Thursday, May 24, 2018

KITAB HAKIM-HAKIM


KITAB HAKIM-HAKIM

       Kitab ke-7 dari PL menyusuli Kitab-kitab Pentateukh dan Yos dan menguraikan sejarah Israel dari kematian Yosua sampai tampilnya Samuel. Kitab ini mendapat namanya dari tokoh-tokoh utamanya, yaitu syopetim (#/TB Hak 2:16*). Tapi ‘hakim-hakim’ ini lebih dari sekedar juru lerai secara hukum; mereka adalah ‘penyelamat-penyelamat’ (#/TB Hak 3:9*), yg dengan karunia-karunia rohani mendapat kekuatan dari Roh Kudus Allah untuk melepaskan dan melindungi Israel (#/TB Hak 6:34*) sampai didirikannya kerajaan Israel (bnd pemakaian kata yg sama untuk penguasa tertinggi di Kartago, dan kata itu sama artinya dgn ‘raja’ dlm bh Kanaan kuno, yaitu Ugarit, Anat 5.40). Yahweh sendirilah syofet kepala (#/TB Hak 11:27*).

          I. Ringkasan isi

             a. Peristiwa-peristiwa yg terjadi sesudah Yosua meninggal (#/TB Hak 1:1-2:5*)

             Dengan penuh ketaatan selama beberapa thn suku Yehuda dan Simeon bergerak maju ke selatan untuk menaklukkan Bezek, Yerusalem (sayang tidak mampu mempertahankannya, #/TB Hak 1:21*), Hebron dan Debir (diduduki kembali sejak dimusnahkan dlm #/TB Yos 10:36,39*), Horma dan 3 kampung Filistin (tidak dapat dipertahankan, #/TB Hak 1:19*). Begitu juga keturunan Yusuf (yaitu Manasye dan Efraim) menaklukkan Betel (#/TB Hak 1:22-26*), yg memberontak (bnd #/TB Yos 8:17; 12:9*). Tapi kemudian menyusullah kegagalan: Israel tidak terus menumpas orang Kanaan, kampung-kampung tidak lagi ditaklukkan (#/TB Hak 1:27-36*). Ternyata suku Dan sempat diusir dari daerah bagian mereka (#/TB Hak 1:34*). Karena mereka tidak membasmi penduduk negeri itu, maka masa penghajaran yg menyusul terpaksa diperpanjang (#/TB Hak 2:1-5*).

             b. Sejarah Israel pada zaman Hakim-hakim (#/TB Hak 2:6-16:31*)

             (i) Penulis memahami sejarah seperti seorang nabi (#/TB Hak 2:6-3:6*).Dasar utama baginya ialah pembalasan dari Allah: dalam upaya pemeliharaan-Nya Allah mengganjar bangsa Israel sesuai kesetiaan mereka. Umat Israel terus-menerus dicobai untuk mengikuti ibadat agama kesuburan yg dipraktikkan orang Kanaan tetangga mereka, juga untuk mengikuti cara pertanian dan patokan-patokan budaya mereka yg lebih unggul. Memang Yahweh membawa Israel melalui padang gurun, tapi Baal kelihatannya lebih sanggup membuat tanaman bertumbuh. Karena itu Kitab Hak menunjukkan suatu lingkaran dosa yg diulang-ulangi (penyembahan Baal), penghambaan kepada bangsa-bangsa yg menyerang, doa ke hadapan Allah pengasih memohon pembebasan, dan keselamatan melalui hakim-hakim yg dibangkitkan Allah.

             (ii) Enam masa penindasan yg berurutan dan kegiatan dari 12 hakim penyelamat (#/TB Hak 3:7-16:31*).

             1. Penyerbuan Kusyan-Risyataim (#/TB Hak 3:7-11*). Sejak 1382 sM Israel menderita selama 8 thn di bawah penindasan Kusyan-Risyataim, yaitu penyerbu yg datang dari Mesopotamia, negeri yg dikuasai bangsa Het (#/TB Hak 3:8*). Tapi penyebab utama penderitaan itu ialah dosa Israel (#/TB Hak 3:7*) atas tuntutan kesusilaan perjanjian Allah yg menyelamatkan (lih c di bawah). Tapi ‘berserulah orang Israel kepada Yahweh, maka Yahweh membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenasadik Kaleb’ (#/TB Hak 3:9*). Kedamaian yg menyusul kemudian selama 40 thn sejajar dengan masa jaya pemerintahan bangsa Het, hingga beberapa thn sesudah kematian Supiluliuma pada 1345 sM (CAH 2, 2.19).

             2. Penindasan pada zaman Eglon (#/TB Hak 3:12-31*). Menjelang zaman kekacauan internasional karena timbulnya Dinasti 19 Mesir yg suka berperang, ‘orang Israel melakukan pula apa yg jahat di mata Yahweh; lalu Eglon, raja Moab, diberi Yahweh kuasa atas orang Israel’ (#/TB Hak 3:12*). ‘Lalu orang Israel berseru kepada Yahweh, maka Yahweh membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin’ (#/TB Hak 3:15*), dan memberikan mereka masa damai selama 80 thn, yg mulai dengan persetujuan antara Seti dengan Mursil thn 1315, bnd pembaharuannya pada thn 1279 oleh Rameses II. Baik Mesir maupun orang Het agaknya tidak mengerti peranan mereka sebagai alat sorgawi, tapi kenyataan bahwa saat mereka menciptakan damai di Palestina, hal itu sesuai dengan ketentuan Allah untuk memberi ‘keamanan’ (#/TB Hak 3:30*) bagi umat-Nya (bnd J Garstang, Joshua-Judges, 1931, hlm 51-66). Kemudian Samgar agak berhasil melawan musuh lama, Filistin, yg perlengkapannya lebih hebat (#/TB Hak 3:31*).

             3. Kelepasan oleh Debora (#/TB Hak 4:1-5:31*). Karena runtuhnya kerajaan-kerajaan besar dan timbulnya penindasan dari pihak orang Kanaan pada zaman Yabin II, orang Hazor (#/TB Hak 4:2-3*), maka Allah membangkitkan hakim ke-4 yaitu ibu Debora. Barak, panglima tentaranya, mengumpulkan suku-suku utara tengah di lembah Esdraelon untuk berperang melawan tentara Yabin, yg dipimpin oleh Sisera. Tapi ‘dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera’ (#/TB Hak 5:20-21*): awan gelap dan hujan tofan dikerahkan Allah untuk melumpuhkan kereta perang Kanaan yg kuat itu. Sisera lari tapi dibunuh oleh seorang perempuan Keni. Menyusullah masa damai selama 40 thn sesudah kemenangan Debora (kr thn 1216-1176 sM) sejajar dengan pemerintahan tangan besi Rameses III, firaun akbar terakhir.

             4. Kelepasan oleh Gideon (#/TB Hak 6:1-8:32*). Kemudian dari padang gurun timur muncul orang Midian dan Amalek, merampok orang Israel yg berdosa itu (#/TB Hak 6:2-6*; bnd #/TB Rut 1:1*). Tapi kr thn 1169 ‘pedang demi Yahweh dan demi Gideon’ membersihkan Israel dari penyamun-penyamun pengembara ini (#/TB Hak 7:19-25; 8:10-12*; bnd latar belakang yg damai dlm #/TB Rut 2; 3; 4*, kr 20 thn kemudian).

             5. Timbul tenggelamnya Abimelekh (#/TB Hak 8:33; 10:5*). Kekacauan yg ditimbulkan Abimelekh, anak Gideon, yg mengangkat dirinya menjadi raja memerintah Israel (#/TB Hak 9*), diperbaiki oleh hakim yg ke-6 dan ke-7 yaitu Tola dan Yair (#/TB Hak 10:1-5*).

             6. Penindasan pada zaman Amon dan Filistin (#/TB Hak 10:6-16:31*). Sesudah Tola dan Yair meninggal pada thn 1103 sM, dan karena kemurtadan yg timbul kemudian, tanah Israel diserahkan Allah serentak, wilayah timur kepada orang Amon dan wilayah barat kepada orang Filistin (#/TB Hak 10:7*). Sesudah lewat 18 thn Israel Timur dibebaskan oleh Yefta, yaitu hakim ke-8 (ps 11), yg diganti oleh tiga hakim minor. Tapi Israel Barat tetap berada di bawah kekuasaan Filistin yg bangkit kembali walaupun Simson, hakim ke-12 dan yg terakhir dalam Hak (13-16), menunjukkan kekuatan raksasanya (sampai 1065 sM).

             c. Suatu tambahan (#/TB Hak 17:1-21:25*)

             Bagian ini menyajikan keterangan rinci mengenai dua peristiwa kemurtadan Israel yg paling dini (sebelum 1374 sM; bnd tampilnya Pinehas dlm #/TB Hak 20:28* dan disebutnya peristiwa-peristiwa sesuai ps 18 dlm #/TB Yos 19:47*, yg penulisnya adalah angkatan zaman penaklukan tanah Kanaan, #/TB Yos 5:1; 6:25*; *YOSUA, II). Tujuan tambahan ini ialah untuk menunjukkan betapa gawatnya dosa Israel, dan di sini hampir setiap patokan Dasa Titah telah dilanggar. Bagian tentang Mikha dan orang Dan (ps 17-18) menceritakan bagaimana Mikha mencuri barang perak ibunya, kemudian ia mengubah hasil curiannya itu menjadi patung berhala untuk kuil ilahnya (#/TB Yos 17:5*). Sementara itu seorang Lewi, hamba Allah, mengembara tanpa tunjangan, sampai dia digaji oleh Mikha. Tapi kemudian ternyata ia mengibuli majikannya tatkala ditawari jadi pimpinan oleh gerombolan suku Dan yg tamak, penyembah berhala dan pembunuh itu (#/TB Yos 18:25*). Orang Lewi ini ialah Yonatan, yg justru adalah keturunan Musa (#/TB Hak 18:30*). Memang hukum ke-7 tidak disebut, tapi ps berikutnya (19-21, perkosaan oleh suku Benyamin) tidak hanya menguraikan perang saudara dan memberi tumpangan bagi penjahat-penjahat, tapi juga persundalan dan gundik lari meninggalkan suami seorang Lewi (#/TB Hak 19:2*), semburit, penggagahan dan perzinahan (#/TB Hak 19:22-24*) dan akhirnya penculikan besar-besaran (#/TB Hak 21:23*). Hal-hal seperti itulah yg menjadi akibat jika ‘setiap orang berbuat apa yg benar menurut pandangannya sendiri.’

          II. Penulis dan tarikh

          Kitab Hak tidak memberi pernyataan langsung tentang tarikhnya. Nyanyian Debora (#/TB Hak 5:2-31*) menuntut tarikh penulisan sekitar terjadinya peristiwa itu (#/TB Hak 5:1; 12:1-5* sM), dan otentitas nyanyian ini diterima secara umum. Tapi seluruh kitab itu tak mungkin dirampai pada kedua abad berikutnya. Kitab itu menunjuk ke saat pemusnahan Silo dan pembuangan penduduknya (#/TB Hak 18:30-31*) pada masa muda Samuel (#/TB 1Sam 4*; kr 1080 sM); dan peristiwa terakhir yg diberitakannya ialah kematian Simson (#/TB Hak 16:30-31*), yg terjadi beberapa tahun sebelum penahbisan Samuel sebagai hakim, kr 1063.

          Keterangan yg berulang-ulang bahwa ‘pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel’ (#/TB Hak 17:6; 18:1; 21:25*), mengisyaratkan kitab itu ditulis sesudah Saul menjadi raja thn 1043 sM. Namun penghargaan umum terhadap pemerintahan oleh seorang raja masih baru; dan agaknya Hak selesai disusun sebelum penjarahan Gezer thn 970 sM (#/TB 1Raj 9:16*; bnd #/TB Hak 1:29*) atau penaklukan Yerusalem oleh Daud pada thn 1003 (#/TB 2Sam 5:6-7*; bnd #/TB Hak 1:21*).

          Justru penulis Hak pastilah orang yg turut aktif sejak awal pemerintahan Saul (sebelum 1020 sM). Ia tentu nabi juga, sebab dalam Alkitab Ibrani Kitab Hak berada di kelompok nabi-nabi pada kanon Ibrani (nabi-nabi ‘terdahulu’: Yos, Hak, Sam dan Raj), bnd nada khotbah dari #/TB Hak 2:10-14; 3:7-8*. Yg paling mungkin ialah Samuel, sang nabi, dan yg memang dianggap penulis Hak menurut Talmud Yahudi (Baba Bathra 14b). Tapi karena berita Talmud ini terus melanjutkan bahwa Samuel juga yg menulis Kitab-kitab Sam, maka agaknya benar menyimpulkan bahwa penulis Kitab Hak harus salah satu dari nabi pembantu Samuel.

          III. Sumbernya

          Penulis Hak mungkin mengandalkan sumber-sumber tertulis, yg pada dewasa ini sudah tidak ada lagi, ump bunga rampai pahlawan, seperti ‘Kitab Orang Jujur’ (yasyar) (#/TB Yos 10:13*). Para kritikus modem sudah biasa menganggap bahwa sumber bahan penulis adalah bahan-bahan yg sebagian besar terlepas yg satu dari yg lain, berasal dari abad 9 (sumber ‘Y’) dan abad 8 (sumber ‘E’) dan disusun oleh penulis Kitab Ul (’ U’) pada thn 550 sM; tapi uraian ini bertentangan dengan bukti kitab itu sendiri dan menyangkal kesatuan dan keaslian isinya secara tak wajar. Uraian ini ump berusaha menyamakan panggilan Allah kepada Gideon di pemerasan anggur, dan korban dampak panggilan itu (#/TB Hak 6:11-24*, yg dikatakan termasuk ‘Y’) dengan perintah Allah yg berikutnya kepada Gideon untuk memusnahkan mezbah Baal dan menggantinya dengan mezbah Yahweh (#/TB Hak 6:25-32*, yg dikatakan termasuk ‘E’) seolah-olah keduanya merupakan dua cerita yg bertentangan dari satu panggilan. Atau sekali lagi, peristiwa Gideon menangkap Oreb dan Zeeb, dua pangeran Midian di tempat penyeberangan di S Yordan (#/TB Hak 7:24-25*, ‘E’) dikacaukan dengan penangkapan yg akhirnya terjadi terhadap raja-raja mereka, yaitu Zebah dan Salmuna, ke arah sebelah timur (#/TB Hak 8:10-11*, ‘Y’), walaupun dengan demikian harus membuang kata-kata dalam #/TB Hak 8:10*, ‘semua orang yg masih tinggal hidup dari seluruh tentara’, sebagai usaha dari seorang penyusun di kemudian hari demi menyelaraskan cerita-cerita yg diduga bertentangan itu (*PENTATEUKH).

          Naskah bh Ibrani Kitab Hak terpelihara lebih baik dibandingkan setiap kitab Nabi-nabi Terdahulu, dan umumnya lebih bebas dari kesalahan dalam ihwal penyalinannya. Tapi terjemahan LXX-nya yg kuno menunjukkan variasi-variasi sedemikian rupa, sehingga LXX terbitan Rahlfs pada akhir-akhir ini menyajikan pada setiap halamannya dua bentuk naskah Yunani yg berbeda, menurut naskah-naskah A dan B.

          IV. Latar belakang historis

          Latar belakang historis zaman hakim-hakim, wilayah per wilayah, berkaitan dengan orang Kanaan. Sebelum tanah Kanaan ditaklukkan oleh orang Ibrani, Musa sudah memerintahkan supaya orang Kanaan itu ‘dikhususkan bagi Yahweh untuk dimusnahkan’ karena dua alasan: 1. hidup percabulan mereka yg sudah tua sekali (#/TB Ul 9:5*; bnd #/TB Kej 9:22,25; 15:16*); 2. karena sifat mesum agama mereka yg akan mempengaruhi umat Allah (#/TB Ul 7:4*); sebab di atas ‘bukit-bukit pengorbanan’ (#/TB 1Raj 3:4*; #/TB Yeh 6:3*) yg tak terkira jumlahnya orang Kanaan menyembah ilah-ilah kesuburan, yaitu Baalim (bentuk jamak dari Baal) dengan tata cara termasuk pelacuran bakti (#/TB 1Raj 14:24*) dan bahkan dengan mengorbankan anak-anak (#/TB 1Raj 11:31*). Dengan demikian seluruh tanah Kanaan ditundukkan oleh Yosua (#/TB Yos 11:1* bnd #/TB Yos 21:43*). Tapi penduduk asli Kanaan belum kehilangan kemampuan untuk melawan.

          Musa sendiri memang mengatakan bahwa negeri itu akan diduduki tahap demi tahap (#/TB Kel 23:28-30*; #/TB Ul 7:22*), dan masih luas tanah yg harus diduduki (#/TB Yos 13:1*). Dalam dunia internasional peristiwa-peristiwa terkait dapat diringkaskan sbb: (1) Pada saat kematian Yosua, segera sesudah 1400 sM, kekuasaan kerajaan Dinasti 18 Mesir meliputi Palestina menjadi lenyap. Amenhotep III puas memerintah dalam kemewahan yg merosot; dan penggantinya, Amenhotep IV (Akhenatan, 1376-1362 sM) memberikan perhatian khusus untuk mengadakan pembaharuan-pembaharuan agama menuju monoteisme. Surat-surat Amarna dari negara-negara kota Kanaan zaman itu mengandung himbauan yg sia-sia untuk minta bantuan melawan Habiru yg sedang gencar-gencarnya menjarah. Istilah Habiru adalah sebutan alkitabiah untuk orang Ibrani, sekalipun sebutan itu dipakai juga untuk berbagai suku Huria (?), yakni suku-suku penyerang dari utara (keturunan Eber, #/TB Kej 10:21,25*; bnd M. G Kline, WTJ, 19, May 1957, 184; 20, November 1957, 68). Zaman ini ditandai oleh kegiatan orang Het yg tampil kembali lewat Siria. Raja Supiluliuma (kr 1385-1345 sM), raja terbesar orang Het, mula-mula menghasut timbulnya kekacauan di antara negara-negara yg lebih jauh ke selatan, dan yg kemudian secara praktis menguasainya dan dilanjutkan oleh anaknya, Mursil II.

          (2) Tapi kemudian Mesir, pada Zaman Dinasti 19 yg baru (1321-1205 sM), berjaya lagi. Seti I merebut kembali Galilea dan Fenisia thn 1318, bangsa Het dikalahkan, dan 3 thn kemudian dibuatnya persetujuan dengan Mursil; dan ditentukanlah bahwa Siria masuk kekuasaan bangsa Her; Palestina dan Fenisia masuk kekuasaan Mesir. Rameses II (1300-1234) membatalkan persetujuan semula, lalu menyerbu wilayah bangsa Het. Tapi sesudah bertempur bertahun-tahun, perimbangan kekuatan dulu dipulihkan oleh persetujuan thn 1284, dan perdamaian terpelihara sampai surutnya kerajaan Het, akibat penyerbuan orang-orang biadab pada bagian akhir abad itu.

          (3) Sesudah Kreta takluk kepada orang biadab itu thn 1200 sM, maka orang Filistin yg terdesak, yakni ‘sisa orang yg datang dari pulau Kaftor’ (#/TB Yer 47:4*), lari ke sebelah timur untuk mengokohkan kembali tempat permukiman mereka yg lama di pantai Palestina (bnd #/TB Kej 21:32*; #/TB Ul 2:23*). Karena di desak mundur dari tanah Mesir kr thn 1196 oleh Rameses III, Dinasti 20, orang Filistin terus berusaha memperkuat kedudukan mereka di Kanaan. Maka sebelum abad itu berakhir, mereka sudah sanggup melancarkan serangan yg hebat terhadap Israel, dan dengan peristiwa itu Kitab Hak diakhiri.

          ==> Image 00079


          V. Kronologi

          Kronologi Kitab Hak secara keseluruhan ditunjukkan oleh pernyataan Yefta, (bahwa pada masanya) Israel telah menduduki wilayah Palestina selama 300 thn (#/TB Hak 11:26*; bnd jumlah thn dlm #/TB 1Raj 6:1*). Tapi tarikh yg lebih teliti tergantung pada dua kenyataan lain, yg terdapat dalam berita Alkitab. Pertama, karena kurun waktu sejak akhir penaklukan tanah Kanaan sampai ke permulaan penindasan pertama (dari Mesopotamia) tidak disebut, maka kita harus menghitung mundur mulai dari masa Samuel memangku jabatannya thn 1063 sM (dgn menghitung dari thn yg diketahui, yaitu thn 930, pada thn mana kerajaan Israel terbagi dua, 113 thn untuk Salomo, Daud [memerintah seluruh Israel], dan Saul beserta para penggantinya [#/TB 1Raj 11:42; 2:11*; #/TB Kis 13:21*], ditambah 20 thn untuk Samuel [#/TB 1Sam 7:2*; bnd HDB, I, hlm 399]).

          Kedua, karena beberapa hakim waktunya bersamaan (bnd Ehud dan Samgar, #/TB Hak 3:30-4:1*), maka tarikh terkait harus dikumpulkan dari penindasan-penindasan yg tentu tahunnya dan pelepasan yg kemudian. Yg mempunyai makna tersendiri ialah kenyataan bahwa penindasan oleh Filistin selama 40 thn (#/TB Hak 13:1*) di Palestina Barat, terus berjalan tanpa selang sejak kematian Tola dan Yair (#/TB Hak 10:7*), mencakup masa kehakiman Yefta, ketiga hakim minor, Eli dan Simson, sampai tampilnya zaman Samuel yg jaya. Lih bagan di bawah.

          Bahwa kemenangan Debora terjadi thn 1216 sM dikaitkan oleh penemuan macam-macam periuk di kota Hazor yg terakhir: ‘Barak hidup pada parohan kedua abad 13’ (CAH, 17,1.239). Jadi 319 thn (1382-1063) berlalu antara penindasan pertama dan munculnya Samuel, dan ini menyarankan bahwa penaklukan Kanaan terjadi thn 1406-1400. Jika penaklukan terjadi thn 1240 data dari Hak harus diperas waktunya. *KRONOLOGI PL.

          VI. Ajaran

          Dari asas-asas yg diutarakan dalam #/TB Hak 2:6-3:6* dan contoh-contoh yg nyata terjadi yg diberikan oleh sisa kitab itu, maka dapatlah diringkaskan ajarannya sbb:

             a. Murka Allah atas dosa (#/TB Hak 2:11,14*).

             Harapan Israel untuk tetap hidup tergantung pada kesatuan antara suku mereka, tapi kesatuan demikian hanya mungkin terjadi oleh ketaatan mereka secara bersama-sama kepada Allah (bnd #/TB Hak 5:8-9,16-18*). Kehilangan iman berarti kemusnahan.

             b. Rahmat Allah atas pertobatan (#/TB Hak 2:16*).

             Penindasan oleh bangsa asing pun merupakan alat kasih karunia Allah untuk membangun Israel secara rohani.

             c. Kebusukan hati yg menyeluruh.

             Setiap kali kelepasan diberikan dan dilupakan, yakni ‘apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek. moyang mereka’ (#/TB Hak 2:19*). Masyarakat individualis menyatakan sendiri kekurangannya, sebab jika manusia menyendiri akan menjurus kepada kejahatan (#/TB Hak 17:6*). Israel memerlukan seorang raja, sekalipun memang hanya seorang raja yg akan menggenapi kehendak Allah (bnd #/TB Hak 8:23; 9:6,56*). Maka penulis Kitab Hak tentulah seorang sejarahwan yg benar dan penulis yg tidak melulu mencatat peristiwa-peristiwa, tapi yg kemudian menafsirkan kenyataan-kenyataan itu berdasarkan filsafat sejarah yg tegas. Mengenai mantapnya tetap berlaku filsafat pengganjaran yg bercorak Kitab Hak itu, haruslah diakui bahwa pada zaman dulu tatkala pernyataan Allah masih terbatas sekali, tindakan Allah kelihatan lebih jelas dibandingkan zaman sekarang ini. Tapi dasar utamanya tetap dapat diterima untuk selamanya: bangsa yg berdosa tetap akan kena hukum, yg bertobat akan diselamatkan, dan semua sistem yg berpusat pada manusia akhirnya akan gagal. Satu-satunya harapan yg teguh dalam sejarah ialah menantikan kedatangan Kristus, Sang Raja, kembali.

             ==> Image 00080



       KEPUSTAKAAN. G. L Archer, Jr, A Survey of Old Testament Introduction, 1974, hlm 274-279; A. E Cundall dan L Morris, Judges-Ruth, TOTC, 1968; G Fohrer, (Sellin’s) IOT, 1968, hlm 196-215; J Garstang, Joshua-Judges, 1931; R. K Harrison, IOT, 1968, hlm 680-694; J. D Martin, The Book of Judges, CBC, 1975; J. B Payne, ‘Chronology of the Old Testament’, ZPEB, 1, hlm 833-836; idem, An Outline of Hebrew History, 1954, hlm 78-91; John H Raven, The History of the Religion of Israel, 1933, hlm 156-202; L. T Wood, ‘Date of the Exodus’, hlm 66-87 dalam J. B Payne (ed), New Perspectives on the Old Testament, 1970.

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...