Thursday, October 20, 2022

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. 1 Yohanes 2:15.

Kita perlu mengawasi hidup kita terhadap cinta akan kekayaan dan kepentingan duniawi. Semua cinta akan harta benda duniawi bukanlah dosa. Keindahan kekayaan hanyalah satu tetes dari kasih-Nya dan kekayaan menyatakan tanda kebaikan-Nya. Semua itu mengobarkan kasih kita kepada-Nya bagaikan tanda kasih seorang sahabat karib. Mengasihi harta benda merupakan kewajiban, bukan dosa. Semua berkat duniawi merupakan sarana untuk menopang fisik kita, dan memelihara kehidupan dan kesehatan kita, sebagaimana kita melayani Allah di dunia karena utang kita dalam perjalanan menuju sorga. Kita mengasihi materi sebagai alat bantu jarak jauh bagi keselamatan kita. Kekayaaan juga dapat memampukan kita melegakan kebutuhan saudara seiman kita, dengan demikian kita boleh menyukai dan bersyukur atas semua materi.

Keberdosaan dalam mencintai kekayaan adalah apabila kekayaan dicintai, diingini, dan dikejar demi memuaskan kedagingan lebih dari kasih kepada Allah, atau apabila kekayaan dipakai untuk meninggikan kecongkakan kita demi membuat kita bersinar di antara manusia dan demi hidup dalam kemewahan tingkat tinggi. Ini adalah dosa besar karena hal ini telah dipertimbangkan dengan matang dan bukan hanya hasrat yang tiba-tiba muncul. Ini menjadi berhala karena mengasihi sesuatu dengan kasih yang harusnya ditujukan hanya kepada Allah. Ini mempertunjukkan penghinaan terhadap sorga karena lebih memilih dunia dari kemuliaan sorgawi. Ini menyesatkan arah hidup manusia ke sasaran yang salah. 

Tidak ada obat bagi pemikiran duniawi, selain mengalihkan pemikiran kepada perkara yang jauh lebih bernilai. Jika seorang manusia mendapat penglihatan tentang sorga dan neraka, ia akan kurang mempedulikan dunia dibandingkan sebelumnya. Seandainya ia dapat mendengar pujian penuh sukacita para orang kudus atau rintihan orang-orang terkutuk satu jam saja, ia akan berupaya keras untuk meraih tujuan yang lebih mulia daripada mengeruk setumpuk kekayaan.

Pandanglah ke sorga, wahai manusia, di sanalah rumah dan harapan Anda. Oh, manusia fana buta yang lebih suka tinggal di dunia seperti cacing! Anda adalah jiwa yang abadi, diciptakan bagi Allah sendiri, untuk mengagumi, mengasihi, melayani, dan menikmati Dia. Oh, mohonlah kepada Allah akan terang dan pemikiran sorgawi untuk senantiasa memandang ke sorga, maka dengan tersipu-sipu keduniawian akan memudar.

Sumber: Richard Baxter (1615-1691), A Christian Directory, 1:214-218.

No comments:

Post a Comment

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22)

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22) Sebagai anak-anak terang, umat Allah hidup dengan meneladani Allah (ayat 1). Sama seperti Yesus ya...