Friday, December 29, 2017

SABAR, KESABARAN, PANJANG SABAR

 SABAR, KESABARAN, PANJANG SABAR

Efesus 4:2 
Semeton patut tansah ngalap kasor, darma sadu miwah sabar. Sinahangja kapitresnan semetone malantaran saling tulungin.

Efesus 4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.


SABAR, KESABARAN, PANJANG SABAR

(Ibrani erekh, Yunani makrothumia).          

I. Sifat Allah yg panjang sabar
          Sifat ini bukanlah kepasifan, tapi penguasaan atau pengekangan ataupun pengendalian diri Allah menghadapi perlawanan dan hal-hal lain yg menimbulkan amarah-Nya. Sifat ini hampir selalu dikaitkan dengan sifat kasih sayang dan kemurahan Allah terhadap orang berdosa dan pemberontak, yg sebenarnya patut kena murka-Nya. Tanda perlindungan diberikan-Nya kepada Kain (Kej 4:15), pelangi (Kej 9:11-17; bnd 1Pet 3:20), berkali-kali Israel yg durhaka itu dipulihkan kembali (Hos 11:8-9), diselamatkan-Nya Niniwe (Yun 3), pembelaan Yesus yg berulang-ulang atas Yerusalem (Mr 12:1-11), penundaan kedatangan Kristus yg kedua kalinya (2Pet 3:9), — semuanya itu adalah ungkapan dari panjang sabar Allah. Kesabaran Allah adalah ‘pemberian tempat dan waktu bagi manusia dengan maksud tertentu’ (Barth). Panjang sabar Allah adalah kesempatan yg diberikan untuk bertobat (Rom 2:4; 2Pet 3:9), dan doa dapat memperpanjang kesempatan ini (Kej 18:22 dab; Kel 32:30; 1Yoh 5:16).

          II. Kesabaran manusia
          Dalam Ams sifat ini paling dipuji; karena sangat berharga dalam praktik hidup untuk menghindari perselisihan, juga dalam menertibkan perkara-perkara dunia dengan bijaksana, terutama jika terlibat dalam hal-hal yang menimbulkan amarah. Orang Kristen wajib menunjukkan kesabaran seperti kesabaran Allah, dalam hubungan satu sama lain (Mat 18:26,29; 1Kor 13:4;  Ef 4:2; 1.Tes Ef 5:14), sebab panjang sabar adalah salah satu dari buah Roh Kudus (Gal 5:22). Kesabaran dalam hubungan dengan sesama harus sesuai dengan kesabaran (Yunani hupomone) dalam menghadapi penderitaan dan cobaan (Rom 5:3; 1Kor 13:7; TB Yak 1:3; 5:7-11; Wahy 13:10). Kesabaran yg menyerupai kesabaran Yesus ini (Ibr 12:1-3) adalah karunia ilahi (Rom 15:5; 2Tes 3:5). Orang Kristen yg bertahan sampai akhir karena kesabarannya, akan selamat atau memperoleh hidupnya (Mr 13:13; Luk 21:19; Wahy 3:10).

          III. Ketekunan
          Pengertian tekun atau terus-menerus tabah diungkapkan juga oleh kata kerja Yunani proskartereo. Artinya, tetap hadir untuk menjaga, seperti tentara pengawal pribadi Kornelius (Kis 10:7), tekun berpegangan pada atau menganut sesuatu. Dalam penerapannya secara rohani, kata itu berkaitan dengan kesabaran atau ketetapan hati untuk mengikuti hidup kristiani, khususnya yg berkaitan dengan doa (lih Kis 1:14; 2:42,46; 6:4; 8:13; Rom 12:12; 13:6; Kol 4:2; Ef 6:18). Dalam ayat-ayat ini terjemahan Indonesia berbeda-beda, yaitu: tekun, tabah, tak putus-putus, dsb.

Kesimpulanya:
Ciri-ciri orang yang hidup dalam kasih Karunia Allah?
1. Selalu rendah hati,
2. lemah lembut, dan
3. Sabar.
4. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Sumber: Index Ensiklopedi Alkitab Masa Kini

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...