KATEGORI 1A: FAKTA-FAKTA TENTANG ALKITAB
PERTANYAAN
/ JAWABAN:
- Siapa yang menulis berbagai macam kitab dalam Alkitab Indonesia?
[J]: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
Ulangan-Musa (pendapat para sarjana berbeda di sini, tetapi sejauh ini belum
dikemukakan argumentasi-argumentasi yang meyakinkan untuk menyanggah
kepengarangan Musa terhadap sebagian besar dari kitab-kitab ini); Yosua-Yosua
(juga dianggap berasal dari Pinehas, Eleazar, Samuel dan Yeremia);
Hakim-hakim-oleh tradisi bangsa Yahudi dianggap berasal dari Samuel; Rut-tidak
diketahui; I dan II Samuel tidak diketahui (barangkali karya Samuel, Natan, dan
lain-lain); I dan II Raja-raja-tidak diketahui; I dan II Tawarikh-barangkali
Ezra; Ezra-barangkali Ezra; Nehemia-Nehemia; Ester-barangkali Mordekhai, atau
Ezra; Ayub-tidak pasti (telah dianggap sebagai karya Musa, atau Ayub);
Mazmur-Daud, Musa, dan lain-lain; Amsal-Salomo dan lain-lain; Pengkhotbah
semula dianggap berasal dari Salomo, dan sekarang banyak berpikir buku ini
adalah karya dari periode setelahnya; Kidung Agung-Salomo; Yesaya-Yesaya;
Yeremia-Yeremia; Ratapan-Yeremia; kitab-kitab Perjanjian Lama sisanya ditulis oleh
nabi-nabi yang namanya digunakan buku tersebut, dengan pengecualian yang tidak
pasti dari Kitab Yunus; Matius-Matius; Markus-Markus; Lukas-Lukas;
Yohanes-Yohanes; Kisah Para Rasul-Lukas; Roma sampai Filemon-Paulus;
Ibrani-tidak diketahui (telah dianggap berasal dari Paulus, Lukas, Apolos,
Barnabas); Yakobus-Yakobus; I dan II Petrus-Petrus; I, II dan III
Yohanes-Yohanes; Wahyu-Yohanes.
- Apa artinya ilham Alkitab?
[J]: Pertanyaan yang masih kerap diajukan adalah,
"Bagaimana saya tahu kalau Alkitab itu diilhamkan?" Bahkan sampai
dewasa ini, saat orang Kristen yang jumlah awalnya telah berlipat ganda dari
sedikit orang menjadi empat ratus tujuh puluh juta, atau sepenuhnya seperempat
dari seluruh jumlah penduduk di bumi, ada juga orang-orang yang meragukan ilham
Alkitab. Pada saat-saat yang berbeda, selama dua puluh abad yang akhir ini,
orang telah melakukan serangan tiba-tiba melawan Kitab Suci, yang oleh
Gladstone disebut "Batu Karang Kitab Suci yang tak tergoyahkan,"
namun tidak ada faedahnya. Kitab itu dengan teguh lebih mempengaruhi hati
manusia daripada di masa-masa sebelumnya. Bapak Moody, evangelis Amerika
terhebat, pernah ditanyai apakah dia menganggap kalau Alkitab itu diilhamkan,
jawabannya singkat dan padat: "Saya yakin Alkitab telah diilhamkan,"
"karena Alkitab mengilhami saya!" Tak terhitung banyaknya orang yang
akan mengulangi jawaban ini dan yang hidupnya telah diubahkan oleh ilham yang
sama. Tidak sebatas para sarjana religius yang hebat, tetapi para sarjana kesusastraan
sekular juga menilai Alkitab tidak dapat didekati karena standar
pengungkapannya yang tinggi, perumpamaannya yang bagus sekali, retoriknya yang
sangat baik, wibawanya yang menawan hati manusia, keuniversalan penggunaannya
dan pengaruhnya yang dialami jiwa manusia. Di dalamnya terkandung bukti ilham
itu sendiri, dan di manapun Alkitab itu dipahami, dibaca dan ajarannya diikuti,
pengaruhnya menggembirakan pikiran dan memberi ilham. Teori tentang ilham ini
tidak mencegah perantaraan manusia, melainkan sebaliknya lebih menyatakannya
"Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh
dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (#/TB 2Pet
1:21*).
- Apa arti kupasan atau analisis yang Iebih tinggi?
[J]: Studi yang normal atau kupasan diarahkan
untuk mengetahui arti bagian-bagian itu, terjemahan yang tepat serta artinya,
yang berhubungan dengan doktrin-doktrin. Para peneliti yang lebih tinggi
(sastra sejarah) melampaui dan dibalik semua itu, menerapkan pada kitab-kitab
dalam Alkitab ujian-ujian dan metode-metode pemeriksaan yang sama seperti yang
diterapkan pada buku-buku kuno lainnya. Mereka berusaha menemukan siapa
sebenarnya sang pengarang dari buku-buku itu dan kapan mereka menulisnya dan
apakah telah diadakan perubahan di dalam sejak buku-buku itu ditulis. Mereka
berusaha memecahkan pertanyaan yang terakhir dengan cara memeriksa teks itu
secara lebih teliti. Sewaktu mereka menemukan, misalnya, ungkapan seperti
"Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel" (#/TB Hak
17:6*), mereka menyimpulkan bahwa kalimat itu telah disisipkan oleh orang yang
mengedit buku itu sebagai penjelasan setelah ahli sejarah pada zaman itu telah
menyelesaikannya. Atau sebagai contoh tentang hal yang berbeda: Ada sebuah
pernyataan dalam #/TB Mazm 51:16* bahwa Allah tidak menghendaki kurban
sembelihan, sementara pada ayat yang kedua puluh satu dikatakan bahwa Dia
berkenan kepada kurban. Penjelasan yang diberikan oleh para peneliti lebih
tinggi adalah barangkali ayat ini ditambahkan beberapa waktu kemudian, oleh
seorang imam yang tidak menghendaki orang-orang berhenti mempersembahkan
kurban. Para sarjana terbaik pada masa kini percaya bahwa banyak kesimpulan
yang dibuat oleh para peneliti sastra sejarah itu keliru, dan yang lainnya
merupakan tebakan yang buktinya tidak cukup.
- Apa bukti-bukti keaslian Alkitab?
[J]: "Bisakah kita dapat membuktikan keaslian
Alkitab dengan bukti-bukti dari luar?" adalah sebuah pertanyaan yang
acapkali dilontarkan. Keaslian Alkitab dibuktikan dengan catatan-catatan tua
pada monumen-monumen, dengan lembaran-lembaran yang baru-baru ini dapat
diartikan, dan dengan penemuan-penemuan di negeri-negeri yang disebut di
Alkitab. Artinya jika dengan kata keaslian yang Anda maksudkan adalah segi
kebenaran historisnya. Kalau dari segi ilham, bukti terbaiknya adalah
pengaruh-pengaruhnya. Orang yang mengasihi Alkitab dan berusaha menjalankan
hidupnya seturut dengan peraturannya adalah orang yang menjadi lebih baik
karena usahanya itu. Bangsa yang membaca Alkitab mengalami kemajuan dalam garis
peradaban yang terbaik, memelihara orang-orang papa dan menderita, dan menjadi
lebih baik dalam segala hal. Bukti lainnya dari Alkitab yang terilhami adalah
wahyu yang diberikan kepada manusia tentang dirinya sendiri, seolah-olah dia
sedang memegang sebuah cermin dan dapat memandang dirinya dalam cermin itu
untuk mengetahui apakah dia mengenali dirinya sendiri atau tidak. Bukti lainnya
adalah ketahanan Alkitab. Tidak ada buku yang pernah diserang dengan begitu
hebat, tidak ada buku yang lebih banyak disalahgunakan, namun buku ini hidup
lebih lama daripada serangan para musuh dan kesalahan para sahabat, bahkan
dewasa ini dibaca secara lebih luas daripada sebelumnya. Ini hanyalah beberapa
alasan untuk membuat kita percaya bahwa Alkitab datangnya dari Allah.
- Bisakah kita dapatkan beberapa referensi atau rujukan berkenaan dengan Kristus dalam tulisan para penulis sekular yang sezaman?
[J]: Ada beberapa referensi
berkenaan dengan Kristus dalam kaitannya dengan orang-orang Kristen, dalam
karya beberapa ahli sejarah. Tacitus, yang adalah hakim agung Romawi kuno di
bawah Domitianus pada tahun 88 TM, hanya lima puluh delapan tahun setelah
Penyaliban, merujuk kepada Kristus (XV Tawarikh: 44). Plinius yang lebih Muda,
adalah pembela rakyat di Siria pada saat yang hampir bersamaan, juga merujuk
kepada Dia (Surat Kiriman X:97). Ada juga beberapa rujukan di Lucianus, yang
hidup di sekitar pertengahan abad kedua. Dia menyatakan secara sangat jelas
kenyataan dari penyaliban Kristus. Suetonius dan Eusebius juga merujuk kepada
Kristus. Selain bukti-bukti ini, terjadi penganiayaan terhadap orang-orang
Kristen di bawah Nero, yang dicatat oleh semua ahli sejarah. Nero wafat pada
tahun 68 TM, hanya tiga puluh delapan tahun setelah Penyaliban. Oleh karenanya
jelas sekali kalau ada banyak orang Kristen sebelum masa itu. Bagaimana sekte
ini bisa hidup tanpa adanya seorang pendiri? Apabila Anda melihat pohon ek
tumbuh di tempat yang lima puluh tahun sebelumnya tidak ada, Anda akan menduga
seseorang telah menanam biji pohon ek di sana, dan jika ada empat orang yang
memberitahukan bagaimana, kapan dan oleh siapa pohon itu ditanam, maka Anda
bagaimanapun akan mempercayai mereka. Jadi, ada alasan yang tepat untuk
mempercayai cerita-cerita Injil, sewaktu Anda membaca sejarah sekular tentang
keberadaan Jemaat Kristen lima puluh tahun setelah Penyaliban. Kisah-kisah
mereka adalah penjelasan yang dapat dipercaya tentang sebuah kenyataan yang
ditetapkan dengan baik.
- Apakah Alkitab mengajarkan ilmu pengetahuan?
[J]: Alkitab bukanlah sebuah buku pelajaran ilmu
pengetahuan, juga tidak ditulis dengan maksud mengajarkan ilmu pengetahuan,
melainkan mengajarkan agama. Ketidaksesuaian di antara cerita penciptaan
sebagaimana yang ditulis dalam Alkitab dengan yang diberikan oleh para ilmuwan
adalah sedemikian rupa, seperti yang dapat ditemukan dalam dua deskripsi dari
sebuah pertempuran besar, apabila salah satunya ditulis oleh seorang pendeta
yang sama sekali tidak tahu taktik militer, dan satunya lagi oleh seorang pakar
militer yang sama sekali tidak tahu tentang agama. Kenyataan yang penting bagi
kita-kenyataan yang lebih penting ketimbang semua penemuan ilmu
pengetahuan-ialah bahwa Allah yang menciptakan alam semesta. Untuk pengetahuan
ini kita tidak berhutang budi pada ilmu pengetahuan, yang belum bisa
mencapainya, tetapi kita sudah mendapatkannya dari Alkitab. Orang yang ingin
mengetahui penemuan-penemuan ilmu pengetahuan terbaru seperti geologi dan
astronomi, harus mempelajari buku-buku ilmu pengetahuan terbaru; tetapi kalau
isi ingin mengetahui jalan menuju Allah dan kebahagiaan kekal, dia harus pergi
kepada Alkitab. Masing-masing memiliki ruang lingkupnya sendiri.
- Mengapa kita harus percaya Alkitab?
[J]: Beberapa orang menjawab pertanyaan ini dengan
mengutarakan alasannya yang terdapat di dalam kenyataan bahwa Alkitab adalah
satu-satunya kitab yang diturunkan kepada kita sepanjang berabad-abad. Itu
bukan jawaban yang terbaik. Beberapa tulisan kuno, seperti Vedas, misalnya,
hampir setara kunonya dengan Alkitab. Dan banyak sekali lembaran dan monumen
yang berisikan kata-kata yang masa penulisannya sama dengan Alkitab. Ada banyak
argumen yang berkuasa bagi Alkitab, tetapi argumen yang paling besar adalah
bahwa setiap orang yang benar-benar ingin menelaahnya akan mengetahui bahwa
Alkitab betul-betul menyatakan kebenaran tentang jiwa manusia. Kalau orang
membaca dalam ilmu hitung bahwa dua tambah dua sama dengan empat, mereka tidak
akan berhenti dan bertanya-tanya kepada dirinya mengapa ia harus percaya pada
ilmu hitung. Secara naluri ia tahu bahwa ilmu hitung memberi tahu yang benar.
Jadi sewaktu orang yang jujur mempelajari Alkitab, mereka menemukannya penuh
dengan kebenaran tentang diri mereka sendiri. Alkitab memberitahu bahwa mereka
adalah orang berdosa, dan mereka tahu kalau itu benar. Alkitab memberitahu
mereka tentang Allah, dan mereka menemukan di dalam hati sebuah keyakinan kalau
Allah itu memang ada. Alkitab menawarkan pengampunan, dan manusia tahu bahwa
dia membutuhkan pengampunan. Langkah demi langkah, dan titik demi titik,
Alkitab memperlihatkan keadaan manusia dan apa yang dibutuhkannya serta
menunjukkan jalan untuk menemukan pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
Orang-orang menjumpai di dalam Alkitab pertolongan untuk menanggung pencobaan,
kuasa untuk menahan godaan, jaminan kekekalan dan persahabatan dengan Allah.
Seseorang yang tidak pernah melihat Alkitab sebelumnya, sewaktu membaca tentang
Allah di dalamnya, akan merasa bahwa dia selalu telah membutuhkan dan
merindukan Allah, tetapi tidak tahu caranya menemukan Dia sampai akhirnya
Alkitab menunjukkannya. Lebih khusus lagi, Alkitab memberitahunya bagaimana
menemukan Allah di dalam Kristus. Itulah misi tertinggi dari Alkitab-membawa
manusia kepada Kristus. Tetapi, sekali lagi, dengan memandang Alkitab sebagai
kesusastraan, kita menemukan bahwa Alkitab bersatu dan isinya berkaitan satu
sama lain, dan mengandung bukti di dalam dirinya sendiri kalau ia benar.
Diawali dengan tulisan Paulus. Paulus adalah seorang laki-laki yang berkepala
dingin, berpendidikan tinggi dan praktis yang meninggalkan beberapa surat
kepada beberapa orang sahabat dalam kesusastraan dunia. Surat-surat ini
memberitahukan tentang pengetahuan pribadi Paulus tentang Kristus, persahabatan
pribadinya dengan Dia, usahanya secara pribadi untuk memajukan karya Kristus
yang sebelumnya dimusuhinya sampai akhirnya Kristus menampakkan diri kepadanya
dan membetulkan kehidupannya. Beberapa saat kemudian Paulus menceritakan
pertemuannya dengan orang-orang yang telah mengenal Kristus secara
langsung-Petrus, Yakobus, Yohanes dan lain-lain. Kami mengetahui bahwa
orang-orang ini juga menulis tentang Yesus. Yohanes menulis tiga surat dan
sebuah kisah tentang hidup-Nya; Petrus menulis dua surat, dan rupanya dia
sedang memberi cukup banyak informasi kepada keponakan laki-lakinya, Markus,
yang menulis versi lain dari kehidupan Yesus. Lukas, sahabat Paulus yang
lainnya, dan barangkali juga sahabat dekat Yesus, yang menulis versi lain
tentang kehidupan-Nya dan menulis sejarah tentang apa yang rasul-rasul-Nya
perbuat dengan kuasa-Nya setelah Dia dibangkitkan dari kematian, dan kembali ke
surga. Mereka semua adalah orang baik, jujur, dan cerdas. Kita bisa percaya
akan apa yang mereka tulis tentang Kristus dan keselamatan-Nya, sebagaimana
kita percaya pada tulisan Kaisar tentang Perang Gallic. Selanjutnya, kita tahu
bahwa Kristus berasal dari sebuah bangsa yang sejarahnya tercatat di dalam
kitab-kitab di Alkitab dan yang nabi-nabinya memberikan pesan-pesan dari Allah.
Petrus menghubungkan pesan-pesan para nabi itu dengan pesan-pesannya sendiri
dan rasul-rasul lainnya dalam #/TB 2Pet 3:2*: "Supaya kamu mengingat akan
perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan
perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu
kepadamu". Alkitab menjaga kesatuan oknum Kristus sebagai pembuktian kebenaran
yang menyatakan Dia kepada dunia.
- Sudahkah sejarah Alkitab dibenarkan?
[J]: Ya, pada tingkat yang paling terkemuka
melalui penelitian-penelitian di negeri-negeri yang disebut di Alkitab.
Penggalian terhadap lembaran-lembaran Babel kuno menegaskan cerita alkitabiah
tentang Air Bah. Penemuan prasasti-prasasti Asyur membuktikan identitas Sargon,
salah seorang raja besar dari bangsa itu (lih. #/TB Yes 20:1-4*); pengenalan
akan situs Niniwe dan Menara Babel atau "Birs Nimrud". Banyak fakta
yang berkaitan dengan raja-raja, bangsa-bangsa, kota-kota dan
peristiwa-peristiwa diterangkan dalam catatan-catatan kuno pada batu bata, batu
atau papirus (lalang air), yang menegaskan sejarah Alkitab.
- Apakah Kitab-kitab Injil ditulis oleh orang-orang yang namanya dipakai untuk Injil itu?
[J]: Anggapan yang didasarkan pada bukti internal
menyetujui teori itu. Belum ada pertanyaan yang serius mengenai kepengarangan
Matius. Markus dianggap memperoleh pengetahuannya tentang peristiwa-peristiwa
yang dicatatnya dari Petrus. Pengetahuan kita akan karakter Petrus membawa kita
percaya bahwa bila dia berusaha menulis sebuah Injil, itu pasti akan menjadi
Injil seperti Injil Markus. Pernyataan seperti itu juga terdapat dalam #/TB Mr
14:72*, "Maka teringatlah Petrus … Lalu menangislah ia
tersedu-sedu," secara tidak langsung menyatakan pengenalan yang dekat
dengan Dia seperti yang akan ditulis oleh Petrus sendiri, atau melalui
pergaulan yang dekat pada Injil Lukas menunjukkan bahwa banyak Injil sudah ada
pada saat Lukas menulis, dan karena dia mengetahuinya, dia bisa saja
memanfaatkan kesempatan untuk memakai materi yang ada. Ucapannya tentang
penulisan kata "supaya" menggambarkan kumpulan buku-buku.
Kepengarangan Injil keempat diperdebatkan dengan hebat, utamanya karena
beberapa kritikus menyatakan bahwa penulis Kitab Wahyu tidak mampu menulis
bahasa Yunani yang luwes dan halus dari Injil. Sebagian besar komentator dewasa
ini, bagaimanapun juga mendukung keyakinan bahwa Yohanes-lah yang menulis Injil
keempat itu.
- Kapan Kitab-kitab Injil ditulis?
[J]: Keaslian keempat Injil bertumpu pada
kekuasaan yang lebih baik ketimbang tulisan-tulisan kuno lainnya. Ini adalah
kesimpulan umum dari sebagian besar sarjana yang paling ulung bahwa keempat
Injil ditulis selama paruhan terakhir dari abad pertama. Sebelum akhir abad
kedua keempat Injil sudah dipakai dan diterima secara umum sebagai satu
koleksi. Keempatnya disebutkan oleh Tertullianus, dalam sebuah buku yang
ditulis sekitar tahun 208 TM, sebagai karya dari dua rasul dan dua murid rasul.
Marcion juga menyebutkan asal kerasulan mereka. Origenes (yang hidup pada tahun
185-253) merujuknya sebagai "empat unsur dari iman gereja". Teofilus,
Uskup Antiokhia (168), juga menyebut Kitab-kitab Injil dalam penulisannya, dan
Hieronimus memberitahukan kepada kita bahwa Teofilus mengatur keempatnya
menjadi satu karya. Tatianus (yang meninggal tahun 170) menyusun sebuah Harmony
of the Gospels (Keselarasan Injil). Justinus Martyr (99-165) memberikan banyak
kutipan dari Kitab-kitab Injil. Banyak saksi lainnya dapat dikutip dengan
tujuan yang sama. Tidak satupun dari naskah asli yang masih ada sampai
sekarang.
- Apa raja yang menimbulkan keingintahuan dalam Injil?.
[J]: Di dalam Alkitab, kata "Tuhan"
("Lord") ditemukan sebanyak 1.853 kali. Kata "Yehova"
sebanyak 6.855 kali.
Kata "Yang
Terhormat" (Reverend, Alk. Bhs. Inggris) dipakai hanya sekali dalam ayat
ke 9 dari Mazmur III.
Ayat ke 8 dari #/TB
Mazm 97* adalah ayat tengah dalam Alkitab. Ayat ke 9 dari Ester pasal ke 8
adalah ayat yang terpanjang. Ayat ke 35 dari Injil Yohanes pasal ke 11 adalah
ayat yang terpendek.
Pada #/TB Mazm 107*
ada empat ayat yang serupa: Ke 8, 15, 21 dan 31.
Di #/TB Ezr 7:21*
(Bhs. Inggris) terdapat semua huruf dari abjad kecuali huruf J.
Setiap ayat dalam
#/TB Mazm 136* berakhir dengan kata yang sama.
Tidak ada nama atau
kata yang lebih dari enam suku kata yang terdapat dalam Alkitab.
Pasal 37 dari Yesaya
dan pasal ke 19 dari II Raja-raja serupa.
Kata "anak
perempuan atau gadis" hanya muncul dua kali dalam Alkitab bahasa Inggris,
yaitu dalam ayat ke 3 dari pasal ke 3 Kitab Yoel dan #/TB Za 8:5*.
Di kedua kitab di
Alkitab (Bhs. Inggris) terdapat 3.538, 483 huruf, 773.693 kata, 31.373 ayat,
1.189 pasal dan 66 kitab.
Pasal ke 26 dari
Kisah Para Rasul adalah pasal yang terbaik untuk dibaca.
Pasal yang paling
indah adalah Mazmur ke 23.
Keempat janji yang
paling membangkitkan semangat adalah #/TB Yoh 14:2-6*; #/TB Mat 11:28*; #/TB
Mazm 37:4*.
Ayat pertama dari
Yesaya pasal 51 ditujukan kepada jiwa yang baru bertobat.
Semua orang yang
menyombongkan dirinya dengan membual harus membaca Matius pasal 6.
Seluruh umat manusia
harus mempelajari pasal 6 Injil Lukas mulai dari ayat ke-20 sampai selesai.
- Apa saja simbol-simbol untuk Kristus?
[J]: "Apa saja simbol yang dipakai baik untuk
Kristus maupun untuk umat-Nya?" adalah sebuah pertanyaan yang sering
dilontarkan. Ada enam simbol yang dipakai baik untuk Kristus maupun untuk
umat-Nya.
<Ol><li>taruk,
Bagi Kristus, dalam #/TB Yes 11:1-4*, "Taruk (tunas) yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah," dan "dengan nafas mulutnya ia akan membunuh
orang fasik"; dalam #/TB Za 6:12,13*, #/TB Ibr 3:1-4*, #/TB Yes 4:2*, #/TB
Za 3:8*, #/TB Yer 23:5; 33:15,16*. Bagi Umat-Nya. #/TB Yoh 15:5*, "kamulah
ranting-rantingnya"; #/TB Yes 60:21*, "Pendudukmu semua orang-orang
benar … mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri," juga
#/TB Rom 11:16*, #/TB Mazm 80:10,15*.</li> <Li>terang. Bagi
Kristus. Dalam #/TB Yoh 8:12*, Yesus berfirman, "Akulah terang
dunia"; juga terdapat di dalam #/TB Yoh 9:5*. #/TB Luk 2:32*, dan #/TB
1Yoh 1:5*, "Allah adalah terang". Bagi Umat-Nya. #/TB Fili 2:15*,
"sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di
dunia," #/TB Mat 5:14*, #/TB Ef 5:8*, #/TB Kis 13:47*, #/TB Yes 42:6*,
#/TB Ams 4:18*.</li> <Li>batu. Bagi Kristus di dalam #/TB 1Pet
2:4,6,7,8*, "Batu yang hidup," "Sebuah batu penjuru yang
mahal," "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan," "Mereka
tersandung padanya"; juga di dalam #/TB Mazm 118:22*, #/TB Ef 2:20*, #/TB
Mat 21:42*. Bagi Umat-Nya. #/TB 1Pet 2:5*, "Dan biarlah kamu juga
dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani";
juga terdapat di dalam #/TB Ef 2:21,22*.</li> <Li>bait SUCI. Bagi
Kristus terdapat di dalam #/TB Wahy 21:22*, "Dan aku tidak melihat Bait
Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, Adalah,bait Sucinya,
demikian juga Anak Domba itu"; juga terdapat dalam #/TB Yoh 2:19,21*. Bagi
Umat-Nya. #/TB 1Kor 3:16,17*, "Sebab Bait Allah adalah kudus dan Bait
Allah itu ialah kamu" dan #/TB 1Kor 6:19*, #/TB 2Kor 6:16*.</li>
<Li>matahari. Bagi Kristus. #/TB Mazm 84:11*, "Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai"; juga
terdapat dalam #/TB Mal 4:2*, #/TB Wahy 21:23; 22:5*. Bagi Umat-Nya. #/TB Hak
5:31*, "Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit";
juga dalam #/TB Mat 13:43*.</Li><li>bintang. Bagi Kristus. #/TB
Wahy 22:16*, "Aku adalah tunas yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang,"
#/TB 2Pet 1:19*, "Sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit
bersinar di dalam hatimu"; juga terdapat dalam #/TB Bil 24:17*. Bagi
Umat-Nya. #/TB Dan 12:1-3*, "Dan orang-orang bijaksana akan
bercahaya," "dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran
seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya".</li></ol>
- Angka-angka berapa yang dianggap suci atau melambangkan sesuatu?
[J]: Ada beberapa angka tertentu yang dipakai
dalam Kitab Suci yang dikenal sebagai angka yang suci atau yang melambangkan
sesuatu. Di antaranya adalah angka tujuh (kesempurnaan), seperti trinitas yang
melambangkan keallahan dan empat seperempat bagian bumi; empat puluh,
"angka bulat," yang menandakan kelangsungan, jarak, kuantitas;
sepuluh (kelengkapan); lima, sebagaimana yang dipakai dalam persembahan dan
sebagainya; empat, berkaitan dengan empat penjuru dunia, bentuk tempat
mahakudus di Bait Suci, dan sebagainya; tiga, simbol ketuhanan tertinggi; dua
belas, yang mendapatkan artinya dari kedua belas suku dan yang disebut
"angka jujur," "angka zodiak," "angka kerasulan".
12x 12 secara simbol berarti kepastian dan kelengkapan, dan kalau digandakan
ribuan kali, akan berjumlah 144.000 (kalau tidak, berarti jumlahnya tidak
terhitung), seribu yang melambangkan dunia yang sama sekali diliputi oleh yang
ilahi-sebuah dunia yang ditebus!
- Mengapa di dalam Kitab Suci angka tujuh Iebih sering dipakai ketimbang angka lainnya?
[J]: Simbolisme dari "tujuh" harus
ditelusuri lagi pada simbolisme unsur-unsur komponennya, "tiga" dan
"empat," yang melambangkan ketuhanan dan manusia. Sejak saat itulah
angka "tujuh" melambangkan kesatuan antara Allah dan manusia. Di
antara bangsa Persia, Yunani, Indian kuno, Roma, dan semua bangsa yang mengakui
tujuh hari dalam satu minggu, pengaruh angka tujuh dinyatakan berlaku. Oleh
Cicero disebut "simpul atau semen dari segala sesuatu," sebab di
dalam angka "tujuh" dunia rohani dan alami dipahami sebagai satu ide.
Beberapa penulis menyatakan bahwa bangsa Ibrani meminjamnya dari bangsa-bangsa
penyembah berhala tetangga mereka. Hari Sabat, adalah hari ke tujuh, sehingga
disarankan angka tujuh menjadi pertemuan dari semua periode suci. Bulan ketujuh
diantarkan oleh Perayaan meniup Sangkakala; tujuh minggu merupakan jarak waktu
antara Paskah dengan Pentakosta, dan seterusnya, mengakui tujuh sebagai simbol
segala sesuatu yang berkaitan dengan Ketuhanan.
- Apa anti angka empat puluh dalam Kitab Suci?
[J]: Angka ini bukan sekadar periode berubah-ubah
atau "angka bulat," tetapi angka ini dipilih untuk menyampaikan arti
kepenuhan. Beberapa pemakaian injili yang menonjol adalah: Musa berada empat
puluh hari di atas gunung (#/TB Kel 24:18*, dst.); Elia, dikuatkan oleh makanan
dari malaikat, berpuasa selama empat puluh hari (#/TB 1Raj 19:8*); hujan yang
menyebabkan air bah turun selama empat puluh hari (#/TB Kej 7:12*); Nuh membuka
jendela bahtera setelah empat puluh hari (#/TB Kej 8:6*); para pengintai
menghabiskan waktu empat puluh hari mencari Kanaan (#/TB Bil 13:25*); Musa dua
kali berpuasa dan berdoa selama empat puluh hari (#/TB Ul 9:18-25*); Yehezkiel
menanggung hukuman kaum Yehuda selama empat puluh hari (#/TB Yeh 4:6*); Niniwe
diberi waktu empat puluh hari untuk bertobat (#/TB Yun 3:4*); bangsa Israel
mengembara selama empat puluh tahun di padang belantara (Bil. 34:33); Goliat
menentang pasukan Saul selama empat puluh hari (#/TB 1Sam 17:16*); empat puluh
hari adalah lamanya masa untuk merempahi jenazah (#/TB Kej 50:3*); Tuhan
berpuasa selama empat puluh hari (#/TB Mat 4:2*, dst.); Tuhan yang telah
bangkit ada di bumi selama empat puluh hari (#/TB Kis 1:3*); bangsa Yahudi
dilarang mencambuk lebih dari empat puluh kali (#/TB Ul 25:3*). Yang patut
diperhatikan adalah Yerusalem dihancurkan empat. puluh hari setelah kenaikan
Kristus, dan tradisi mengatakan bahwa Yesus berada di dalam kubur selama empat
puluh jam. Bulan puasa Masehi berlangsung selama empat puluh hari, juga berlaku
pada masa karantina. St. Swithin mendapatkan hujan empat puluh hari, sementara
banyak hukum kuno yang berkaitan dengan tabib, kesatria, suami, istri, janda,
hak-hak perlindungan, denda, dan sebagainya, semuanya berkerumun di sekitar
angka ini.
- Siapa yang menyusun Perjanjian Lama?
[J]: Ada yang menyatakan bahwa Kitab-kitab
Perjanjian Lama dikumpulkan dan disusun di bawah pengawasan Ezra, meskipun para
sarjana modern mempersoalkan tuntutan itu. Surat-surat kiriman Paulus kepada
berbagai jemaat dikumpulkan dan digabungkan dengan surat-surat lainnya beserta
Kitab-kitab Injil dan Wahyu menjadi satu kitab selama paruhan pertama dari abad
ke dua, dan sewaktu kami mengetahui dari Eusebius, kitab-kitab ini dipakai
secara umum segera setelah tahun 300 TM.
- Apakah beberapa kitab dari Alkitab sudah ditiadakan?
[J]: Kitab-kitab yang ditiadakan disebut sebagai
"Apokrifa," dan mereka adalah sebagai berikut: I Esdras, II Esdras, Tobit,
Yudith, beberapa pasal dari Kitab Ester yang tidak terdapat baik dalam bahasa
Ibrani maupun bahasa Kasdim, Hikmat Salomo, Hikmat Yesus, putra Sirakh, atau
Ecclesiasticus, Barukh, Kidung Tiga Anak Kudus, Sejarah Susana, Sejarah
Penghancuran Bel dan Naga, Doa Manasye, I Makabe, II Makabe. Semua kitab ini
ditiadakan oleh Gereja Kristen mula-mula dengan alasan kitab-kitab ini
sumbernya diragukan dan tidak condong pada pendidikan rohani. Keputusan ini
tidak pernah diubah, meskipun dalam beberapa periode dalam sejarah Gereja,
sejumlah tulisan Apokrifa diterbitkan dalam bentuk huruf yang lebih kecil
setelah kitab-kitab umum dalam Alkitab. Pada suatu saat volume penulisan
Apokrifa bahkan lebih besar dari yang asli, tetapi banyak di antaranya ditolak
dan lenyap dengan cepat.
- Apa saja nyanyian Alkitab yang terkenal?
[J]: Nyanyian-nyanyian agung dalam Perjanjian
Lama, selain Mazmur dan bagian-bagian yang berirama di dalam Ayub adalah:
Nyanyian Pedang Lamekh, #/TB Kej 4:23,24*; Nyanyian Nuh, #/TB Kej 9:25-27*;
Nyanyian Musa dan Miryam, #/TB Kel 15:1-19,21*; Nyanyian Peperangan, dan lain
sebagainya, #/TB Bil 21:14,15,17,18,27-30*; Nyanyian Kenabian Musa, #/TB Ul
32:1-43*; Nyanyian Debora dan Barak, #/TB Hak 5:2-21*; Nyanyian Teka-teki
Simson, #/TB Hak 15:16*; Permohonan Hana, #/TB 1Sam 2:1-10*; Nyanyian Busur
Daud, II Samuel 1:1927; Nyanyian Ratapan Daud atas Abner, #/TB 2Sam 3:33,34*;
Ucapan Syukur Daud, #/TB 1Taw 16:8-36*; Nyanyian Hizkia, #/TB Yes 38:10-20*;
Nyanyian Doa Yunus, #/TB Yun 2:2-9*; Nyanyian Doa Habakuk, #/TB Hab 3:2-19*;
dan empat nyanyian asli dalam Perjanjian Baru: #/TB Luk 1:46-55*; #/TB Luk
1:68-80*; #/TB Luk 2:14*; #/TB Luk 2:20-33*.
- Siapa penulis Kitab Wahyu?
[J]: "Apakah Kitab Wahyu ditulis oleh Yohanes
yang sama yang menulis Kitab Injil dan Surat Kiriman?" Pertanyaan ini
sudah lama diperdebatkan oleh para sarjana. Dionysius, dalam tahun 240 TM,
adalah orang yang paling awal keraguannya. Kitab ini dihubungkan dengan Yohanes
Markus, sahabat Paulus dan Barnabas dan pengarang Injil Markus; kepada Yohanes
Presbiter, kepada Cerinthus, dan lain-lain. Sebagian besar sarjana di Jerman
sependapat dengan Luther yang menyangkal bahwa Kitab Wahyu ditulis oleh rasul
Yohanes. Di sisi lain, ada bukti internal akan kepengarangan Yohanes. Deskripsi
tentang dirinya sendiri dilakukan dengan cara Yohanes. Rasul ini satu-satunya
tokoh penting yang dibuang ke Patmos. Surat kepada ketujuh jemaat di Asia
menunjukkan suatu pengetahuan tentang jemaat-jemaat itu yang konsisten dengan
kenyataan bahwa rasul ini adalah pengawas mereka. Oleh karenanya, secara
keseluruhan, tampaknya ini adalah alasan yang baik untuk percaya bahwa Kitab
Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes. Perbedaan-perbedaan dalam gaya penulisan
Injil Yohanes dengan Kitab Wahyu, yang sangat khas, awalnya tentu menimbulkan
keraguan tentang kepengarangan rasul. Hal ini dapat diterangkan secara
memuaskan melalui usia sang pengarang dan melalui kekacauan pikiran dengan
adanya kegemparan yang diakibatkan oleh berbagai penglihatan itu.
Sumber: SABDA. Situs: GoTo
Explorer "http://alkitab.sabda.org/article.php?no=19&type=12"
Daftar Isi 00000/001021] [Kategori 1A: Fakta-Fakta Tentang
Alkitab 01001]
אמן
ReplyDelete