Thursday, May 17, 2018

KRISTEN


KRISTEN

       Sebutan ini muncul 3 kali (Kis 11:26; 26:28; 1Pet 4:16). Ketiganya mengandung gagasan bahwa Kristen adalah gelar yg diakui umum pada zaman PB, sekalipun jelas ada sebutan-sebutan lain yg dipakai oleh orang Kristen sendiri, yg barangkali lebih disukai (bnd H. J Cadbury, BC, 5, 1933, hlm 375 dst).

          a. Asal sebutan itu

          Pembentukan sebutan itu agaknya berasal dari bh Latin, di mana kata nama benda jamak yg berakhir pada iani mungkin menunjuk kepada serdadu dari seorang perwira khusus (ump Galbiani, berarti orang-orang Galba, Tacitus, Hist. 1. 51), dan oleh karenanya berarti pendukung seseorang. Kedua unsur itu digabungkan dalam istilah yg pura-pura bersifat militer Agustiani (lih di bawah). Paling sedikit pada bagian akhir abad pertama M istilah Caesariani dipakai bagi budak-budak dan orang-orang yg dibela Kaisar. Di dalam Injil-injil kita menjumpai istilah Herodianoi, yg mungkin adalah pendukung-pendukung atau orang-orang yg dibela Herodes (HERODIAN, ORANG).

          Karena itu istilah Christian( o)i, mungkin mulanya menggambarkan ‘serdadu-serdadu Kristus’ (Souter), atau ‘rumah tangga Kristus’ (Bickerman), atau ‘pendukung-pendukung Kristus’ (Peterson). H. B Mattingley menganjurkan bahwa Christiani (oleh suatu lelucon Antiokhia), berpola kepada Agustiani, yaitu pasukan yg terorganisasi terdiri dari penggemar-penggemar yg menyanyikan, memimpin pujian rakyat terhadap Nero Agustus. Baik kegairahan para orang percaya, maupun penghormatan yg lucu dari pemimpin-pemimpin perayaan negara di sindir oleh perbandingan di antara yg satu dengan yg lain. Tapi sebutan ‘Kristen’ mungkin lebih tua daripada lembaga Agustiani.

          b. Tempat dan waktu asal mulanya

          Lukas, yg mengenal jelas gereja Antiokhia di Siria, menempatkan pemakaian pertama sebutan itu di sana (Kis 11:26). Bentuk Latinnya bukan halangan bagi pendapat ini. Pasal itu menguraikan kejadian-kejadian pada thn 40-an abad pertama M, dan Peterson berpendapat bahwa penghambatan oleh Herodes Agripa pada waktu itu (Kis 12:1) menimbulkan nama Christian( o)i sebagai kesejajaran dengan musuh-musuh mereka, para Herodian( o)i. Jika Agustiani menjadi polanya, gelar itu tidak dapat diciptakan sebelum 59 M, dan Kis 11:26 tak dapat dipandang sebagai memastikan penanggalan asal mula gelar itu. Tapi ada alasan untuk menghubungkan kejadian itu dengan apa, yg mendahuluinya, sebab Lukas baru saja menunjukkan bahwa Antiokhialah jemaat pertama dengan suatu unsur murni non-Yahudi, bekas penyembah berhala; artinya: Antiokhialah tempat pertama di mana orang-orang non-Yahudi melihat agama Kristen lain dari mazhab Yahudi. Nama-nama yg cocok bagi orang-orang yg bertobat pasti tidak lama kemudian muncul.

          Bagaimanapun juga sebutan ‘Kristen’ telah baku pada thn 60-an. Herodes Agripa yg licik itu memakainya (Kis 26:28), pasti untuk menyindir Paulus (Mattingley menerjemahkannya, ‘Segera kamu akan menggerakkan aku untuk mendaftarkan diri sebagai Christianus’). Petrus, mungkin dari Roma, sebelum penghambatan oleh Nero, mengingatkan ‘para orang pilihan’ di bagian-bagian Asia Kecil, supaya seorang pun jangan malu jika dipanggil untuk menderita sebagai Kristen (1Pet 4:16 — ini tidak perlu mengandung di dalamnya suatu tuduhan formal dlm peradilan). Menurut Tacitus (Ann. 15.44) Nero melancarkan tuduhan-tuduhan palsu terhadap suatu mazhab yg masyarakat umum sedang menyebutnya( appellabat — bentuk masa kata kerjanya penting) ‘orang Kristen’.

          c. Sumber sebutan itu

          Kata Chrematisai (TBI’disebut’) dalam  Kis 11:26 ditafsirkan bermacam-macam. Bickerman, dengan menerjemahkannya ‘menyebut diri mereka’, berpendapat bahwa ‘Kristen’ adalah sebutan yg diciptakan di jemaat Antiokhia. Terjemahannya memang mungkin, tapi tidak harus begitu. Agaknya lebih sesuai jika masyarakat non-Kristen Antiokhialah yg menciptakan sebutan itu. Di lain tempat, memang masyarakat non-Kristenlah yg menggunakan sebutan itu — Agripa, pendakwa-pendakwa dalam 1 Ptr, ‘masyarakat umum’, dalam tulisan Tacitus.

          Chrematisai sering diterjemahkan ‘disebut di depan umum’ untuk menunjuk kepada perbuatan resmi dalam mendaftarkan mazhab baru di bawah nama ‘orang-orang Kristen’. (Pendaftaran dgn mudah akan menerangkan adanya sebuah sebutan Latin.) Tapi kata itu dapat dipakai lebih bebas, dan barangkali Lukas bermaksud tidak lebih dan menunjukkan, bahwa sebutan itu dipakai umum di kota pertama, dimana sebuah sebutan yg menunjukkan perbedaan sangat diperlukan. Dari sini mungkin dengan cepat dan mudah menjadi resmi dan umum.

          d. Pemakaian berikutnya

          Jika sebutan ‘Kristen’ semula adalah nama ejekan, nama itu, seperti halnya sebutan ‘Metodis’ pada waktu yg lebih kemudian, diterima oleh mereka yg diejek. Lama-kelamaan orang percaya harus menjawab pertanyaan ‘Apakah kamu Kristen?’ Tidaklah memalukan untuk menerima maksud sebuah nama kehinaan, jika nama itu berisi Nama Juruselamat (1Pet 4:16). Dan nama itu mempunyai kelayakan tertentu: ia memusatkan perhatian kepada unsur yg membedakan di dalam agama baru ini, yakni bahwa agama itu berpusat kepada Pribadi Kristus. Jika nama Christos tidak dimengerti oleh kebanyakan non-Kristen, dan mereka kadang-kadang mengacaukannya dengan nama umum Chrestos, yg berarti ‘baik, baik hati’, hal itu adalah paranomasia, permainan kata, yg dapat dipakai untuk menghasilkan yg baik. Demikianlah dalam kepustakaan awal abad 2, nama itu dipakai tanpa persoalan oleh uskup Kristen Ignatius (di Antiokhia) dan oleh wali negeri Pliny (di daerah yg disebut dlm 1 Ptr).

       KEPUSTAKAAN.
  1. Zahn, INT, 2, 1909, hlm 191 dst; E Pederson, Fruhkirche, Judentum and Gnosis, 1959, hlm 64-87;
  2. E. J Brickerman, HTR, 42, 1949, hlm 109 dst;
  3. H. B Mattingley, JTS (NS), 9, 1958, hlm 26 dst.

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...