SUKACITA
Kata-kata
Alkitab kalah: Ibrani simkha, kata kerjanya sameakh, juga mencakup ungkapan
lahiriahnya (bnd kata Arab serumpun yg berarti ‘dalam keadaan gembira sekali’),
dan kurang lazim gil (kata kerja sekaligus kata benda); Yunani khara (kata
kerja khaird), dan agalliasis (berulang-ulang dipakai dlm LXX, dan sepadan dgn
simkha), yg berarti sukacita yg besar.
Baik dalam PL
maupun PB sukacita tetap merupakan ciri orang percaya sebagai perseorangan
maupun ciri gereja secara umum. Sukacita ialah kualitas atau watak, dan bukan
melulu perasaan hati, yg didasarkan pada Allah sendiri dan memang berasal dari
Dia (#/TB Mazm 16:11*; #/TB Fili 4:4*; #/TB Rom 15:13*), yg mencirikan hidup
Kristen khas di dunia ini (#/TB 1Pet 1:8*), dan merupakan permulaan sukacita yg
kekal bersama Kristus, nanti dalam Kerajaan Sorga (bnd #/TB Wahy 19:7*).
I. Dalam PL
Sukacita
selalu berhubungan dengan kehidupan nasional seutuhnya dan keagamaan bangsa
Israel. Secara khusus diungkapkan dalam bentuk-bentuk kegembiraan pada
keramaian dan kemeriahan pesta-pesta, saat mempersembahkan korban-korban dan
upacara penobatan (#/TB Ul 12:6* dab; #/TB 1Sam 18:6*; #/TB 1Raj 1:39* dab).
Sukacita spontan merupakan ciri yg menonjol dalam Mzm; di situ sukacita adalah
pertanda ibadah gabungan (sebagian besar berpusat di Bait Suci, #/TB Mazm 42:3;
81:1*) maupun pemujaan pribadi (#/TB Mazm 16:8* dab; #/TB Mazm 43:4*). Yesaya
membedakan sukacita dari yg melulu tata cara (bnd #/TB Mazm 126*), dan ia
menggabungkan sukacita dengan keselamatan yg utuh dari Allah; justru (dlm
rangka sukacita alam semesta) digabungkan juga dengan pengharapan masa datang
(#/TB Yes 49:13; 61:10* dab). Sebagai hasilnya, selanjutnya dalam Yudaisme
sukacita menjadi ciri zaman akhir.
II. Dalam PB
Kitab-kitab
Injil Sinoptik mencatat suasana sukacita terkait dengan proklamasi kabar baik
tentang Kerajaan Allah, dalam bentuk aneka ragam, ump: kelahiran Juruselamat
(#/TB Luk 2:10*), Yesus memasuki Yerusalem dalam lambang Raja Mesias (#/TB Mr
11:9* dab; #/TB Luk 19:37*; #/TB Mat 21:9*), dan sesudah kebangkitan (#/TB Mat
28:8*). Dalam Injil Yoh Yesus sendirilah yg mengumumkan sukacita ini (#/TB Yoh
15:11; 16:24*), dan sekarang sukacita adalah dampak persekutuan yg erat antara
gereja dengan Yesus (bnd #/TB Yoh 16:22*).
Dalam Kis
sukacita mencirikan kehidupan gereja pertama. Sukacita menyertai karunia Roh
Kudus yg dicurahkan kepada murid Yesus (#/TB Kis 13:52*), menyertai
mujizat-mujizat yg dilakukan dalam nama Yesus Kristus (#/TB Kis 8:8*),
menyertai fakta dan berita pertobatan non-Yahudi (#/TB Kis 15:3*), juga menjadi
ciri khas perjamuan kudus (#/TB Kis 2:46*).
Kata khara
dipakai dalam tiga cara oleh Paulus yaitu:
Pertama: kemajuan iman anggota tubuh
Kristus, khususnya orang-orang yg dia bimbing kepada Kristus, mendampakkan
sukacita — ia melukiskannya sebagai he khara hemon, ‘sukacita kami’ (#/TB 1Tes
2:19* dab; bnd #/TB 1Tes 2:20*).
Kedua, sukacita Kristen bisa saja paradoksal
sebagai buah dari penderitaan bahkan dari kepedihan dukacita karena Kristus
(#/TB Kol 1:24*; #/TB 2Kor 6:10*; bnd #/TB 1Pet 4:13*; #/TB Ibr 10:34* dst),
dan sukacita itu adalah karya Tuhan Yesus, bukan karya kita sendiri. Ketiga,
sukacita adalah karunia Roh Kudus (#/TB Gal 5:22*), justru sukacita itu dinamis,
tidak statis. Lagipula, sukacita adalah buah kasih — kasih Allah dan kasih kita
— tepat seperti didaftarkan oleh rasul Paulus dalam #/TB Gal 5:22-26*. Tapi
karena sukacita adalah karunia yg bisa saja diganggu oleh dosa, maka setiap
orang percaya dihimbau mengambil bagian sukacita dalam Kristus (#/TB Yoh 15:11;
17:13*) dengan hidup tiap-tiap hari bersama Dia (#/TB Rom 6:8*) dan dengan
mempraktikkan sehari-hari sukacita mengenal Dia dan keselamatan yg
diberikan-Nya (#/TB 1Tes 5:16*; #/TB Fili 3:1; 4:4*; #/TB 1Pet 1:8*)
KEPUSTAKAAN.
Buku patokan mengenai pokok ini ialah karya E. G Gulin, Die
Freude im Neuen Testament, 1932; lih J Moffatt juga, Grace in the New
Testament, 1931, hlm 168,mengenai hubungan khara dengan kharis, E Beyruether, G
Finkenrath, NIDNTT 2, hlm 352-361; TDNT 1, hlm 19-21; 2, hlm 772-775; 9, hlm
359-372.
No comments:
Post a Comment