Amsal 1:20-33
Dalam dunia ini banyak hal dapat menjadi pengejaran dalam hidup manusia. Kesuksesan, kekuasaan, ketenaran, dan kenyamanan hidup seolah memanggil-manggil kita sehingga perhatian kita teralih dan terfokus padanya. Bahkan, tidak jarang kita meninggalkan hal-hal yang sangat berharga dalam hidup kita seperti iman, keluarga, dan kesehatan untuk mengikuti panggilan-panggilan dunia tersebut.
Dalam bacaan hari ini, hikmat digambarkan penulis amsal seperti seseorang yang berteriak memanggil siapa saja yang ditemuinya (20-21). Terlebih ketika hikmat bertemu dengan mereka yang tidak mau menjadi lebih bijak dalam hidupnya. Hikmat itu seolah-olah mengingatkan mereka serta terus memanggil mereka untuk bertobat dan berubah supaya setiap orang dapat hidup lebih baik dan lebih benar. Sebab sesungguhnya, Tuhan Sang Sumber hikmat itu ingin mengajar dan menyatakan kebenaran-Nya (22-23). Namun sayangnya, banyak orang yang menolak dan mengeraskan hati.
Banyak orang merasa dirinya cukup berpengetahuan juga cukup mampu untuk mengatur dan menjalankan hidup yang sempurna sehingga menolak untuk diatur oleh Tuhan. Banyak orang tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka adalah orang yang berdosa dengan banyak cacat cela sehingga sering membuat kesalahan dan bertindak bodoh dalam hidupnya. Mereka itulah orang-orang yang Amsal sebut sebagai orang bebal dan yang hidupnya akan menuju kepada kebinasaan (32).
KESIMPULAN:
Oleh sebab itu, hari ini kita diingatkan untuk senantiasa menjadi orang yang rendah hati serta bersedia mendengar dan menerima nasihat. Ada pun nasihat yang Tuhan nyatakan kepada kita adalah panggilan hikmat yang mengingatkan kita ketika kita merenungkan firman-Nya. Tuhan juga menegur kita melalui pasangan atau sahabat kita, rekan-rekan sepelayanan, bahkan juga orang-orang yang kurang kita sukai. Tuhan dapat memakai siapa saja dan situasi apa saja untuk menuntun kita kepada jalan yang benar.
Oleh karena itu, ikutilah panggilan hikmat yang sedang berseru-seru memanggil kita. [ABL]
No comments:
Post a Comment