TAKUT AKAN ALLAH
Alkitab
menggunakan beberapa kata untuk mengartikan takut atau ketakutan. Yg paling
umum ialah Ibrani yir’a dan pakhad, Yunani fobos. Secara teologis dapat
dikemukakan empat yg utama.
a. Ketakutan yg kudus
Ini adalah
dampak dari pengenalan orang percaya akan Allah yg hidup. Menurut Luther, orang
biasa tidak akan mempunyai ketakutan yg didorong oleh penghormatan yg terhadap
Allah. Sementara itu R Otto berkata bahwa ia sama sekali
‘tak dapat gemetar ketakutan terhadap Allah dalam arti riil kata itu’. Pada
pihak lain, ketakutan yg kudus adalah pemberian Allah, yg memampukan orang
takut sekaligus menghormati kekuasaan Allah, menaati perintah-perintah-Nya,
membenci sambil menjauhkan diri dari semua bentuk kejahatan (Yer 32:40; bnd Kej
22:12; Ibr 5:7).
Lagipula takut akan Tuhan itu adalah permulaan hikmat (Mazm 111:10), rahasia kelurusan hati (Ams 8:13), ciri umat yg disenangi Allah (Mazm 147:11), dan kewajiban setiap orang (Pengkh 12:13). Rob takut akan Tuhan adalah salah satu
sifat yg ditanamkan Allah pada Mesias-Nya (Yes 11:2-3).
Dalam PL, agama sejati sering
dianggap sama dengan takut akan Tuhan (bnd Yer 2:19; Mazm 34:10), sebagian
besar penyebabnya adalah hukuman sesuai tuntutan hukum Taurat. Pada zaman PB
ungkapan ‘hidup dalam takut akan Tuhan’ digunakan berkaitan dengan orang
Kristen perdana (Kis 9:31). Para warga rumah sembahyang asal kafir disebut ‘orang-orang
yg takut akan Allah’ (Kis 10:2 dst; bnd Fili 2:12).
Tapi PB menekankan bahwa Allah
mengasihi dan mengampuni, yg melalui Kristus memberikan ‘Roh yg menjadikan kamu
anak Allah’ (Rom 8:15), dan memungkinkan manusia supaya berani menghadapi hidup
(2Tim 1:6-7) dan maut (Ibr 2:15) tanpa takut. Kendati demikian takut akan Tuhan
tetap ada, sebab kedahsyatan Allah tidak berubah, Hari Penghakiman akan tiba
dan harus dihadapi manusia (2Kor 5:10* dab). Takut akan Allah mendorong orang
percaya mencari kesucian (2Kor 7:1) dan hal itu tercermin dalam sikapnya
terhadap sesamanya (Ef 5:21).
b. Takut diperbudak
Ketakutan
ini wajar sebagai akibat dari dosa (Kej 3:10; Ams 28:1), dan dapat terjadi
sebagai hukuman (Ul 28:28). Demikianlah yg dialami oleh Feliks waktu dia
mendengar Paulus berkhotbah (Kis 24:25), juga oleh penolak-penolak Kristus yg
bagi mereka tinggal hanya ‘kematian yg mengerikan (harfiah menakutkan) akan
penghakiman’ ( Ibr 10:27,31; bnd Wahy 21:8). Walaupun takut diperbudak itu pada
dirinya tidaklah baik, namun Roh Kudus sering memanfaatkannya untuk mendorong
orang bertobat (Kis 16:29 dab, dst).
c. Takut kepada manusia
Ketakutan
jenis ini bisa berarti:
(i)
rasa kagum dan hormat terhadap seseorang,
seperti kepala atau penguasa-penguasa (1Pet 2:18; Rom 13:7)
(ii)
ketakutan terhadap seseorang dan terhadap
tindakan yg dapat dilakukan orang itu (#/TB Bil 14:9; Yes 8:12; Ams 29:25);
(iii)
dalam arti khusus kristiani, keprihatinan dan
kepedulian akan seseorang agar terhindar dari kehancuran oleh dosa (1Kor 2:3;
2Kor 11:3; Kol 2:1). Ketakutan jenis ini, juga ketakutan diperbudak seperti
disebut tadi, dapat diatasi melalui kasih sejati terhadap Allah ( 1Yoh 4:18).
d. Yang disegani
Kej 31:42,53 menyebut Allah ‘Yg Disegani’ Ishak. Artinya, Allah yg ditakuti, dihormati dan
disembah oleh Ishak. Yg mereka takuti ialah keadaan dahsyat yg menggentarkan mereka,
yg melanda orang fasik (Ams 1:26-27; 10:24; bnd Yes 66:4). Waktu orang Israel
akan memasuki Kanaan, maka mendahului mereka Allah mengirim ‘kengerian akan
Aku’, yg memusnahkan dan menceraiberaikan orang-orang Kanaan, atau membuat
penduduk Kanaan itu patah semangat dan tidak mampu menahan serbuan orang Israel
( Kel 23:27-28). Ketakutan dalam arti ini terkandung dalam Ayub 4:6, ‘Bukankah
takutmu akan Allah yg menjadi sandaranmu, dan kesalehan hidupmu menjadi.
pengharapanmu?’
Kesimpulanya:
pengenalan orang percaya akan Allah sangat penting dalam kehidupan.
Ketakutan yang didorong oleh penghormatan terhadap Allah. ketakutan yg kudus
adalah pemberian Allah, yg memampukan orang takut sekaligus menghormati
kekuasaan Allah, menaati perintah-perintah-Nya, membenci sambil menjauhkan diri
dari semua bentuk kejahatan.
Allah yg ditakuti, dihormati dan disembah oleh Ishak. Yg mereka takuti
ialah keadaan dahsyat yg menggentarkan.
KEPUSTAKAAN.
- R Otto, The Idea of the Holy, 1929; J Murray, Principles of Conduct, 1957, hlm 229 dst;
- J.-J von Allmen, Vocabulary of the Bible, 1958, hlm 113-119; RE Pfeiffer, ‘The Fear of God’, IEJ 5, 1955, hlm 43-48.
- Yesaya Penlobang, Teladan Kehidupan Rasul Paulus dlm Penginjila bg Umat Kristen, (Yogyakarta: Andi Offset, 2017),
No comments:
Post a Comment