Tuesday, January 9, 2018

AKU, PENGAKUAN IMAN



AKU, PENGAKUAN IMAN
       J. N. D Kelly menerangkan bahwa pengakuan iman adalah ‘rumusan yg genap dan mantap merangkum ajaran hakiki agama Kristen dan seutuhnya bulat disetujui oleh kewibawaan gerejawi’ (Early Christian Creeds 1, 1972, hlm 1). Jelas bahwa pengakuan iman dalam arti yg demikian penuh dan utuh tidak terdapat dalam PB. Apa yg disebut ‘Pengakuan Iman Rasuli’ tidak berasal dari zaman para rasul. Namun penelitian baru-baru ini di bidang teologia simbolik, menunjukkan bahwa gereja tidak menunda membuat pengakuan iman sampai abad 2 dan berikutnya. Ada petunjuk yg jelas bahwa apa yg muncul sebagai potongan-potongan dari pengakuan iman, ditempatkan dalam hubungan pemberitaan misionaris gereja, ibadatnya yg kultis dan tangkisan terhadap penyembahan berhala, dapat ditemukan dalam PB. Marilah menyelidiki beberapa contoh dari bentuk-bentuk pengakuan ini. (Pembicaraan lebih lanjut silahkan baca V. H Neufeld, The Earliest Christian Confessions, 1963, dan R. P Martin, Worship in the Early Church, 1974, ps 5.)
a. Pemberitaan misionaris
       Telah terbukti bahwa di dalam gereja kuno ada kumpulan ajaran Kristen, yg khusus dianggap sebagai titipan kudus yg berasal dari Allah (lih #/TB Kis 2:42*; #/TB Rom 6:17*; #/TB Ef 4:5*; #/TB Fili 2:16*; #/TB Kol 2:7*; #/TB 2Tes 2:15*; khususnya #/TB 1Tim 4:6; 6:20*; #/TB 2Tim 1:13,14; 4:3*; #/TB Tit 1:9*). Kumpulan petunjuk-petunjuk di bidang ajaran dan pengajaran Kristen yg dikenal sebagai ‘ajaran para rasul’, ‘firman hidup’, ‘pola-pola ajaran’, ‘tradisi para rasul’, ‘kata-kata yg boleh dipercaya’ mewujudkan asas pelayanan Kristiani, dan harus dipegang teguh (#/TB Yud 1:3*; khususnya #/TB Ibr 3:1; 4:14; 10:23*), diteruskan kepada orang-orang percaya lainnya sebagaimana para rasuli sendiri telah menerimanya (lih #/TB 1Kor 11:23-32; 15:3*; di mana kata ‘menerima’ dan ‘menyerahkan’ adalah istilah-istilah teknis bagi penyampaian ajaran yg berwibawa; lih B Gerhardsson, Memory and Manuscript, 1961), dan digunakan dalam pemasyhuran Injil yg umum. Bahkan istilah ‘injil’ menunjuk kepada jaringan kebenaran yg sama, Heilsgeschichte, Sejarah Penyelamatan, yg memasyhurkan belas kasih Allah di dalam Kristus yg menyelamatkan manusia (#/TB Rom 2:16; 16:25*; #/TB 1Kor 15:1-6*).
b. Ibadat kultis
       Di bawah judul ini perbuatan-perbuatan kultis dan liturgis gereja sebagai persekutuan yg beribadah, menyatakan unsur-unsur pengakuan iman itu, ump dalam baptisan (#/TB Kis 8:37* menurut naskah Barat; #/TB Rom 10:9*; lih J Crehan, Early Christian Baptism and the Creed, 1950); dalam hidup ibadah gereja, khususnya dalam Perjamuan Kudus, yg dengannya dihubungkan pernyataan-pernyataan iman secara upacara, tatanan nyanyian, doa-doa liturgis, dan ucapan-ucapan penyerahan (ump #/TB 1Kor 12:3; 16:22*, yg barangkali adalah teladan paling kuno ttg doa bersama, Maranata, ‘Tuhan kami, datanglah!’ dan #/TB Fili 2:5-11*, dan ttg ini bnd R. P Martin, Carmen Christi: #/TB Fili 2:5-11* … NTS Monograph series 4, 1967) dan dalam pengusiran roh-roh jahat yg untuknya dipakai rumusan-rumusan guna mengusir roh jahat itu (ump #/TB Kis 16:18; 19:13*), menjadi menonjol, seperti dalam praktik orang Yahudi.
c. Teori Cullmann mengenai perumusan
       O Cullmann, The Earliest Christian Confessions, E T, 1949, hlm 25 dst, mengemukakan teori bahwa perumusan pengakuan-pengakuan iman kuno itu diarahkan sebagian guna keperluan polemik gereja dalam dunia non-Kristen. Jika dituduh di muka hakim dan dituntut untuk membuktikan kesetiaan mereka, jawaban orang Kristen adalah ‘Yesus Kristus ialah Tuhan’. Demikianlah suatu bentuk pengakuan iman ditentukan dan disistematiskan.
       ‘Pengakuan-pengakuan iman’ PB bergerak dalam keleluasaan dari pengakuan sederhana’Yesus ialah Tuhan’ hingga rumusan-rumusan yg mengandung ajaran Trinitas, seperti berkat rasuli dalam #/TB 2Kor 13:14* dan ay-ay seperti #/TB Mat 28:19* (untuknya lih Martin, Worship in the Early Church, ps 8; A. W Wainwright, The Trinity in the New Testament, 1962); #/TB 1Kor 12:4-6*; #/TB 2Kor 1:21-22*; #/TB 1Pet 1:2*; tapi #/TB 1Yoh 5:7-8* bukanlah yg disisipkan. Ada pengakuan-pengakuan iman yg hanya menyebut Bapak dan Anak, seperti #/TB 1Kor 8:6* (mungkin mewujudkan suatu pengkristenan nas pengakuan iman Yahudi yg dikenal sebagai Syema’, berdasarkan #/TB Ul 6:4*); #/TB 1Tim 2:5-6; 6:13-14*; #/TB 2Tim 4:1*. Tapi pola pokok ialah rumusan Kristologis dengan rangkuman yg begitu terperinci seperti #/TB 1Kor 15:3-6*; #/TB Rom 1:3; 8:34*; #/TB Fili 2:5-11*; #/TB 2Tim 2:8*; #/TB 1Tim 3:16* (untuknya lih R. H Gundry di Apostolic History and The Gospel, red W. W Gasque dan R. P Martin, 1970, hlm 203-222; dan #/TB 1Pet 3:18*, juga lih R Bultmann, Coniectanea Neotestamentica 11, 1949, hlm 1-14).

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...