Sunday, June 19, 2022

Kekhususan Panggilan Tuhan

Kekhususan Panggilan Tuhan (Bilangan 12:1-16)

Tuhan berdaulat memilih siapa saja sebagai hamba-hamba-Nya, dengan kekhususan yang berbeda-beda dari setiap orang. Sikap iri hati terhadap hal khusus yang dimiliki seorang hamba Tuhan oleh sesama hamba Tuhan merupakan sikap yang tidak mengerti kedaulatan Tuhan dan tidak menghormati-Nya.

Musa dipilih bukan karena ia lebih baik dari Harun dan Miryam, melainkan karena Tuhan memiliki rencana atas dirinya untuk masa depan umat-Nya. Sebenarnya Miryam dan Harun pun memiliki kekhususan mereka masing-masing. Bukankah Harun dengan kefasihan berbicaranya menjadi juru bicara Musa menghadapi Firaun untuk membebaskan bangsa Israel (Kel. 4:14-16)? Bukankah Miryam dengan musikalitasnya memimpin para wanita menari sementara umat Israel bersama Musa menyanyikan kidung pujian kepada Tuhan yang telah menyelamatkan umat-Nya dari pengejaran Firaun (Kel. 15:1-18; 20-21)?

Musa memilih diam dan tidak membela diri (3), namun Tuhan membela hamba-Nya ini. Tuhan telah memilih dan menetapkan Musa, melampaui jabatan nabi karena kepadanya, Tuhan berbicara muka dengan muka (6-8). Oleh karena itu, apa pun alasannya, perbuatan Miriam dan Harun seolah menolak pilihan Allah atas Musa (2)! Kasus perempuan Kusy bisa jadi hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk menggugat Musa (1).

Mengapa hanya Miryam yang mendapatkan hukuman kusta? Mungkin Harun keburu mengakui kesalahan dan memohon ampun. Lebih mungkin Harun dihindarkan dari hukuman tersebut karena ia seorang imam besar, yang kalau terkena sesuatu yang najis akan lebih lama proses pentahirannya, padahal ritual kemah suci tidak bisa diabaikan.

Kesimpulan:

Mari kita belajar dari kasus ini. Pertama, Tuhan berdaulat memilih para hamba-Nya, masing-masing dengan kekhususannya. Kita harus menghormati keputusan Allah ini dan justru memberikan dukungan kepada setiap hamba-Nya. Kedua, bersyukurlah untuk pilihan Tuhan atasmu secara khusus, serta tunaikan tugas panggilanmu secara bertanggung jawab.

  • Sumber:
  • Alkitab LAI
  • Renungan: Senin, 20 April 2015

No comments:

Post a Comment

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22)

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22) Sebagai anak-anak terang, umat Allah hidup dengan meneladani Allah (ayat 1). Sama seperti Yesus ya...