SABAR, KESABARAN, PANJANG SABAR
Efesus 4:2
Semeton patut tansah ngalap kasor, darma sadu miwah sabar. Sinahangja
kapitresnan semetone malantaran saling tulungin.
Efesus 4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
SABAR, KESABARAN, PANJANG SABAR
(Ibrani erekh, Yunani makrothumia).
I. Sifat Allah yg
panjang sabar
Sifat ini bukanlah
kepasifan, tapi penguasaan atau pengekangan ataupun pengendalian diri Allah
menghadapi perlawanan dan hal-hal lain yg menimbulkan amarah-Nya. Sifat ini
hampir selalu dikaitkan dengan sifat kasih sayang dan kemurahan Allah terhadap
orang berdosa dan pemberontak, yg sebenarnya patut kena murka-Nya. Tanda
perlindungan diberikan-Nya kepada Kain (Kej 4:15), pelangi (Kej 9:11-17; bnd
1Pet 3:20), berkali-kali Israel yg durhaka itu dipulihkan kembali (Hos 11:8-9),
diselamatkan-Nya Niniwe (Yun 3), pembelaan Yesus yg berulang-ulang atas
Yerusalem (Mr 12:1-11), penundaan kedatangan Kristus yg kedua kalinya (2Pet
3:9), — semuanya itu adalah ungkapan dari panjang sabar Allah. Kesabaran Allah
adalah ‘pemberian tempat dan waktu bagi manusia dengan maksud tertentu’
(Barth). Panjang sabar Allah adalah kesempatan yg diberikan untuk bertobat (Rom
2:4; 2Pet 3:9), dan doa dapat memperpanjang kesempatan ini (Kej 18:22 dab; Kel
32:30; 1Yoh 5:16).
II.
Kesabaran manusia
Dalam Ams sifat ini
paling dipuji; karena sangat berharga dalam praktik hidup untuk menghindari
perselisihan, juga dalam menertibkan perkara-perkara dunia dengan bijaksana,
terutama jika terlibat dalam hal-hal yang menimbulkan amarah. Orang Kristen
wajib menunjukkan kesabaran seperti kesabaran Allah, dalam hubungan satu sama
lain (Mat 18:26,29; 1Kor 13:4; Ef 4:2; 1.Tes Ef 5:14), sebab panjang
sabar adalah salah satu dari buah Roh Kudus (Gal 5:22). Kesabaran dalam
hubungan dengan sesama harus sesuai dengan kesabaran (Yunani hupomone) dalam
menghadapi penderitaan dan cobaan (Rom 5:3; 1Kor 13:7; TB Yak 1:3; 5:7-11; Wahy
13:10). Kesabaran yg menyerupai kesabaran Yesus ini (Ibr 12:1-3) adalah karunia
ilahi (Rom 15:5; 2Tes 3:5). Orang Kristen yg bertahan sampai akhir karena
kesabarannya, akan selamat atau memperoleh hidupnya (Mr 13:13; Luk 21:19; Wahy
3:10).
III. Ketekunan
Pengertian tekun
atau terus-menerus tabah diungkapkan juga oleh kata kerja Yunani proskartereo. Artinya,
tetap hadir untuk menjaga, seperti tentara pengawal pribadi Kornelius (Kis
10:7), tekun berpegangan pada atau menganut sesuatu. Dalam penerapannya secara
rohani, kata itu berkaitan dengan kesabaran atau ketetapan hati untuk mengikuti
hidup kristiani, khususnya yg berkaitan dengan doa (lih Kis 1:14; 2:42,46; 6:4;
8:13; Rom 12:12; 13:6; Kol 4:2; Ef 6:18). Dalam ayat-ayat ini terjemahan
Indonesia berbeda-beda, yaitu: tekun, tabah, tak putus-putus, dsb.
Kesimpulanya:
Ciri-ciri orang yang hidup dalam kasih Karunia Allah?
1. Selalu rendah hati,
2. lemah lembut, dan
3. Sabar.
4. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Sumber: Index Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
No comments:
Post a Comment