Thursday, December 28, 2017

GEMBALA



 GEMBALA
       Ada dua macam gembala dalam Alkitab. Pertama, orang yg menggembalakan ternak. Kedua, orang yg mengasuh dan membina manusia, yaitu gembala yg bersifat ilahi maupun fana. Terhadap keduanya kata pujian atau celaan adalah sama. Kata Ibrani dalam bentuk partisipium ialah ro’eh, kata Yunani poimen. Asuhan terhadap sesama makhluk fana bisa bersifat politik atau rohani. Para raja dan penguasa berulang-ulang disebut gembala oleh Homer dan penulis-penulis lain di luar Alkitab (Iliad, 1:263, 2:243, dst). Pemakaian cara demikian dalam kiasan yg lebih mendalam menonjol pada #/TB Yeh 34*.
       Gembala dalam arti harfiah pada zaman dulu dan sekarang, mengemban panggilan tugas yg banyak tuntutannya — panggilan setua panggilan Habel (#/TB Kej 4:2*). Dia harus mencari rumput dan air di daerah yg kering dan berbatu-batu (#/TB Mazm 23:2*), harus melindungi kawanan domba gembalaannya terhadap cuaca buruk dan binatang buas (#/TB Am 3:12*), harus mencari dan membawa kembali setiap domba yg sesat (#/TB Yeh 34:8*; #/TB Mat 18:12* dst). Jika tugas-tugasnya mengharuskan dia jauh dari perkemahan gembala, segala kebutuhan utamanya ia bawa dalam suatu kantung (#/TB 1Sam 17:40,49*), dan kemah menjadi penginapannya (#/TB Kid 1:8*). Mungkin ia menggunakan anjing sebagai pembantunya seperti gembala modern (#/TB Ayub 30:1*).
       Apabila para gembala beserta ternak gembalaannya tinggal menetap di suatu kota, hal itu menandakan hilangnya sejumlah penduduk dan telah terjadi malapetaka sebagai akibat hukuman yg ditimpakan Allah (#/TB Yer 6:3; 33:12*; #/TB Zef 2:13-15*). Gembala upahan bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas domba yg hilang (#/TB Kej 31:39*), kecuali ia berhasil mengajukan pembelaan yg membuktikan, bahwa suatu peristiwa benar-benar telah terjadi di luar pengetahuannya atau kemampuannya (#/TB Kel 22:10-13*).
       Gembala yg ideal haruslah kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri — memang banyak gembala demikian. Namun bajingan terdapat juga dalam suatu pekerjaan mulia (#/TB Kel 2:17,19*), dan ada juga gembala yg gagal dalam pekerjaan mereka (#/TB Za 11*; #/TB Nah 3:18*; #/TB Yes 56:11* dst).
       Demikianlah mulianya panggilan menjadi gembala. PL berulang-ulang melukiskan Allah sebagai Gembala Israel (#/TB Kej 49:24*; #/TB Mazm 23:1; 80:1*), lemah lembut dalam pengasuhan-Nya (#/TB Yes 40:11*), tapi kadang-kadang membina; kawanan domba-Nya dengan kemarahan-Nya, lalu dengan pengampunan mengumpulkannya kembali (#/TB Yer 31:10*). Kadang-kadang penggembalaan itu terutama bersifat hukuman, apabila si gembala dan manusia gembalaannya sama-sama dikutuk dan dihukum (#/TB Yer 50:6; 51:23*; #/TB Za 13:7*), Gembala yg tak setia itu mungkin gemetar berdiri di hadapan Yahweh (#/TB Yer 49:19; 50:44*). Kadang-kadang terdengar nada kasih dan iba apabila domba-domba itu ditinggalkan oleh orang-orang yg sebenarnya bertanggung jawab terhadap mereka (#/TB Bil 27:17*; #/TB 1Raj 22:17*; #/TB Mr 6:34*, dst).
       Dua orang gembala disebut sebagai khas dan istimewa, yaitu Musa (#/TB Yes 63:11*) dan, yg sangat mengherankan, seorang kafir, pelaksana dari maksud-maksud Allah, yaitu Koresy. (#/TB Yes 44:28*). Kitab Suci sungguh-sungguh menekankan betapa pentingnya tanggung jawab setiap pemimpin atas pengikut mereka. Salah satu ps yg paling khas dalam PL perihal celaan keras terhadap gembala-gembala yg tak setia adalah #/TB Yeh 34* (bnd Yet #/TB Yeh 23:1-4*, bahkan lebih keras lagi #/TB Yer 25:32-38*). Gembala-gembala itu, demi kepentingan mereka, memuaskan diri mereka sendiri, bukan domba-dombanya; domba gembalaan mereka dibunuh dan diserahkan demi keuntungan mereka; mereka mengkhianati tugas mereka yg sesungguhnya; karena itu Allah akan mengumpulkan kembali domba-domba itu dan menghakimi gembala-gembala itu. Kelak Ia akan menetapkan seorang gembala (#/TB Yeh 34:23*). Ay ini dapat ditafsirkan sebagai mengacu pada penyatuan kerajaan utara dengan kerajaan selatan, tapi mungkin juga menubuatkan kedatangan Mesias.
       Dalam PB tugas Mesias adalah menjadi Gembala, bahkan Gembala Agung (#/TB Ibr 13:20*; #/TB 1Pet 5:4*; #/TB 1Pet 2:25*). Hal ini diuraikan secara rinci dalam #/TB Yoh 10* dan rinciannya sepadan dengan #/TB Yeh 34*. Pokok-pokok utama dalam Yoh adalah kejahatan orang-orang yg ‘masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tapi dengan memanjat tembok’ (#/TB Yoh 10:1*); sebutan pintu mengacu pada gembala yg sesungguhnya; ia mengenal domba-dombanya dan domba-domba itu mendengarkan suaranya (halnya masih demikian dgn gembala modern di Asia Barat). Ajaran mengenai Diri Mesias, yg diumpamakan pintu (gembala sering tidur tepat di mulut pintu atau di mulut tembok) terkait dengan Gembala yg baik, tapi bertentangan dengan gembala upahan yg tidak becus. Injil Yoh menggarisbawahi hubungan Mesias dengan para pengikut-Nya dan Allah; ihwal menyatukan ‘domba-domba lain’ menjadi satu kawanan dengan domba-domba lainnya (ay #/TB Yoh 10:16*); dan menolak orang-orang yg bukan domba yg sungguh dari Mesias itu.

       KEPUSTAKAAN.
E Beyreuther, NIDNTT 3, hlm 564-569;
 FT Bruce, ‘The Shepherd King’, dalam This is That, 1968, hlm 100-114;
 J Jeremias, TDNT 6, hlm 485-502.

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...