MAHKOTA
Hiasan kepala yg khas, umumnya dirias,
dipakai oleh raja-raja dan orang-orang besar lainnya.
==> Image 00163
I. Perjanjian Lama
Mahkota imam besar
ialah sebuah jamang patoni emas dengan tulisan ‘Kudus bagi Tuhan’, diikatkan
kepala serban oleh seutas tali biru, yg menjadi lambang kesalehan (#/TB Kel
29:6; 39:20*; #/TB Im 8:9; 21:12*). Setelah pembuangan di Babel, pada thn 520
sM Zakharia (#/TB Za 6:11-14*) diperintahkan oleh Allah membuat mahkota emas
dan perak dan mengenakannya di kepala Yosua, imam besar. Mahkota-mahkota ini
kemudian ditempatkan di Bait Suci sebagai tanda perkenan Allah. Mungkin kedua
mahkota itu digabungkan menjadi satu mahkota rangkap, yg menentukan pelayanan
imamat dan kerajaan pada satu orang.
Di antara mahkota
kerajaan, mahkota emas Daud menjadi lambang dari jabatan raja yg diberikan oleh
Allah (#/TB Mazm 21:3*; bnd #/TB Mazm 132:18*; penarikan kembali pemberian
Allah — dan mahkota — bnd #/TB Mazm 21:4,5*). Penobatan atau pemahkotaan Yoas
diberitakan (#/TB 2Raj 11:12*; #/TB 2Taw 23:11*). Daud merebut mahkota emas
berhias permata raja (atau dewa Milkom) dari Amen, yg beratnya satu talenta
(#/TB 2Sam 12:30*; #/TB 1Taw 20:2*). Patung raja-raja Amen (dan dewa-dewanya)
memakai mahkota besar yg tinggi (lih F. F Bruce, Israel and the Nations, 1969,
gbr 1). Bagi mahkota berhias permata, bnd #/TB Za 9:16*. Mahkota kerajaan yg
besar milik ratu Wasti, permaisuri Ahasyweros (#/TB Est 1:11*), pindah di
kepala Ester (#/TB Est 2:17*), dan pakaian kerajaan yg dengannya Mordekhai
akhirnya dihormati mencakup sebuah mahkota emas. (#/TB Est 6:8; 8:15*).
Disamping menjadi
lambang kerajaan (#/TB Ams 27:24*) mahkota juga menjadi kiasan kemuliaan (#/TB
Ayub 19:9*; #/TB Yes 28:5; 62:3*; #/TB Yer 13:18*; #/TB Rat 5:16*; #/TB Ams
4:9; 12:4; 14:24; 16:31; 17:6*), dan kadang-kadang, yg kurang menyenangkan,
kemegahan (#/TB Ayub 31:6*; #/TB Yes 28:1,3*).
Dunia Alkitab
memberikan banyak teladan tentang keanekaragaman mahkota. Di Mesir raja dan
dewa-dewa memakai aneka ragam mahkota yg tinggi dan rumit yg mempunyai
bermacam-macam anti, tapi juga mahkota yg hanya mempunyai satu pita emas yg
bulat atau satu diadim. Yg paling khas ialah Mahkota Rangkap yg besar dari
Mesir Atas dan Mesir Bawah digabungkan, menjadi mahkota merah dari Mesir Bawah
(tutup kepala datar, dgn spiral di depan dan penonjolan tinggi di bagian
belakang), di atasnya mahkota putih dari Mesir Atas (tinggi, berbentuk kerucut,
dgn bonggal yg paling atas). Mahkota Firaun di bagian depan senantiasa diberi
uraeus atau kobra kerajaan.
Di Mesopotamia
raja-raja Asyur memakai satu tutup kepala berbentuk kerucut yg terpotong,
dihiasi dengan pembalut-pembalut dari sulaman berwarna atau batu-batu permata,
atau satu diadim sederhana. Raja-raja Babel memakai serban yg dilintir hingga
berakhir pada suatu puncak; lih H Frankfort, Art and Architecture of the
Ancient Orient, 1954, gbr 87-89, 95, 109, 110, 114, 116, 120.
Penggalian-penggalian
di Palestina telah menghasilkan sejumlah lapisan emas bulat atau diadim; bagi
sebuah diadim yg terdiri dari pica emas berbintik-bintik, lih Petrie, Ancient
Gaza III, 1933, gbr 14.6, 15. Lih juga untuk contoh-contoh yg lain K Galling,
Biblisches Reallexikon, 1937, kolom 125-128 dan gambar-gambar. KAK/HH
II. Perjanjian Baru
Ada dua kata yg harus
dibicarakan. Yg terpenting ialah stephanos,
yg sebenarnya menunjuk kepada sebuah
rangkaian bunga berbentuk lingkaran, atau satu tasbih atau pita. Kata itu
dipakai bagi mahkota duri Kristus.
‘Duri’ dalam bh Yunani agak umum artinya, sehingga tidaklah mungkin memastikan
tanaman apa yg dipakai. Jelas bahwa ‘mahkota’
ini menjadi lambang raja ejekan, barangkali juga lambang ilahi ejekan
(lih
H. St. J Hart, JTS, NS 3, hlm 66-75). Tapi sekalipun stephanos
dapat menunjuk kepada satu mahkota kerajaan (#/TB Wahy 6:2*,
dll), pemakaiannya yg lebih biasa ialah untuk
kalung daun salam yg dihadiahkan kepada yg menang dalam olahraga, atau bagai
karangan bunga pesta yg dipakai pada kejadian-kejadian yg menggirangkan.
Pemakaian-pemakaian ini mendasari sebagian besar hunjukan-hunjukan PB.
Demikianlah Paulus
mengingatkan orang Korintus bahwa para olahragawan berusaha ‘untuk memperoleh
suatu mahkota yg fana’, tapi ia menambahkan, ‘kits untuk memperoleh suatu
mahkota yg abadi’ (#/TB 1Kor 9:25*). Penting sekali bahwa pencari mahkota itu
‘bertanding menurut peraturan-peraturan’ (#/TB 2Tim 2:5*). Kadang-kadang
mahkota Kristiani itu bersifat kini dan di sini, mis Paulus memandang
orang-orang yg bertobat karena pelayanannya sebagai mahkotanya (#/TB Fili 4:1*;
#/TB 1Tes 2:19*). Lebih biasa mahkota dipandang sebagai bersifat ‘setelah hidup
ini’, sebagai ‘mahkota kebenaran yg akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yg adil, pada hari-Nya’ (#/TB 2Tim 4:8*). Ada juga hunjukan-hunjukan
kepada ‘mahkota hidup’ (#/TB Yak 1:12*; #/TB Wahy 2:10*), dan kepada ‘mahkota kemuliaan
yg tidak dapat layu’ (#/TB 1Pet 5:4*).
Mahkota bisa saja
hilang, sebab orang Kristen diperingatkan supaya teguh memegangnya agar jangan
sampai dirampas dari dia (#/TB Wahy 3:11*). Allah telah memahkotai manusia
‘dengan kemuliaan dan hormat’ (#/TB Ibr 2:7*), dan Yesus dimahkotai seperti itu
‘supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia’ (#/TB
Ibr 2:9*). Diadema tidak
sering dipakai (#/TB Wahy 12:3; 13:1; 19:12*). Dalam PB kata itu senantiasa
menjadi lambang kerajaan dan kehormatan. LM/HH
MAHKOTA, DURI
Mahkota duri dibuat oleh
prajurit-prajurit Roma dan ditaruh di kepala Yesus waktu Dia diejek sebelum
disalibkan (#/TB Mat 27:29*; #/TB Mr 15:17*; #/TB Yoh 19:2*).
Bersama tongkat buluh dan
jubah ungu, mahkota ini melambangkan Yesus Raja orang Yahudi. Begitu juga tulisan di kayu salib
menyatakan ejekan. Tapi orang Kristen melihat hidup Yesus sebagai
perjalanan seorang raja mulai dari palungan Betlehem menuju kayu salib di
Golgota. Justru peristiwa-peristiwa di mana Dia kelihatan bukan seperti
Raja, telah memikat kesetiaan mereka lebih dari hal mana pun yg lain. Khususnya
bagi Yohanes, saat Yesus merendahkan diri saat itu merupakan kemuliaan-Nya
(#/TB Yoh 12:31-33*; bnd #/TB Ibr 2:9*).
Tak dapat dipastikan
tumbuhan mana yg dimaksud akantha. Ada berbagai tumbuhan yg berduri tajam,
tumbuh di Palestina. Duri dipandang oleh orang Kristen sebagai lambang dari
pengaruh-pengaruh dosa (#/TB Kej 3:18*; #/TB Bil 33:55*; #/TB Ams 22:5*; #/TB
Mat 7:16; 13:7*; #/TB Ibr 6:8*). H. St J Hart (JTS ns 3, 1952)
Menyarankan bahwa mahkota duri itu dibuat dari daun
korma, yg banyak tersedia. Phoenix dactylifera mempunyai
duri-duri yg tajam. Maka mahkota ini mungkin dimaksudkan demikian supaya
menyerupai ‘mahkota yg memancarkan cahaya’ dari suatu penguasa ilahi, sehingga
Yesus diejek sebagai ‘Allah’ maupun sebagai ‘raja’.
No comments:
Post a Comment