Thursday, March 29, 2018

MAHKOTA, Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan MAHKOTA, DURI


MAHKOTA

       Hiasan kepala yg khas, umumnya dirias, dipakai oleh raja-raja dan orang-orang besar lainnya.

       ==> Image 00163


I. Perjanjian Lama

          Mahkota imam besar ialah sebuah jamang patoni emas dengan tulisan ‘Kudus bagi Tuhan’, diikatkan kepala serban oleh seutas tali biru, yg menjadi lambang kesalehan (#/TB Kel 29:6; 39:20*; #/TB Im 8:9; 21:12*). Setelah pembuangan di Babel, pada thn 520 sM Zakharia (#/TB Za 6:11-14*) diperintahkan oleh Allah membuat mahkota emas dan perak dan mengenakannya di kepala Yosua, imam besar. Mahkota-mahkota ini kemudian ditempatkan di Bait Suci sebagai tanda perkenan Allah. Mungkin kedua mahkota itu digabungkan menjadi satu mahkota rangkap, yg menentukan pelayanan imamat dan kerajaan pada satu orang.

          Di antara mahkota kerajaan, mahkota emas Daud menjadi lambang dari jabatan raja yg diberikan oleh Allah (#/TB Mazm 21:3*; bnd #/TB Mazm 132:18*; penarikan kembali pemberian Allah — dan mahkota — bnd #/TB Mazm 21:4,5*). Penobatan atau pemahkotaan Yoas diberitakan (#/TB 2Raj 11:12*; #/TB 2Taw 23:11*). Daud merebut mahkota emas berhias permata raja (atau dewa Milkom) dari Amen, yg beratnya satu talenta (#/TB 2Sam 12:30*; #/TB 1Taw 20:2*). Patung raja-raja Amen (dan dewa-dewanya) memakai mahkota besar yg tinggi (lih F. F Bruce, Israel and the Nations, 1969, gbr 1). Bagi mahkota berhias permata, bnd #/TB Za 9:16*. Mahkota kerajaan yg besar milik ratu Wasti, permaisuri Ahasyweros (#/TB Est 1:11*), pindah di kepala Ester (#/TB Est 2:17*), dan pakaian kerajaan yg dengannya Mordekhai akhirnya dihormati mencakup sebuah mahkota emas. (#/TB Est 6:8; 8:15*).

          Disamping menjadi lambang kerajaan (#/TB Ams 27:24*) mahkota juga menjadi kiasan kemuliaan (#/TB Ayub 19:9*; #/TB Yes 28:5; 62:3*; #/TB Yer 13:18*; #/TB Rat 5:16*; #/TB Ams 4:9; 12:4; 14:24; 16:31; 17:6*), dan kadang-kadang, yg kurang menyenangkan, kemegahan (#/TB Ayub 31:6*; #/TB Yes 28:1,3*).

          Dunia Alkitab memberikan banyak teladan tentang keanekaragaman mahkota. Di Mesir raja dan dewa-dewa memakai aneka ragam mahkota yg tinggi dan rumit yg mempunyai bermacam-macam anti, tapi juga mahkota yg hanya mempunyai satu pita emas yg bulat atau satu diadim. Yg paling khas ialah Mahkota Rangkap yg besar dari Mesir Atas dan Mesir Bawah digabungkan, menjadi mahkota merah dari Mesir Bawah (tutup kepala datar, dgn spiral di depan dan penonjolan tinggi di bagian belakang), di atasnya mahkota putih dari Mesir Atas (tinggi, berbentuk kerucut, dgn bonggal yg paling atas). Mahkota Firaun di bagian depan senantiasa diberi uraeus atau kobra kerajaan.

          Di Mesopotamia raja-raja Asyur memakai satu tutup kepala berbentuk kerucut yg terpotong, dihiasi dengan pembalut-pembalut dari sulaman berwarna atau batu-batu permata, atau satu diadim sederhana. Raja-raja Babel memakai serban yg dilintir hingga berakhir pada suatu puncak; lih H Frankfort, Art and Architecture of the Ancient Orient, 1954, gbr 87-89, 95, 109, 110, 114, 116, 120.

          Penggalian-penggalian di Palestina telah menghasilkan sejumlah lapisan emas bulat atau diadim; bagi sebuah diadim yg terdiri dari pica emas berbintik-bintik, lih Petrie, Ancient Gaza III, 1933, gbr 14.6, 15. Lih juga untuk contoh-contoh yg lain K Galling, Biblisches Reallexikon, 1937, kolom 125-128 dan gambar-gambar. KAK/HH

II. Perjanjian Baru

          Ada dua kata yg harus dibicarakan. Yg terpenting ialah stephanos, yg sebenarnya menunjuk kepada sebuah rangkaian bunga berbentuk lingkaran, atau satu tasbih atau pita. Kata itu dipakai bagi mahkota duri Kristus. ‘Duri’ dalam bh Yunani agak umum artinya, sehingga tidaklah mungkin memastikan tanaman apa yg dipakai. Jelas bahwa ‘mahkota’ ini menjadi lambang raja ejekan, barangkali juga lambang ilahi ejekan (lih H. St. J Hart, JTS, NS 3, hlm 66-75). Tapi sekalipun stephanos dapat menunjuk kepada satu mahkota kerajaan (#/TB Wahy 6:2*, dll), pemakaiannya yg lebih biasa ialah untuk kalung daun salam yg dihadiahkan kepada yg menang dalam olahraga, atau bagai karangan bunga pesta yg dipakai pada kejadian-kejadian yg menggirangkan. Pemakaian-pemakaian ini mendasari sebagian besar hunjukan-hunjukan PB.

          Demikianlah Paulus mengingatkan orang Korintus bahwa para olahragawan berusaha ‘untuk memperoleh suatu mahkota yg fana’, tapi ia menambahkan, ‘kits untuk memperoleh suatu mahkota yg abadi’ (#/TB 1Kor 9:25*). Penting sekali bahwa pencari mahkota itu ‘bertanding menurut peraturan-peraturan’ (#/TB 2Tim 2:5*). Kadang-kadang mahkota Kristiani itu bersifat kini dan di sini, mis Paulus memandang orang-orang yg bertobat karena pelayanannya sebagai mahkotanya (#/TB Fili 4:1*; #/TB 1Tes 2:19*). Lebih biasa mahkota dipandang sebagai bersifat ‘setelah hidup ini’, sebagai ‘mahkota kebenaran yg akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yg adil, pada hari-Nya’ (#/TB 2Tim 4:8*). Ada juga hunjukan-hunjukan kepada ‘mahkota hidup’ (#/TB Yak 1:12*; #/TB Wahy 2:10*), dan kepada ‘mahkota kemuliaan yg tidak dapat layu’ (#/TB 1Pet 5:4*).

          Mahkota bisa saja hilang, sebab orang Kristen diperingatkan supaya teguh memegangnya agar jangan sampai dirampas dari dia (#/TB Wahy 3:11*). Allah telah memahkotai manusia ‘dengan kemuliaan dan hormat’ (#/TB Ibr 2:7*), dan Yesus dimahkotai seperti itu ‘supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia’ (#/TB Ibr 2:9*). Diadema tidak sering dipakai (#/TB Wahy 12:3; 13:1; 19:12*). Dalam PB kata itu senantiasa menjadi lambang kerajaan dan kehormatan. LM/HH

MAHKOTA, DURI

       Mahkota duri dibuat oleh prajurit-prajurit Roma dan ditaruh di kepala Yesus waktu Dia diejek sebelum disalibkan (#/TB Mat 27:29*; #/TB Mr 15:17*; #/TB Yoh 19:2*).

       Bersama tongkat buluh dan jubah ungu, mahkota ini melambangkan Yesus Raja orang Yahudi. Begitu juga tulisan di kayu salib menyatakan ejekan. Tapi orang Kristen melihat hidup Yesus sebagai perjalanan seorang raja mulai dari palungan Betlehem menuju kayu salib di Golgota. Justru peristiwa-peristiwa di mana Dia kelihatan bukan seperti Raja, telah memikat kesetiaan mereka lebih dari hal mana pun yg lain. Khususnya bagi Yohanes, saat Yesus merendahkan diri saat itu merupakan kemuliaan-Nya (#/TB Yoh 12:31-33*; bnd #/TB Ibr 2:9*).

       Tak dapat dipastikan tumbuhan mana yg dimaksud akantha. Ada berbagai tumbuhan yg berduri tajam, tumbuh di Palestina. Duri dipandang oleh orang Kristen sebagai lambang dari pengaruh-pengaruh dosa (#/TB Kej 3:18*; #/TB Bil 33:55*; #/TB Ams 22:5*; #/TB Mat 7:16; 13:7*; #/TB Ibr 6:8*). H. St J Hart (JTS ns 3, 1952)
Menyarankan bahwa mahkota duri itu dibuat dari daun korma, yg banyak tersedia. Phoenix dactylifera mempunyai duri-duri yg tajam. Maka mahkota ini mungkin dimaksudkan demikian supaya menyerupai ‘mahkota yg memancarkan cahaya’ dari suatu penguasa ilahi, sehingga Yesus diejek sebagai ‘Allah’ maupun sebagai ‘raja’.

No comments:

Post a Comment

Allah memperhatikan penderitaan umat

  Allah memperhatikan penderitaan umat (Keluaran 2:23-3:10) Ketika menderita, kadang kita menganggap bahwa Allah tidak peduli pada penderita...