tuhan. Dengan berdoa kitamengundang campur tangan Tuhan
dalam kehidupan kita. Doa seperti peperangan roh, Roh Tuhanbekerja melawan si
jahat, sementara kita diberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam
pencobaandengan tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan. Oleh karena itu
ketika kita berdoa, kita harus meminta supaya hati, pikiran, dan perbuatan kita
senantiasa dijagai dan dilingkupi oleh Roh Kudus agar kita dijauhkan dari
godaan dan perbuatan dosa dan hidup kita senantiasa seturut dengan kehendakNya.
Amsal 3:5
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”
Kita tidak boleh sombong atas
pengetahuan dan akal budi yang kita miliki karena semuanya itu hanya merupakan
pemberian Allah, bukan hasil usaha kita sendiri. Kesombongan akan kehebatan
IPTEK berakibat pada perasaan tidak memerlukan Allah. Artinya, IPTEK-lah yang
akan menjadi allah kita, atau kita telah diperhamba oleh IPTEK. Dapat juga
terjadi, kita tetap memerlukan Allah, akan tetapi Allah kita tempatkan hanya
sebagai pembantu atau pelengkap saja . Kita menempatkan Allah sebagai ban
cadangan. Padahal, iman Kristen mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah
anugerah Allah (sola gratia). Anugerah itu hanya dapat diterima oleh karena
iman (sola fide). Karena itu, selain takut akan Allah, kita juga tidak boleh
sombong dengan IPTEK yang kita telah kembangkan, karena IPTEK itu sendiri
adalah anugerah dari Allah.
Memang, IPTEK telah banyak mempermudah
kehidupan umat manusia dalam segala bidang. Namun kita harus senantiasa
mengingat bahwa semuanya itu berasal dari Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi, sehingga kita harus tetap percaya dan beriman teguh kepada Tuhan. Satu
hal yang tidak dapat kita pungkiri, kita tetap memerlukan Tuhan dalam hidup kita.
Allah adalah sumber kehidupan. Kecanggihan entertainment saat ini mungkin mampu memberikan kepuasan
dan kebahagiaan bagi hidup kita, namun itu semua sifatnya sementara, tidak
seperti sukacita dan kedamaian sorgawi yang Allah berikan atas hidup kita. Mungkin
kecanggihan medis saat ini mampu memberikan kesembuhan atas setiap penyakit,
sekalipun itu penyakit yang sulit untuk disembuhkan, seperti misalnya kanker,
namun kita harus selalu menyadari bahwa semuanya itu tidak akan terjadi tanpa
kasih karunia Allah. Seseorang yang sembuh dari kanker, bukan disebabkan oleh
seberapa canggih alat yang digunakan, atau seberapa cerdas dokter yang
menanganinya.Tetapi semuanya itu karena kasih karunia, kemurahan,dan mujizat
dari Allah. Jika Allah tidak menghendaki, maka penderita kanker tersebut tidak
mungkin bisa sembuh.
Keluaran 35: 30-36 :1
Memanfaatkan IPTEK sebagai sarana bagi
kemuliaan nama Tuhan.
Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah
menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk
membangun bait Allah. Kemudian Allah memperlengkapi mereka dengan segala
keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala pekerjaan untuk membuat
segala rancangan tentang bait Allah. Allah memberikan Rohnya untuk membuat
mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankan-Nya.
Tuhan juga telah menanamkan dalam hati mereka dengan kemampuan untuk mengajar
dan memenuhi hati mereka dengan keahlian untuk membuat pekerjaan-pekerjaan
seorang ahli, yakni sebagai pelaksana segala pekerjaan dan perancang segala
sesuatu.
Sama seperti Allah yang telah memberikan
pengetahuan dan keahlian bagi orang Israel yang dipilihnya, untuk melaksanakan
tugas membangun bait Allah, kita pun juga dipilih oleh Allah, dan dikaruniai
dengan kepandaian, kecerdasan, dan akal budi untuk melaksanakan pekerjaan yang
kudus bagi kemuliaan nama Allah. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih, kemuliaan nama Tuhan pun harus semakin termasyur. Kita harus
memanfaatkan setiap talenta yang kita miliki bagi kemuliaan nama Tuhan.
Misalnya, bagi setiap kita yang dikaruniai kemampuan lebih dalam bidang
komputer dan internet, kita bisa melakukan video editting yang berisi suatu
kesaksian mengenai kasih Allah, dan mengupload video tersebut di You Tube,
sehingga setiap orang dapat menyaksikan kasih Allah dan video tersebut dapat
menjadi berkat bagi setiap orang yang menontonnya, atau kita bisa men-share
ayat-ayat firman Tuhan melalui status di Facebook, sehingga memberkati setiap
orang yang membacanya. Melalui ayat ini kita tahu bahwa sumber segala
pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan semuaitu dipakai untuk melakukan
kehendak-Nya (Kel 36:1).
Matius 6:33
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Dalam memanfaatkan teknologi, kita tidak
boleh mengutamakan hal-hal duniawi seperti materi, kehormatan, dan hal-hal lain
yang dicari oleh orang yang tidak mengenal Allah. Setiap kemampuan yang kita
miliki, setiap karya/penemuan yang kita hasilkan harus semata-mata digunakan
untuk pelebaran Kerajaan Allah,sebab apabila kita mengutamakan semuanya itu,
segala sesuatunya akan ditambahkan dalam hidup kita. Mencari kerajaan Allah dan
kebenarannya maksudnya adalah kita menjadikan Yesus sebagai Tuhan atas seluruh
aspek hidup kita. Dengan kata lain menempatkanNya sebagai prioritas utama dalam
hidup kita.
Misalnya, bagi seseorang yang memiliki
keahlian di bidang medis, kemudian datang suatu tawaran yang menggiurkan, untuk
melakukan suatu praktik aborsi dengan bayaran yang sangat menjajikan. Melakukan
praktik aborsi sama saja dengan melakukan pembunuhan. Dalam Keluaran 20:13
dinyatakan dengan tegas “Jangan Membunuh”. Jika dokter tersebut mengutamakan
Kerajaan Allah dan kebenarannya,ia tidak akan menerima tawaran tersebut, karena
ia menyadari bahwa setiap manusia berharga di mata Allah, sehingga semua
manusia memiliki hak untuk hidup sekalipun ia masih berwujud janin. Tetapi
sebaliknya, jika dokter tersebut mengutamakan perkara duniawi, ia pasti tergiur
akan tawaran tersebut karena ia begitu mencintai tawaran uang yang dijanjikan.
Memang seringkali manusia diperhadapkan pada pilihan yang sulit, tetapi manusia
harus selalu mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.
KESIMPULAN
Kemajuan teknologi informasi ternyata
tidak hanya mempengaruhi bidang eknomi, sosial, budaya, tapi juga berdampak
dalam bidang penyebaran kepercayaan atau agama. Teknologi telekomunikasi dan
informasi telah memunculkan pengaruh
yang besar dalam berkehidupan di masyarakat, dimana informasi dapat diakses
kapan dan dimanapun tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Kita tidak dapat memisahkan iptek dari
kehidupan kita karena manusia diberikan akal budi oleh Allah. Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya
dia (Kejadian 1:27a). Dengan anugerah akal budi tersebut, manusia mengembangkan
teknologi untuk melaksanakan mandat Allah: beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi (Kejadian
1:28).
Ada dua prinsip yang harus kita pegang
dengan teguh. Pertama, takut akan Tuhan apapun yang kita lakukan. Takut akan
Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7a). Walaupun kita seorang ilmuwan,
kita tidak mengembangkan teknologi yang menyengsarakan umat manusia, seperti
senjata pemusnah massal/senjata nuklir. Bila kita menjadi pedagang, kita
berdagang dengan jujur dengan tidak menipu konsumen.
Kedua,
kita tidak boleh sombong atas anugerah akal budi yang Allah berikan
kepada kita. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5). Dari tujuh dosa utama yang
dikemukakan oleh teolog Yohanes Calvin yaitu sombong, iri, amarah, malas,
boros, rakus, dan nafsu, maka sombong adalah akar daripada ketujuh dosa tersebut.
Iptek bersifat netral, tergantung
bagaimana seseorang menanggapinya. iptek
bersifat netral oleh karena bukan ilmu yang berasal dari iblis untuk
menghancurkan iman percaya kita. iptek bisa menjadi sesuatu yang baik apabila
digunakan dengan baik, dan menjadi sesuatu yang buruk apabila digunakan dengan
buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Halim
Sandy, Iman Kristen dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni ( Universitas
Tarumanegara 2004)
Iman dan
Iptek, 2009, http://gkimciumbuleuit.org
Ichwe G.
Indra, Th.M., Dr. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Iman Kristen
GFresh
edisi Mei 2003 No. 36, Temuan Ilmiah di Alkitab
Prof. James Barr, Alkitab di Dunia
Modern, ( BPK Gunung Mulia: 1979, Jakarta
Pusat)
Albert
Einstein Relativity. The Special and the General Theory", ( Bonanza Books,
1952 New York )
Hallliday
"Introductory Nuclear Physics" (John Wiley and Sons, 1958 New York )
Kees
Bertens "Filsafat Barat Abad XX jilid I, ( Gramedia, 1983, Jakarta )
Stephen
Hawking "A brief history of time", ( Bantam Books, Toronto, 1988, New
York, London, Sydney, Auckland )
James
Jean "Physics and Philosophy", see "The philosophers of
science", ( Random house, 1954 )
No comments:
Post a Comment