Friday, February 28, 2025

Menjadi Sahabat (Yohanes 15:9-17)

Menjadi Sahabat (Yohanes 15:9-17)

William Charles Fry (1837-1882) mengungkapkan keyakinan imannya bahwa Yesus adalah sahabat sejati dalam hidupnya. Keyakinan itu dituliskan melalui lagu terkenal yang diterjemahkan dengan judul "Tuhan Yesus Sahabatku".



Menjadi sahabat bagi manusia adalah pernyataan Yesus sendiri. Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka bukan lagi hamba, tetapi dianggap dan diangkat-Nya menjadi sahabat (15). Antara hamba dan sahabat terdapat perbedaan relasi yang cukup signifikan. Dalam persahabatan ada relasi yang sejajar. Jalinan persahabatan terjadi karena cinta kasih (12). Cinta kasih ini membuat seorang sahabat bersedia berkorban, bahkan dengan memberikan nyawanya (13).


Tawaran persahabatan dari Yesus memiliki konsekuensi nilai. Pertama, persahabatan ini menghilangkan kerahasiaan seperti yang ada dalam relasi hamba-tuan. Selain pengorbanan, ada juga rahasia-rahasia yang disingkapkan kepada para murid. Kedua, bagi kita, persahabatan berarti melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Dan, perintah yang berulang kali Yesus katakan adalah agar mereka saling mengasihi.


Jalinan persahabatan hanya terjadi karena Yesus sendiri yang berinisiatif memilih kita. Ukuran terpilih menjadi sahabat ditentukan oleh Yesus sendiri. Tujuan persahabatan adalah untuk memperlengkapi sehingga sahabat-Nya dapat berbuah sebagaimana yang Bapa inginkan.


Persahabatan Yesus telah ditunjukkan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Yesus tidak hanya mengatakan bahwa sahabat menyerahkan nyawanya, tetapi Ia sendiri menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, para sahabat-Nya.


Jika nyawa saja sudah diberikan, mengapa kita khawatir? Fry mengatakan, jalinan persahabatan Yesus membuat ia merasa aman karena Yesus akan selalu melindungi dan tidak pernah meninggalkannya. Fry menggambarkannya seperti tembok berapi yang mengelilingi kita. Maukah kita menyambut tawaran persahabatan dengan Yesus? Hiduplah dalam kasih! [ASP]

No comments:

Post a Comment

Gema Pengampunan di tengah Dendam Membara (Matius 18:12-35)

  Gema Pengampunan di tengah Dendam Membara (Matius 18:12-35) Pelampiasan dendam semakin sering mewarnai surat kabar, media, dan berita tele...