KITAB YOSUA
Kitab Yos
bercerita tentang bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan cara membagi-bagi
tanah itu kepada suku-suku Israel. Diceritakannya secara rinci bagaimana mereka
menyeberangi S Yordan dan merebut daerah itu, sebagai basis untuk serangan
selanjutnya. Dengan ringkas dilaporkan dua pertempuran yg memusnahkan kekuasaan
bangsa Kanaan, kemudian kemenangan-kemenangan tentara Israel. Laporan pembagi
bagian negeri itu mencakup keterangan lengkap tentang daerah Yehuda, disertai
catatan mengenai pendudukan Hebron oleh bangsa Keni dan kesukaran-kesukaran yg
dialami di Manasye utara, juga pendudukan kota-kota Lewi dan masalah suku-suku
Transyordan. Kitab berakhir dengan keterangan tentang wasiat rohani oleh Yosua,
puncaknya ialah perjanjian nasional di Sikhem.
I. Garis besar isi
a. Orang
Israel memasuki tanah Kanaan (#/TB Yos 1:1; 11:23*)
(i)
Pergantian pimpinan (#/TB Yos 1:1; 4:24*). Penugasan; tim penyelidik;
menyeberangi S Yordan.
(ii)
Pangkalan depan (#/TB Yos 5:1; 8:35*). Gilgal-Yerikho-Ai.
(iii)
Pertempuran di wilayah selatan (#/TB Yos 9:1; 10:43*). Kota-kota orang Hewi;
persekutuan Yerusalem dikalahkan; kota-kota yg ditaklukkan.
(iv)
Pertempuran di wilayah utara, dan kemenangan-kemenangan selanjutnya (#/TB Yos
11:1-23*).
b. Tanah
Kanaan diduduki (#/TB Yos 12:1; 24:33*)
(i)
Daftar musuh yg dikalahkan (#/TB Yos 12:1-24*).
(ii)
Pemukiman-pemukiman terdahulu (#/TB Yos 13:1; 17:18*). Tugas yg tak kunjung
selesai; Transyordan; Kaleb; daerah Yehuda; daerah bagian Efraim dan Manasye.
(iii)
Pemukiman-pemukiman yg kemudian (#/TB Yos 18:1; 21:45*). Pertemuan di Silo;
kota-kota perlindungan; kota-kota orang Lewi.
(iv) Jalan selanjutnya (#/TB Yos 22:1;
24:33*). Mezbah kesaksian; pesan Yosua; perjanjian di Sikhem.
II. Susunan dan tujuan
Dalam
Alkitab Ibrani Yos mulai dengan ‘Nabi-nabi Terdahulu’, meliputi sejarah Israel
sejak memasuki tanah Kanaan sampai awal Pembuangan. Dalam urutan yg langsung
dan wajar sesudah Ul, Kitab ini mencakup saat Yosua menerima pimpinan sampai
dia dan Eleazar meninggal.
Ps 1-11
merupakan cerita bersambung, langsung dan jujur tanpa penyimpangan, kendati
penulisannya makin ke akhir makin ringkas, dan diakhiri dengan penilaian umum
atas apa yg dicapai oleh Yosua (11: 15-23). Dalam bentuk apa pun bahan cerita
diterima oleh penulis, yg jelas ialah: dengan itu ia menyusun suatu cerita yg
menurut kaidah drama adalah bermutu amat tinggi, baik dalam penanganan pokok
ceritanya maupun dalam teknik bercerita. Peranan penyunting sama sekali tak
nampak; tapi banyak bagian yg ditinggalkan atau digeneralisir supaya mendapat
gambaran yg luas, dalam keseimbangan yg wajar dan dalam ruang yg terbatas.
Klimaks
dicapai pada akhir ps 11, tapi cerita belum selesai. Kitab itu menceritakan
tentang karya-karya Yosua, dan tentang penggenapan janji janji Tuhan bahwa
orang Israel akan memiliki tanah Kanaan, ‘yg Ku-janjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka’ (#/TB Yos 1:6*; bnd
#/TB Yos 23:14; 24:13*). Untuk mencapai kedua tujuan itu. maka cerita tentang
pendudukan tanah Kanaan diberi penekanan kuat, dan perihal Yosua meninggalkan
bangsa itu dibuat mencolok. Menyusun bagian ini banyak sumber yg dipakai,
seperti yg juga muncul di tempat lain (Bil; Hak; Taw). Penulis menyunting
bahannya, khususnya ps 20, mungkin juga daftar-daftar perbatasan. Pesan
terakhir Yosua kepada bangsa itu dicatat pada ps 23. Tapi dari sudut kenabian,
puncak karyanya terletak pada Perjanjian Sikhem, kendati mungkin itu terjadi
lebih dahulu.
III. Penulis, sumber, tarikh
Banyak gema
Ul muncul dalam Yos, baik perihal tujuan maupun bahasa. Tapi banyak juga yg
lain (khususnya bg kedua). Jadi dapat dimengerti bahwa kritik Pentateukh
(analisis sumber) dilanjutkan pada Yos, sehingga ada yg membicarakan ‘Heksatuk’
(buku berbagi enam). Teori ini tidak bertahan sebab: (a) Tolok ukurnya beragam
dan melahirkan silang pendapat serta ketidakjelasan; (b) Sumber P, jika ada,
sukar sekali diidentifikasi, dan sangat tajam dipersoalkan apakah sumber itu
sungguh-sungguh ada sebagai cerita yg berdiri sendiri (lih C. R North, The Old
Testament and Modern Study, 1951); (c) Yos lebih dekat pada Kitab Nabi-nabi
Terdahulu ketimbang pada Ul dalam bentuk dan gagasannya.
M Noth
membuat pendekatan segar dengan menekankan pentingnya tradisi dan
perkembangannya. Teori Noth adalah: seorang penulis ‘angkatan deuteronomis’
menyunting kumpulan tradisi-tradisi tempat kudus dan catatan tentang
pendudukan, untuk membuat sesuatu yg merupakan bagian dari ‘sejarah
deuteronomis’ (yaitu Yos); karyanya itu di kemudian hari diperbaiki oleh
(sumber) P. Pada akhir-akhir ini teori ini diterima oleh beberapa penafsir.
Tarikhnya tergantung pada pendapat tentang tarikh Ul. Ada kecenderungan
menyamakan ‘deuteronomis’ dengan ‘nabi-nabi’, dan teori itu tidak menerangkan
mengapa gaya bahasa ‘deuteronomis’ sangat minim dalam Hak (bnd S. R Driver,
LOP’, hlm 112, 126 dst; C. F Burney, Judges, 1920, hlm 61 dst).
Noth
menekankan banyaknya aetiologi (cerita-cerita yg menerangkan nama-nama batu dan
tugu), dalam tradisi, dan tidak menilai bahan-bahan itu sesuai bobotnya (lih
kritik terhadap Noth oleh. J Bright, Early Israel in Recent Historical Writing,
1956). Pengamat lain menekankan peranan pesta-pesta agama dalam sejarah tradisi,
tapi hasilnya bersifat dugaan saja.
IV. Penilaian sejarah
Cerita Yos
mengenai penyerbuan Kanaan sering dikecam ‘tidak realistik’ karena memberi
gambar tentang ‘penaklukan total’, padahal #/TB Hak 1* memberi gambaran yg
‘realistik’ (Gray, hlm 43). Tapi kecaman itu adalah akibat salah memahami kedua
Kitab itu. Yos tidak mengatakan bahwa perang tuntas selesai sesudah dua
pertempuran beruntun (#/TB Hak 11:18*), dan dalamnya jelas dikemukakan
kesukaran yg dihadapi (#/TB Yos 15:63; 17:12-18*) yg dengan mudah bagian itu
dapat tercecer. Lagipula Yos terutama memaparkan kuasa agung yg memungkinkan
tercapainya kemenangan gemilang dalam invasi ke Kanaan itu. Pada pihak lain,
Hak bukanlah cerita tentang penyerbuan itu; Hak memaparkan permulaan kekalahan,
tapi Hak seluruhnya akan tidak punya arti seandainya tidak ada kemenangan
gemilang yg mendahuluinya.
Beberapa
ahli menduga invasi dilakukan oleh suku-suku secara sendiri-sendiri — tidak
oleh kesatuan bangsa itu secara nasional (lih H. H Rowley, From Joseph to
Joshua, 1948). Noth bahkan berpendapat bahwa Israel dibentuk di Kanaan sebagai
persekutuan kudus (bnd Bright, hlm 83 dst, dan B. D Rathjen, JNES 24, 1965, hlm
100-104). Bukti arkeologis masih. sangat kurang, tapi ada cukup bukti tentang
kehancuran masyarakat Kanaan (mis Hazor, Tell Beit Mirsim) sehingga adanya
penyerbuan tak dapat disangkal. Teori-teori tentang tiadanya serbuan dari
Israel sebagai satu bangsa yg utuh, memperkecil peranan Yosua hanyalah sebagai
pemimpin suku, atau paling banter sebagai wasit (Soggin, hlm 14-18). Teori
demikian tidak didasarkan pada realitas Yos-Hak dan sangat merendahkan nilai
karya Musa.
Inti berita
alkitabiah ialah, ‘perjanjian Sinai’ merupakan asal usul iman Israel dan
keberadaannya sebagai badan politis (lih #/TB Yos 24*). G. E Mendenhall (BA 25,
1962, hlm 66-87) menduga terjadi suatu ‘gerakan kemerdekaan’ di Kanaan, tapi ia
berlebih-lebihan. Menurut Alkitab unsur-unsur non-Israel diterima ke dalam
sistem suku-suku. Hal ini tidak mungkin kecuali sistem suku-suku itu sudah ada,
dan dasarnya yg mula-mula ialah ikatan darah.
V. Amanat rohani
Pentingnya
Kitab Yos terutama terletak dalam hal: (a) memaparkan kesetiaan Allah pada
janji-Nya (bnd #/TB Ul 7:7-8; 9:5-6*); (b) menyajikan perkembangan maksud Allah
bagi bangsa Israel; (c) menyajikan sebab-musabab suatu kegagalan, yg
wanti-wanti telah diberitahu lebih dulu (lih ump #/TB Ul 17:13; 18:3*); (d)
menyajikan teladan bagi murid Yesus, perihal rohani yakni kepercayaan, ketaatan
dan kesucian, yg benar-benar dipertaruhkan waktu memasuki tanah Kanaan.
Generasi
orang Israel di bawah pimpinan Yosua lebih bersemangat dibandingkan orangtua
mereka. Tapi mereka sama terpengaruh pada politeisme dan agama alam (#/TB Bil
25*; #/TB Ul 4:3,23*). Karena itu ketentuan untuk memusnahkan bangsa-bangsa
Kanaan dan agama mereka adalah mutlak (bnd #/TB Kej 15:16*; #/TB Kel 20:2-6;
23:23-33; 34:10-17*; #/TB Bil 31:15* dab; #/TB Ul 7*). Orang Israel belum tahu
pendekatan yg aman, dan persentuhan sehari-hari dengan budaya Kanaan akan
membahayakan iman mereka kepada Allah yg satu-satunya dan yg mahakuasa, maupun
patokan-patokan budi pekerti mereka, seperti kelihatan dalam sejarah
selanjutnya. Lagipula, keselamatan berdasarkan anugerah belum dapat diumumkan
(seperti dlm PB) sebelum dasar hukumnya dinyatakan secara umum dalam kematian
Yesus Kristus. Tapi polanya diperlihatkan dalam tindakan Allah terhadap Rahab
(bnd #/TB Ibr 11:31*). Dapat dikatakan bahwa tujuan Allah pada waktu itu
bukanlah untuk mengajarkan dasar-dasar hidup Kristen, tapi merintis jalan bagi
Mesias melalui Israel.
Pengalaman
Israel di Kanaan, juga di padang gurun, ‘dituliskan untuk menjadi peringatan
bagi kita’ (#/TB 1Kor 10:11*). Tema utama Kitab ini ialah, Allah memberikan
tempat permukiman kepada Israel, terhadap apa orangtua mereka gagal karena
tidak percaya (#/TB Mazm 95:11*). Dalam #/TB Ibr 4:1-11* hal ini ditunjukkan
sebagai ‘lambang’, artinya, asas yg diterapkan pemazmur pada generasinya berlaku
juga bagi orang Kristen, dan sementara itu janji Allah digenapi tuntas (ay #/TB
Ibr 4:8*) hanya dalam perhentian yg disediakan Allah bagi kita dalam Yesus
Kristus (bnd J. N Darby, Synopsis, 1, hlm 328). Disamping inti utama cerita
invasi ke Kanaan ini, ada banyak pelajaran yg dapat digali dari keberhasilan,
kegagalan dan kepemimpinan Yosua dalam Kitab Yos.
VI. Naskah dan terjemahan
Ada beberapa
masalah mengenai nama-nama tempat, tapi selain itu tak ada hal yg tidak jelas.
Terjemahan Yos dalam LXX** agak lumayan; nampaknya aslinya dalam bh Ibr sangat
dekat dengan naskah Ibr (MT) yg kita pakai.
KEPUSTAKAN. Benjamin, Variations between the Hebrew and
Greek Texts of Joshua, 1921; Tafsiran: J. A Soggin, Joshua, 1972; J Gray,
Joshua, Judges and Ruth, 1967; J Bright, Joshua, #/TB Ibr 2*; M Noth, #/TB Yos
2*. Bersifat sejarah: S Yeivin, Israelite Conquest of Canaan, 1971; LOB; W. F Albright,
Archaeology and the Religion of Israel, 1956; dan karya-karya umum.
No comments:
Post a Comment