Monday, May 21, 2018

KITAB BILANGAN



KITAB BILANGAN

       Orang Yahudi menamai Kitab ini berdasarkan kata pertamanya (wayedabher, ‘dan Dia berkata’; atau bemidbar, ‘di padang gurun’). Para penterjemah Yunani menyebutnya arithmoi, ‘bilangan’. Bagi empat Kitab Pentateukh lainnya nama-nama Yunanilah yg biasanya dipakai; bagi Bil, di beberapa negeri kata bh Yunani itu diterjemahkan ke dalam bh pribumi, antara lain: Bilangan, dst; di negara-negara lain, terjemahan Latin dari bh Yunani yg dipakai adalah Numeri. Judul ini diberikan karena beberapa ps pertama buku itu (juga ps 26) mengandung banyak bilangan, teristimewa bilangan-bilangan sensus.

          I. Garis besar isi

          a. Penghitungan orang-orang Israel. Penyusunan suku-suku (#/TB Bil 1:1; 4:49*).

          b. Hukum mengenai kecemburuan; hukum mengenai kenaziran (#/TB Bil 5:1; 6:27*).

          c. Persembahan pada waktu penahbisan Kemah Suci (#/TB Bil 7:1-89*).

          d. Kandil. Penahbisan orang-orang Lewi; masa kerja mereka untuk melayani (#/TB Bil 8:1-26*).

          e. Perayaan Paskah kedua; awan; kedua nafiri perak (#/TB Bil 9:1; 10:10*).

          f Keberangkatan dari G Sinai (#/TB Bil 10:11-36*).g. Tabera. Burung-burung puyuh. Ketujuh puluh tua-tua (#/TB Bil 11:1-35*).

          h. Pemberontakan Miryam dan Harun terhadap Musa (#/TB Bil 12:1-16*).

          i. Keduabelas pengintai (#/TB Bil 13:1; 14:45*).

          j. Beberapa macam hukum mengenai korban-korban persembahan daging dan minuman, korban persembahan apabila seseorang berbuat dosa tanpa sengaja, dan hukum-hukum mengenai pelanggaran atas peraturan Sabat (#/TB Bil 15:1-41*).

          k. Korah, Datan dan Abiram. Tongkat Harun berbunga (#/TB Bil 16:1; 17:13*).

          l. Kedudukan imamat dan orang Lewi (#/TB Bil 18:1-32*).

          m. Air pentahiran atas dosa-dosa (#/TB Bil 19:1-22*).

          n. Miryam mati. Meriba (#/TB Bil 20:1-13*).

          o. Edom menolak permintaan orang Israel melalui negerinya. Harun mati (#/TB Bil 20:14-29*).

          p. Peperangan dekat Horma. Ulan tembaga. Perjalanan ke daerah Moab. Peperangan melawan Sihon dan Og (#/TB Bil 21:1-35*).

          q. Bileam (#/TB Bil 22:1; 24:25*).

          r. Baal-Peor (#/TB Bil 25:1-18*).

          s. Penghitungan kedua orang-orang Israel (#/TB Bil 26:1-65*).

          t. Hak waris bagi anak-anak perempuan. Pengganti Musa (#/TB Bil 27:1-23*).

          u. Aturan-aturan mengenai korban. Nazar kaum perempuan (#/TB Bil 28:1-30:16*).

          v. Pembalasan atas orang Midian (#/TB Bil 31:1-54*).

          w. Pembagian daerah sebelah timur S Yordan (#/TB Bil 32:1-42*).

          x. Tempat-tempat persinggahan orang Israel di padang gurun (#/TB Bil 33:1-49*).

          y. Petunjuk-petunjuk mengenai penaklukan Kanaan. Batas-batas tanah Kanaan. Peraturan-peraturan mengenai pembagian tanah. Kota-kota orang Lewi. Kota-kota perlindungan (#/TB Bil 33:50; 35:34*).z. Syarat perkawinan anak-anak perempuan yg mempunyai hak waris (#/TB Bil 36:1-13*).

          II. Penulis dan penanggalan

          Pada masa kini banyak ahli mempertanyakan tradisi yg menyatakan bahwa Musa penulis segenap isi buku ini. Mereka mengarahkan perhatian pada pertimbangan-pertimbangan berikut. Hanya ps 33 yg menyebutkan aktivitas langsung Musa menulis (#/TB Bil 33:2*, bnd #/TB Bil 5:23; 11:26*); hal ini tidak diulangi dalam semua bagian Bil lainnya. Sebaliknya lih #/TB Ul 31:9*. Beberapa data menunjukkan masa waktu yg lebih kemudian daripada masa waktu Musa, atau paling sedikit menunjuk kepada penulis lain daripada Musa; bnd #/TB Ul 12:3; 15:22* dab, (Musa sebagai pribadi ketiga); #/TB Bil 15:23; 21:14* (mungkin ‘buku mengenai peperangan-peperangan Tuhan’ berasal dari masa waktu sesudah Musa); #/TB Bil 32:34* dst.

          Namun demikian Bil berulang-ulang menyatakan, bahwa peraturan-peraturan dan hukum-hukum yg tertera dalamnya telah diberikan melalui perantaraan Musa (dan Harun), 1:1, dst; juga jelas bahwa hukum-hukum dan peraturan-peraturan memberi kesan sudah dilaksanakan sewaktu pengembaraan di padang gurun (#/TB Bil 5:17; 15:23* dab, dll). Mungkin juga bahwa hukum-hukum itu telah melalui proses perkembangan; ada perubahan-perubahan yg dilakukan atasnya untuk menyesuaikannya dengan keadaan yg berubah-ubah. Kadang-kadang terdapat tanda-tanda pasti dari proses-proses ini; jadi ada perbedaan antara #/TB Bil 15:22-31* dan #/TB Im 4*. #/TB Bil 15:22* dab yg berbicara mengenai Musa dalam bentuk pribadi ketiga, bukanlah tidak mungkin ada versi yg kemudian dari #/TB Im 4*.

          Adalah bijaksana menganggap bahwa pada hakikatnya hukum-hukum itu berasal dari zaman Musa. Kita dapat juga beranggapan, bahwa pencatatan hukum-hukum dan peristiwa-peristiwa bersejarah itu telah dimulai pada zaman Musa. Belum diketahui ‘bila waktunya’ kitab itu ditulis dalam bentuk finalnya. Dapat diandaikan bahwa kebanyakan pokok utama telah dicatat secara tertulis, mis pada hari-hari permulaan kerajaan. Adalah penting sekali, bahwa tidak ada post Mosaica (hal yg jelas berasal dari zaman sesudah Musa) yg menghunjuk secara pasti kepada masa yg lebih kemudian daripada zaman Musa.

          Sesudah gejolak kritik Wellhausen dan para pengkritik lain, banyak ahli menerima pandangan, bahwa bagian terbesar Bil termasuk isi dari apa yg dinamai Kodeks Imam, yg dikatakan, berasal usul dari zaman sesudah Pembuangan. Tapi pada akhir-akhir ini ahli-ahli cenderung menerima pandangan, bahwa Bil berisikan bahan-bahan yg berasal dari zaman purba (artinya, zaman Musa), dengan pengakuan bahwa dalam #/TB Bil 5:11* dab; 19, upacara-upacara purba telah dilukiskan, dan bahwa bahan-bahan lain menunjukkan kesimpulan yg sama. Banyak ahli bersedia menerima, bahwa kultus, seperti dilukiskan dalam Bil, telah berlaku sepanjang berkaitan dengan pokok-pokok utama, di Yerusalem sebelum Pembuangan (*PENTATEUKH; *MUSA).

          III. Perihal isi

          1. Pembagian Pentateukh menjadi 5 kitab tidaklah asli. Bil merupakan satu kesatuan dengan kitab-kitab terdahulu, kendati #/TB Bil 1:1* menyarankan bahwa suatu kitab yg baru telah dimulai, di mana keempat ps pertama merupakan persiapan bagi keberangkatan dari Sinai. Dapat dikatakan bahwa Ul adalah lanjutan dari Bil, tapi pemisahan antara Bil. dan Ul adalah lebih mendasar daripada pemisahan antara Im dan #/TB Bil 2*. Sejarah yg dicatat dalam Bil mencakup 38 thn, yakni periode antara thn ke-2 dan ke-40 sesudah Keluaran (lih keterangan waktu dlm #/TB Bil 1:1; 7:1; 9:1,15; 10:11; 33:38*; bnd #/TB Kel 40:2*; #/TB Ul 1:3*).

          Dalam bagian pertama Israel masih berada di dekat G Sinai (#/TB Kel 19:1* memberitakan tibanya mereka di Sinai). #/TB Bil 10:11-12:6* menceritakan keberangkatan dari Sinai dan perjalanan ke Kadesy (bnd #/TB Bil 13:26*); pada thn ke-2 sesudah Keluaran Israel telah tiba di Kadesy (bnd #/TB Ul 2:14*). Karena Israel mempercayai kata-kata yg begitu mengecutkan dan menakutkan dari para pengintai, maka terjadilah pengembaraan yg lebih lama di padang gurun (ps 13-14). Hanya sedikit yg dapat diketahui mengenai nasib Israel selama 38 thn pengembaraan mereka (#/TB Ul 15:1-20:13*). Ada kemungkinan, bahwa Kadesy dalam waktu yg lama merupakan semacam pusat bagi Israel, sementara beberapa kelompok orang Israel mengembara di sekitar semenanjung Sinai. Seusai 38 thn Israel meninggalkan Kadesy menuju Kanaan, barisan-barisan bergerak sekeliling Edom, sampai di dataran-dataran Moab, dan menaklukkan Sihon dan Og (#/TB Bil 20:14; 21:35*). Bagian akhir Bil menerangkan perbuatan-perbuatan Bileam, penyembahan Israel pada berhala Baal-Peor, dan penghukuman atas orang Midian.

          3. Disamping mencatat sejarah, Bil memuat bermacam-macam peraturan dan hukum. Hubungan antara hukum-hukum dengan sejarah, dan antara satu hukum dengan hukum-hukum yg lainnya sering tidak jelas. Namun demikian, penulis bermaksud, paling sedikit dalam banyak hal, adanya hubungan antara yg satu dengan yg lainnya. Jalan keluar yg paling sederhana, ialah menganggap ada hubungan kronologis di antaranya. Kadang-kadang ada juga hubungan material; lih mis bagaimana #/TB Bil 5:1-4* dan ps 18 sejajar dengan yg mendahuluinya, dan 10:1-10 dengan yg berikutnya; setelah seluruh catatan peristiwa perjalanan di padang gurun disajikan (#/TB Bil 33:1-49*), cerita dilanjutkan (#/TB Bil 33:50-35:34*) dengan peraturan-peraturan mengenai penaklukan Kanaan dan hukum-hukum apabila mereka nanti bermukim di situ. Akhirnya, kita hendaknya mengingat, bahwa susunan dari beberapa, Kitab PL menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yg mirip dengan masalah Bil.

          Banyak hukum (tapi tidak semuanya) bertalian dengan upacara agamawi. Orang Israel tidak membedakan antara hukum upacara agamawi, moral, yuridis, dan sosial seperti kita membedakannya. Semua hukum dan peraturan bertujuan sama, yakni supaya Israel ‘siap’ untuk hidup di Kanaan di hadapan Tuhan, sebagai suatu bangsa yg mandiri dan berkelakuan baik.

          4. Dalam Bil Musa menonjol sebagai tokoh utama, digambarkan dengan segala kebesaran dan kelemahannya. membimbing bangsa itu dalam segala hal. Dengan perantaraan dia, Tuhan memberikan kepada Israel bermacam-macam hukum dan peraturan, berbicara dengan hamba-Nya ‘berhadap-hadapan’ (#/TB Bil 12:6-8*). Berulang-ulang Musa bertindak sebagai pengantara untuk bangsa itu (#/TB Bil 11:2; 12:13; 14:13* dst; #/TB Bil 16:22; 21:7*). Musa ialah ‘seorang yg sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yg di atas muka bumi’ (#/TB Bil 12:3*; bnd #/TB Bil 14:5; 16:4* dst), namun ia mengalami juga kegagalan-kegagalan manusiawi. Bertentangan dengan peraturan Tuhan, dia memukul bukit batu (#/TB Bil 20:10* dab), dan pada peristiwa-peristiwa lain dia mengungkapkan keluhan-keluhan emosional (#/TB Bil 11:10* dst; bnd #/TB Bil 16:15*). Harun agak menyamai Musa dalam hal keunggulan (#/TB Bil 1:3,17,44; 2:1*; dst, teristimewa ps-ps 12; 16; 17).

          IV. Amanatnya

          Dalam Bil, seperti juga dalam seluruh Alkitab, Allah perjanjian yg mahakuasa dan setia menyatakan diriNya; penyataan inilah yg menghubungkan bagian-bagian Bil yg berbeda menjadi satu kesatuan yg utuh. Dalam peraturan-peraturan dan hukum-hukum yg ditentukan-Nya, Allah menunjukkan pemeliharaan-Nya atas umat-Nya. Israel sering memberontak terhadap Dia. Sebagai akibatnya murka Tuhan bangkit: Dia tidak membiarkan dosa tanpa hukuman (#/TB Bil 11:1-3,33* dab; #/TB Bil 12:10* dst; 14 dst). Musa dan Harun tidak diperbolehkan memasuki Kanaan (#/TB Bil 20:12* dab). Tapi Tuhan tidak menolak umat-Nya; Dia setia terhadap perjanjian-Nya. Dia membimbing Israel melalui padang gurun, sehingga mereka dapat sampai di tanah perjanjian yg Ia janjikan kepada Bapak leluhur mereka. Hal ini tidak tergagalkan baik oleh ketidaksetiaan Israel, maupun oleh kekuatan bangsa-bangsa yg bangkit melawan Israel.

          Perhatian khusus baiklah diberikan pada segi-segi tertentu mengenai penyataan Allah dalam Bit.

          1. Allah benar-benar tidak berubah dalam kesetiaan-Nya (bnd #/TB Bil 23:19*), tapi ini tidaklah berarti bahwa pribadi-Nya tanpa keharuan (lih khususnya cerita yg mengharukan dim #/TB Bil 14:11* dab). Dalam rangka ini baik sekali memperhatikan antropomorfisme yg kuat (lih mis #/TB Bil 10:35* dab; #/TB Bil 15:3*, ‘bau yg menyenangkan bagi Tuhan’; #/TB Bil 28:2*, ‘sebagai santapan-Ku’ dst); ungkapan-ungkapan yg — janganlah kita mengartikannya secara harfiah — memperlihatkan betapa dalamnya ataupun prihatinnya Allah dalam perbuatan-perbuatan Israel.

          2. Kekudusan Allah khusus digarisbawahi. Cerita-cerita menyatakannya (lih mis #/TB Bil 20:12* dab), dan demikian juga dengan cara lain hukum-hukum dan peraturan-peraturan: apabila seseorang mendekati Allah dia harus bersih dari segala kenajisan (bnd juga #/TB Bil 1:50* dst, dll).

          3. Ketentuan-ketentuan yg sangat terinci diberikan dalam Bit: Allah menjalankan kekuasaan-Nya atas segalanya, juga atas hal-hal yg terkecil sekalipun.

          4. Segera sesudah orang Israel sampai di perbatasan tanah perjanjian, mereka menyerah pada pencobaan untuk menyembah dewa-dewa dari negeri yg baru itu. Tapi Tuhan bukanlah Tuhan hanya di padang gurun: Dia memanfaatkan seorang ahli nujum kafir (22-24), dan menghukum Israel karena menyembah berhala (25), bersama mereka yg menggoda bangsa-Nya (31).

          Dalam uraian yg dikemukakan di atas, sifat kristologis Bil sudah ditunjukkan. Dalam Bit, seperti juga dalam kitab-kitab lainnya, Allah menyatakan diriNya sebagai Allah yg setia pada perjanjian-Nya. Dengan perkataan lain, Dia menyatakan diriNya dalam rupa Kristus. Sebagai tambahan, banyak dalam Bil yg merupakan lambang Kristus: terlambangkan dalam pribadi-pribadi (teristimewa Musa dan Harun), dalam peristiwa-peristiwa, dan dalam hukum-hukum, Kristus yg akan datang telah kelihatan pra bayanganNya sebelum Dia datang (bnd #/TB Yoh 3:14*; #/TB 1Kor 10:1* dst; #/TB Ibr 3:7* dst; #/TB Ibr 9:13*; dll).

       KEPUSTAKAAN. Lih buku-buku Pengantar ke dalam PL, buku-buku tafsiran, dan G. B Gray, Numbers, ICC, 1903 (1955); L. E Binns, The Book of Numbers, WC, 1927; S Fish, The Book of #/TB Bil 2*; J Marsh, Numbers, #/TB Ibr 2*; W. H Gispen, Het boek Numeri, 1, 1959; 2, 1964, dalam Commentaar op het Oude Testament; N. H Snaith, Leviticus and Numbers, NCB, 1967; M Noth, Numbers, OTL, 1968.

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...