Wednesday, May 2, 2018

KESALEHAN


KESALEHAN
       Dalam PL setiap hamba Allah diharapkan supaya tam dan tsaddiq, dua kata yg pernah diterjemahkan dengan ‘saleh’ (mis tam/temimim Ayub 1:1*; Mazm 37:18, tsaddiq, Pengkh 7:15; Yes 64:5*), tapi juga dengan ‘benar’, ‘tidak bercela’ dst. Kesalehan adalah kualitas utuh, tidak kurang, tidak bercela apa pun (dlm #/TB Im 23:15* tam — bentuknya temimot — dipakai dlm arti harfah ‘genap’). ‘Saleh’ berarti taat pada kehendak Allah yg diketahui, yaitu Taurat-Nya, dengan sungguh-sungguh dan segenap hati, batiniah maupun lahiriah.

       Dalam PB eusebeia — maksudnya dalam sastra kafir adalah rasa hormat yg tepat dan patut diberikan kepada manusia dan para ilah — muncul dalam Surat-surat Penggembalaan, terutama sebagai istilah mencakup praktik keagamaan orang Kristen secara pribadi. Eusebeia berarti pelayanan kepada Allah, yg menunjukkan ketaatan penuh hormat terhadap hukum-hukum-Nya. Bentuk jamak dari eusebeia mengartikan tindakan-tindakan khusus yg saleh. Scott memandang eusebeia sebagai sifat khas dari Surat-surat Penggembalaan, dan melihat di dalamnya ‘pada satu pihak kepercayaan yg benar, dan pada pihak lain perilaku yg benar’. Tapi lebih baik memandang eusebeia sebagai mempunyai arti ‘sikap pribadi yg tepat terhadap Allah’ dan tindakan-tindakan yg terpencar dari sikap itu (lih 2Tim 3:5: di sini kesalehan lahiriah dipertentangkan dgn kesalehan tanpa kekuatan, dan 2Pet 1:3*, di sini kesalehan datang dari kekuasaan Allah).

       Dalam TBI eusebeia biasanya diterjemahkan ‘kesalehan’, dipakai juga untuk menerjemahkan hosios Tit 1:8; 1Tes 2:10; Ibr 7:26), eulabes (Luk 2:25; Kis 2:5), dan beberapa kata lagi yg kurang penting. Dalam 1Tim 3:16 eusebeia diterjemahkan ‘ibadah’.

       Kesalehan adalah buah yg sepatutnya dan yg seharusnya sebagai tanda sudah. menerima Injil. Jadi kefasikan dalam hidup orang yg mengaku Kristen adalah pertanda bahwa dia sama sekali tidak benar telah beroleh keselamatan (lih 2Tim 3:2-3; Tit 1:16; 2Pet 2:19-22). Hidup yg sungguh-sungguh saleh dalam pengertian Kristen mencakup penglahiran iman dalam bentuk pertobatan, melawan cobaan, mematikan dosa. Saleh dalam kebiasaan berdoa, mengucap syukur dan mengikuti Perjamuan Suci dengan rasa hormat. Saleh dalam memupuk pengharapan, kasih sayang, kemurahan hati, sukacita, penguasaan diri, sabar menanggung derita dan puas dengan yg ada. Saleh dalam mencari kejujuran, keadilan dan kebaikan orang lain dalam hubungan-hubungan insani. Saleh dalam menghormati kekuasaan yg ditetapkan selaras dengan kehendak Allah dalam gereja, negara, keluarga dan rumah tangga. Semua sikap dan praktik ini diperintahkan oleh Allah, dan memuliakan Dia.

       KEPUSTAKAAN.
Arndt; MM; Baxter, A Christian Directory (Practical Works, 1830, 1-5; 1838, I).

No comments:

Post a Comment

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22)

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22) Sebagai anak-anak terang, umat Allah hidup dengan meneladani Allah (ayat 1). Sama seperti Yesus ya...