Ratapan Menjadi Tarian (1 Samuel 2:1-10)
Ketika pergumulan berat seolah tanpa jalan keluar tentu kita akan merasa hidup kita gelap. Namun ketika jalan keluar terlihat di depan mata, tentu kita akan merasakan sukacita yang luar biasa.
Sukacita itulah yang dialami Hana, ketika Tuhan menjawab doanya. Hana dikaruniai seorang anak, yang diberi nama Samuel (27-28). Berdasarkan pengalamannya dengan Tuhan melalui doa yang terjawab itu, Hana melihat semua keajaiban sifat Allah. Ia menyebut bahwa Tuhan itu Kudus, unik, dan menjadi perlindungan bagi manusia (2), Pujian Hana mengungkapkan kebaikan Tuhan yang telah mengangkatnya dari keadaan terhina menurut pandangan manusia, menjadi terhormat.
Pengalaman rohani Hana bersama Tuhan mengubah keadaan hidupnya. Ejekan Penina yang merendahkannya dibungkam oleh Allah (3-5). Penderitaan dan rasa malu berganti dengan kehidupan yang penuh semangat karena mengalami kedahsyatan Allah. Tuhan telah merubah perkara yang mustahil menjadi fakta nyata. Karena itu di dalam sukacitanya, Hana memuji dan mengagungkan Allah. Hana menyatakan bahwa Allahlah yang berdaulat atas segala sesuatu: hidup dan matinya manusia, pemimpin, perempuan mandul, perbedaan status, hidup orang jahat, dan atas raja (4-10).
Apa yang Hana alami dapat juga dialami oleh setiap orang percaya. Kita mungkin mengalami masalah dalam hal keuangan, usaha yang bangkrut, sakit penyakit yang sulit disembuhkan, persoalan keluarga, kemandulan, anak yang bermasalah, jodoh, dan lain-lain. Namun sama seperti Hana yang ditolong Tuhan, orang percaya juga bisa mengalami pertolongan Tuhan.
Renungkan: Melalui pujian Hana ini, kita dapat belajar bahwa apa pun yang menjadi masalah kita dan seberat apa pun pergumulan kita, mari kita berharap dan bergantung kepada Allah. Panjatkanlah doa yang sungguh-sungguh dengan tetap mengagungkan Dia, Allah yang berdaulat atas seluruh hidup manusia. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang dapat mengubah ratapan menjadi tarian, duka menjadi suka. (sh)
No comments:
Post a Comment