Thursday, May 24, 2018

KITAB YOSUA

KITAB YOSUA
       Kitab Yos bercerita tentang bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan cara membagi-bagi tanah itu kepada suku-suku Israel. Diceritakannya secara rinci bagaimana mereka menyeberangi S Yordan dan merebut daerah itu, sebagai basis untuk serangan selanjutnya. Dengan ringkas dilaporkan dua pertempuran yg memusnahkan kekuasaan bangsa Kanaan, kemudian kemenangan-kemenangan tentara Israel. Laporan pembagi bagian negeri itu mencakup keterangan lengkap tentang daerah Yehuda, disertai catatan mengenai pendudukan Hebron oleh bangsa Keni dan kesukaran-kesukaran yg dialami di Manasye utara, juga pendudukan kota-kota Lewi dan masalah suku-suku Transyordan. Kitab berakhir dengan keterangan tentang wasiat rohani oleh Yosua, puncaknya ialah perjanjian nasional di Sikhem.

          I. Garis besar isi

             a. Orang Israel memasuki tanah Kanaan (#/TB Yos 1:1; 11:23*)

             (i) Pergantian pimpinan (#/TB Yos 1:1; 4:24*). Penugasan; tim penyelidik; menyeberangi S Yordan.

             (ii) Pangkalan depan (#/TB Yos 5:1; 8:35*). Gilgal-Yerikho-Ai.

             (iii) Pertempuran di wilayah selatan (#/TB Yos 9:1; 10:43*). Kota-kota orang Hewi; persekutuan Yerusalem dikalahkan; kota-kota yg ditaklukkan.

             (iv) Pertempuran di wilayah utara, dan kemenangan-kemenangan selanjutnya (#/TB Yos 11:1-23*).

             b. Tanah Kanaan diduduki (#/TB Yos 12:1; 24:33*)

             (i) Daftar musuh yg dikalahkan (#/TB Yos 12:1-24*).

             (ii) Pemukiman-pemukiman terdahulu (#/TB Yos 13:1; 17:18*). Tugas yg tak kunjung selesai; Transyordan; Kaleb; daerah Yehuda; daerah bagian Efraim dan Manasye.

             (iii) Pemukiman-pemukiman yg kemudian (#/TB Yos 18:1; 21:45*). Pertemuan di Silo; kota-kota perlindungan; kota-kota orang Lewi.

             (iv) Jalan selanjutnya (#/TB Yos 22:1; 24:33*). Mezbah kesaksian; pesan Yosua; perjanjian di Sikhem.

          II. Susunan dan tujuan

          Dalam Alkitab Ibrani Yos mulai dengan ‘Nabi-nabi Terdahulu’, meliputi sejarah Israel sejak memasuki tanah Kanaan sampai awal Pembuangan. Dalam urutan yg langsung dan wajar sesudah Ul, Kitab ini mencakup saat Yosua menerima pimpinan sampai dia dan Eleazar meninggal.

          Ps 1-11 merupakan cerita bersambung, langsung dan jujur tanpa penyimpangan, kendati penulisannya makin ke akhir makin ringkas, dan diakhiri dengan penilaian umum atas apa yg dicapai oleh Yosua (11: 15-23). Dalam bentuk apa pun bahan cerita diterima oleh penulis, yg jelas ialah: dengan itu ia menyusun suatu cerita yg menurut kaidah drama adalah bermutu amat tinggi, baik dalam penanganan pokok ceritanya maupun dalam teknik bercerita. Peranan penyunting sama sekali tak nampak; tapi banyak bagian yg ditinggalkan atau digeneralisir supaya mendapat gambaran yg luas, dalam keseimbangan yg wajar dan dalam ruang yg terbatas.

          Klimaks dicapai pada akhir ps 11, tapi cerita belum selesai. Kitab itu menceritakan tentang karya-karya Yosua, dan tentang penggenapan janji janji Tuhan bahwa orang Israel akan memiliki tanah Kanaan, ‘yg Ku-janjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka’ (#/TB Yos 1:6*; bnd #/TB Yos 23:14; 24:13*). Untuk mencapai kedua tujuan itu. maka cerita tentang pendudukan tanah Kanaan diberi penekanan kuat, dan perihal Yosua meninggalkan bangsa itu dibuat mencolok. Menyusun bagian ini banyak sumber yg dipakai, seperti yg juga muncul di tempat lain (Bil; Hak; Taw). Penulis menyunting bahannya, khususnya ps 20, mungkin juga daftar-daftar perbatasan. Pesan terakhir Yosua kepada bangsa itu dicatat pada ps 23. Tapi dari sudut kenabian, puncak karyanya terletak pada Perjanjian Sikhem, kendati mungkin itu terjadi lebih dahulu.

          III. Penulis, sumber, tarikh

          Banyak gema Ul muncul dalam Yos, baik perihal tujuan maupun bahasa. Tapi banyak juga yg lain (khususnya bg kedua). Jadi dapat dimengerti bahwa kritik Pentateukh (analisis sumber) dilanjutkan pada Yos, sehingga ada yg membicarakan ‘Heksatuk’ (buku berbagi enam). Teori ini tidak bertahan sebab: (a) Tolok ukurnya beragam dan melahirkan silang pendapat serta ketidakjelasan; (b) Sumber P, jika ada, sukar sekali diidentifikasi, dan sangat tajam dipersoalkan apakah sumber itu sungguh-sungguh ada sebagai cerita yg berdiri sendiri (lih C. R North, The Old Testament and Modern Study, 1951); (c) Yos lebih dekat pada Kitab Nabi-nabi Terdahulu ketimbang pada Ul dalam bentuk dan gagasannya.

          M Noth membuat pendekatan segar dengan menekankan pentingnya tradisi dan perkembangannya. Teori Noth adalah: seorang penulis ‘angkatan deuteronomis’ menyunting kumpulan tradisi-tradisi tempat kudus dan catatan tentang pendudukan, untuk membuat sesuatu yg merupakan bagian dari ‘sejarah deuteronomis’ (yaitu Yos); karyanya itu di kemudian hari diperbaiki oleh (sumber) P. Pada akhir-akhir ini teori ini diterima oleh beberapa penafsir. Tarikhnya tergantung pada pendapat tentang tarikh Ul. Ada kecenderungan menyamakan ‘deuteronomis’ dengan ‘nabi-nabi’, dan teori itu tidak menerangkan mengapa gaya bahasa ‘deuteronomis’ sangat minim dalam Hak (bnd S. R Driver, LOP’, hlm 112, 126 dst; C. F Burney, Judges, 1920, hlm 61 dst).

          Noth menekankan banyaknya aetiologi (cerita-cerita yg menerangkan nama-nama batu dan tugu), dalam tradisi, dan tidak menilai bahan-bahan itu sesuai bobotnya (lih kritik terhadap Noth oleh. J Bright, Early Israel in Recent Historical Writing, 1956). Pengamat lain menekankan peranan pesta-pesta agama dalam sejarah tradisi, tapi hasilnya bersifat dugaan saja.

          IV. Penilaian sejarah

          Cerita Yos mengenai penyerbuan Kanaan sering dikecam ‘tidak realistik’ karena memberi gambar tentang ‘penaklukan total’, padahal #/TB Hak 1* memberi gambaran yg ‘realistik’ (Gray, hlm 43). Tapi kecaman itu adalah akibat salah memahami kedua Kitab itu. Yos tidak mengatakan bahwa perang tuntas selesai sesudah dua pertempuran beruntun (#/TB Hak 11:18*), dan dalamnya jelas dikemukakan kesukaran yg dihadapi (#/TB Yos 15:63; 17:12-18*) yg dengan mudah bagian itu dapat tercecer. Lagipula Yos terutama memaparkan kuasa agung yg memungkinkan tercapainya kemenangan gemilang dalam invasi ke Kanaan itu. Pada pihak lain, Hak bukanlah cerita tentang penyerbuan itu; Hak memaparkan permulaan kekalahan, tapi Hak seluruhnya akan tidak punya arti seandainya tidak ada kemenangan gemilang yg mendahuluinya.

          Beberapa ahli menduga invasi dilakukan oleh suku-suku secara sendiri-sendiri — tidak oleh kesatuan bangsa itu secara nasional (lih H. H Rowley, From Joseph to Joshua, 1948). Noth bahkan berpendapat bahwa Israel dibentuk di Kanaan sebagai persekutuan kudus (bnd Bright, hlm 83 dst, dan B. D Rathjen, JNES 24, 1965, hlm 100-104). Bukti arkeologis masih. sangat kurang, tapi ada cukup bukti tentang kehancuran masyarakat Kanaan (mis Hazor, Tell Beit Mirsim) sehingga adanya penyerbuan tak dapat disangkal. Teori-teori tentang tiadanya serbuan dari Israel sebagai satu bangsa yg utuh, memperkecil peranan Yosua hanyalah sebagai pemimpin suku, atau paling banter sebagai wasit (Soggin, hlm 14-18). Teori demikian tidak didasarkan pada realitas Yos-Hak dan sangat merendahkan nilai karya Musa.

          Inti berita alkitabiah ialah, ‘perjanjian Sinai’ merupakan asal usul iman Israel dan keberadaannya sebagai badan politis (lih #/TB Yos 24*). G. E Mendenhall (BA 25, 1962, hlm 66-87) menduga terjadi suatu ‘gerakan kemerdekaan’ di Kanaan, tapi ia berlebih-lebihan. Menurut Alkitab unsur-unsur non-Israel diterima ke dalam sistem suku-suku. Hal ini tidak mungkin kecuali sistem suku-suku itu sudah ada, dan dasarnya yg mula-mula ialah ikatan darah.

          V. Amanat rohani

          Pentingnya Kitab Yos terutama terletak dalam hal: (a) memaparkan kesetiaan Allah pada janji-Nya (bnd #/TB Ul 7:7-8; 9:5-6*); (b) menyajikan perkembangan maksud Allah bagi bangsa Israel; (c) menyajikan sebab-musabab suatu kegagalan, yg wanti-wanti telah diberitahu lebih dulu (lih ump #/TB Ul 17:13; 18:3*); (d) menyajikan teladan bagi murid Yesus, perihal rohani yakni kepercayaan, ketaatan dan kesucian, yg benar-benar dipertaruhkan waktu memasuki tanah Kanaan.

          Generasi orang Israel di bawah pimpinan Yosua lebih bersemangat dibandingkan orangtua mereka. Tapi mereka sama terpengaruh pada politeisme dan agama alam (#/TB Bil 25*; #/TB Ul 4:3,23*). Karena itu ketentuan untuk memusnahkan bangsa-bangsa Kanaan dan agama mereka adalah mutlak (bnd #/TB Kej 15:16*; #/TB Kel 20:2-6; 23:23-33; 34:10-17*; #/TB Bil 31:15* dab; #/TB Ul 7*). Orang Israel belum tahu pendekatan yg aman, dan persentuhan sehari-hari dengan budaya Kanaan akan membahayakan iman mereka kepada Allah yg satu-satunya dan yg mahakuasa, maupun patokan-patokan budi pekerti mereka, seperti kelihatan dalam sejarah selanjutnya. Lagipula, keselamatan berdasarkan anugerah belum dapat diumumkan (seperti dlm PB) sebelum dasar hukumnya dinyatakan secara umum dalam kematian Yesus Kristus. Tapi polanya diperlihatkan dalam tindakan Allah terhadap Rahab (bnd #/TB Ibr 11:31*). Dapat dikatakan bahwa tujuan Allah pada waktu itu bukanlah untuk mengajarkan dasar-dasar hidup Kristen, tapi merintis jalan bagi Mesias melalui Israel.

          Pengalaman Israel di Kanaan, juga di padang gurun, ‘dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita’ (#/TB 1Kor 10:11*). Tema utama Kitab ini ialah, Allah memberikan tempat permukiman kepada Israel, terhadap apa orangtua mereka gagal karena tidak percaya (#/TB Mazm 95:11*). Dalam #/TB Ibr 4:1-11* hal ini ditunjukkan sebagai ‘lambang’, artinya, asas yg diterapkan pemazmur pada generasinya berlaku juga bagi orang Kristen, dan sementara itu janji Allah digenapi tuntas (ay #/TB Ibr 4:8*) hanya dalam perhentian yg disediakan Allah bagi kita dalam Yesus Kristus (bnd J. N Darby, Synopsis, 1, hlm 328). Disamping inti utama cerita invasi ke Kanaan ini, ada banyak pelajaran yg dapat digali dari keberhasilan, kegagalan dan kepemimpinan Yosua dalam Kitab Yos.

          VI. Naskah dan terjemahan

          Ada beberapa masalah mengenai nama-nama tempat, tapi selain itu tak ada hal yg tidak jelas. Terjemahan Yos dalam LXX** agak lumayan; nampaknya aslinya dalam bh Ibr sangat dekat dengan naskah Ibr (MT) yg kita pakai.
 KEPUSTAKAN. Benjamin, Variations between the Hebrew and Greek Texts of Joshua, 1921; Tafsiran: J. A Soggin, Joshua, 1972; J Gray, Joshua, Judges and Ruth, 1967; J Bright, Joshua, #/TB Ibr 2*; M Noth, #/TB Yos 2*. Bersifat sejarah: S Yeivin, Israelite Conquest of Canaan, 1971; LOB; W. F Albright, Archaeology and the Religion of Israel, 1956; dan karya-karya umum.


No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...