Wednesday, June 29, 2022

Jangan Main-main dengan Dosa

Jangan Main-main dengan Dosa 

Roma 6:1-14 

Setelah menjadi orang percaya, hidup tidak boleh dijalani dengan sembarangan. Ada aturan yang harus ditaati. Allah Yang Mahakudus menuntut kita untuk hidup sepadan dengan kehendak-Nya.

Hidup dalam kekudusan merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh orang percaya. Ini tidak berarti kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah menjadi kesempatan bagi kita untuk bertekun di dalam dosa (1). Ketika kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi kebenaran, seharusnya dosa tidak berkuasa lagi dalam hidup kita. Kehidupan di dalam dosa telah mati dan dikuburkan, sedangkan sukacita kehidupan yang baru telah kita terima di dalam Kristus (2-4).

Manusia lama kita telah disalibkan bersama dengan Kristus, dan kita tidak menghambakan diri lagi kepada dosa (6-7). Ketika kita dibenarkan oleh Kristus, kita tidak secara otomatis memiliki kehidupan yang sesuai dengan standar Allah. Kadang-kadang kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, namun perbedaannya adalah kita tidak lagi menghidupi kehidupan di dalam dosa. Kita tidak menghambakan diri lagi kepada natur berdosa kita. Sekarang kita diperhadapkan dengan pilihan untuk mengasihi Allah di dalam kehidupan yang kita jalani (Gal 2:20).

Karena kematian Kristus dan kebangkitan-Nya, kita tidak perlu takut kepada kematian. Jaminan telah diberikan-Nya bagi kita untuk menikmati relasi dengan Dia dan melakukan kehendak-Nya dengan penuh sukacita.

Kita tidak lagi hidup dengan mengejar hasrat dan hawa nafsu yang sia-sia, melainkan rindu untuk memuliakan Dia (11). Di tengah dunia ini, Roh Kuduslah yang akan menolong kita untuk hidup sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Kristus bagi kita.

Kesimpulan:

Maka dari itu, mengasihi Allah dengan hak istimewa yang telah diberikan kepada kita untuk hidup dalam kebenaran, melalui keterbukaan dalam relasi yang penuh sukacita bersama Dia, harus menjadi hasrat terdalam dari jiwa kita. Tinggalkanlah dosa, jangan bermain-main dengan kasih karunia Allah. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk hidup bagi Allah! [PMS]

Santapan Harian

Rabu, 29/06/22

https://www.sabda.org/publikasi/e-sh/print/?edisi=20220629


Tuesday, June 21, 2022

GAMBAR ALLAH

GAMBAR ALLAH (KEJADIAN 1:26-30)

Menjadi gambar Allah adalah menjadi wakil Allah di dunia ini. Ini bukan semata-mata privilese melainkan juga tanggung jawab. Semakin besar hak diberikan, semakin berat pula kewajibannya. Menjadi gambar Allah bukan hanya memiliki sejumlah potensi Ilahi, tetapi bagaimana mewujudkan potensi itu bagi kemuliaan Allah. 

Apa maksud Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya? Supaya manusia bisa mengelola dunia dan segala isinya ini untuk kemuliaan Allah. Kata-kata yang digunakan untuk menyatakan tugas manusia itu, "berkuasa", "taklukkanlah" adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam konteks kekuasaan seorang raja. Beberapa penafsir keberatan karena menurut mereka penafsiran seperti inilah yang menyebabkan manusia merajalela mengeksploitasi alam ini dengan segala kerakusannya dengan dalih atas nama Tuhan. Berapa banyak kerusakan alam dan lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup disebabkan ulah manusia? 

Namun, kita melihat bahwa pengaturan Allah atas manusia di sini sama sekali tidak membuka peluang untuk eksploitasi atas alam ini. Pertama, manusia diaturkan bukan untuk menjadi raja dunia melainkan mewakili Raja, Sang Pemilik dunia. Tindakan manusia merusak alam milik Allah adalah tidak berkenan bahkan berdosa di hadapan-Nya. Kedua, kerusakan alam berarti pula berkurangnya kenyamanan hidup manusia. Artinya konsekuensi penyalahgunaan kekuasaan Ilahi akan dirasakan paling berat oleh manusia sendiri. 

KESIMPULAN:

Dosa yang menyebabkan gambar Allah dalam diri manusia tidak berfungsi dengan benar. Manusia hidup bukan untuk kemuliaan Allah melainkan untuk kepentingan diri sendiri yang bersifat merusak dan menghancurkan. Hanya satu jalan untuk memperbaiki semua ini, yaitu dengan mengizinkan Allah memperbarui gambar-Nya di dalam diri kita oleh karya penyelamatan Yesus.

SUMBER: Renungan 1April2008

Sunday, June 19, 2022

Kekhususan Panggilan Tuhan

Kekhususan Panggilan Tuhan (Bilangan 12:1-16)

Tuhan berdaulat memilih siapa saja sebagai hamba-hamba-Nya, dengan kekhususan yang berbeda-beda dari setiap orang. Sikap iri hati terhadap hal khusus yang dimiliki seorang hamba Tuhan oleh sesama hamba Tuhan merupakan sikap yang tidak mengerti kedaulatan Tuhan dan tidak menghormati-Nya.

Musa dipilih bukan karena ia lebih baik dari Harun dan Miryam, melainkan karena Tuhan memiliki rencana atas dirinya untuk masa depan umat-Nya. Sebenarnya Miryam dan Harun pun memiliki kekhususan mereka masing-masing. Bukankah Harun dengan kefasihan berbicaranya menjadi juru bicara Musa menghadapi Firaun untuk membebaskan bangsa Israel (Kel. 4:14-16)? Bukankah Miryam dengan musikalitasnya memimpin para wanita menari sementara umat Israel bersama Musa menyanyikan kidung pujian kepada Tuhan yang telah menyelamatkan umat-Nya dari pengejaran Firaun (Kel. 15:1-18; 20-21)?

Musa memilih diam dan tidak membela diri (3), namun Tuhan membela hamba-Nya ini. Tuhan telah memilih dan menetapkan Musa, melampaui jabatan nabi karena kepadanya, Tuhan berbicara muka dengan muka (6-8). Oleh karena itu, apa pun alasannya, perbuatan Miriam dan Harun seolah menolak pilihan Allah atas Musa (2)! Kasus perempuan Kusy bisa jadi hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk menggugat Musa (1).

Mengapa hanya Miryam yang mendapatkan hukuman kusta? Mungkin Harun keburu mengakui kesalahan dan memohon ampun. Lebih mungkin Harun dihindarkan dari hukuman tersebut karena ia seorang imam besar, yang kalau terkena sesuatu yang najis akan lebih lama proses pentahirannya, padahal ritual kemah suci tidak bisa diabaikan.

Kesimpulan:

Mari kita belajar dari kasus ini. Pertama, Tuhan berdaulat memilih para hamba-Nya, masing-masing dengan kekhususannya. Kita harus menghormati keputusan Allah ini dan justru memberikan dukungan kepada setiap hamba-Nya. Kedua, bersyukurlah untuk pilihan Tuhan atasmu secara khusus, serta tunaikan tugas panggilanmu secara bertanggung jawab.

  • Sumber:
  • Alkitab LAI
  • Renungan: Senin, 20 April 2015

Monday, June 6, 2022

Apakah Gereja saat ini boleh berdoa meminta Roh Kudus dicurahkan?

 



Apakah Gereja saat ini boleh berdoa meminta Roh Kudus dicurahkan?

Melihat perkembangang gereja masa kini, atas pengajaran yang bermunculan maka, umat Tuhan harus meneliti dan memahami apakah sesuai dengan Kitab Suci Alkitab atau tidak?

Kata semula ialah "Roh Kudus" atau "Roh Suci"; oknum Allah yang ketiga dan yang tidak kelihatan. Roh Allah bekerja melalui pikiran, perasaan dan pribadi manusia.

·         Oleh Roh dan Firman-Nya Allah menciptakan langit dan bumi dan memberi nafas kepada manusia (Kej 1:2; 2:7;
·         Mazm 33:6; 104:23). Roh Allah juga menggerakkan orang-orang tertentu: hakim-hakim, raja-raja, nabi-nabi.
·         Dalam Perjanjian Baru seringkali disebut: Roh Kudus atau Roh Allah atau Roh Yesus (Kis 16:7) atau
·         Roh Anak Allah (Gal 4:6) ialah pelaksana kehendak Allah di bumi.
·         Ia sebagai Penghibur (Penolong) melanjutkan dan menterapkan karya Keselamatan Yesus (a.l. Yoh 14:16). 
·         Dialah dinamik pekabaran Injil (Kis 1:8).
·         Ia memberikan kesaksian Allah dalam hati orang-orang percaya bahwa mereka anak-anak Allah (Rom 8:15-16).

Supaya orang-orang Kristen mengerti dengan benar bahwa Roh Kudus itu adalah Allah berdasarkan Firman-Nya Dalam Alkitab. Sampai disini kita harus makin waspada agar jangan sampai terjebak dalam pemikiran, siapakah yang lebih besar atau siapakah yang lebih berkuasa, di antara Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), Allah Roh Kudus. Harus kita ketahui bahwa ketiga Pribadi dalam Tritunggal itu adalah sama, dan setara. Dikatakan bahwa tidak ada yang lebih dahulu dan yang terlebih kemudian. Tritunggal ada bersama-sama sejak kekal. Roh Kudus adalah Pribadi sendiri. Dia bukan sekedar kuasa Allah. Dia merupakan Pribadi tersendiri dari Allah.

A. Bukti Roh Kudus adalah Allah

Roh Kudus memiliki nama-nama Ilahi.

a. Ia disebut Roh Allah (Kor 6:11).

b. Ia disebut Roh Kristus (Roma 8:9).

c. Ia disebut Roh yang Kekal (Ibr 9:14).

d. Ia disebut Roh Kebenaran (Yoh 16:13).

e. Ia disebut Roh Kemuliaan (I Petrus 4:14).

f. Ia disebut Roh Kekudusan (Roma 1:4).

B. Nama-nama ini menunjukan bahwa Ia melakukan apa yang hanya dapat diperbuat oleh Allah saja. (Roma 8:15).

Roh Kudus disertakan dengan Allah Bapa, maupun Yesus Kristus (Mat 28:19; 2 Kor 13:13).

1. Roh Kudus memiliki sifat-sifat Ilahi.

a. Roh Kudus Mahatahu (1Kor 2:10-11).

b. Roh Kudus Mahahadir (Mzm 139:7).

c. Roh Kudus Mahakuasa (Kish 1:2).

d. Roh Kudus Memberi Hidup (Rm 8:2).

e. Roh Kudus Sumber Hikmat (Yes 40:13).

f. Roh Kudus Kekal (Ibr 9:14). Sifat ini hanya dimiliki oleh Allah saja.

2. Roh Kudus mengerjakan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah.

a. Roh Kudus bekerja dalam penciptaan alam semesta (Kej 1:12).

b. Roh Kudus menilhamkan Firman Allah (2 Pet 1:21). c. Roh Kudus mengandungkan Kristus melalui perawan Maria (Luk 1:35).

d. Roh Kudus meyakinkan Orang-orang percaya (Yoh 16:8).

e. Roh Kudus Melahirkan Kembali seseorang secara rohani hingga menjadi Kudus (Yoh 3:5-6).

f. Roh Kudus memberi Penghiburan (Yoh 14:26).

g. Roh Kudus menyucikan /menguduskan (2 Tes 2;13).

 

Kesimpulan:

Roh Kudus adalah Allah sebagaimana dibuktikan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya.dan Karya-karya-Nya. Umat Tuhan saat ini berkumpul berdoa seperti dalam Kisah Para Rasul 2 itu boleh dan baik karena ditengah-tengah persekutuan ada kuasa Tuhan bekerja, tetapi bukan meminta Roh Kudus dicurahkan, karena Roh Kudus sudah ada didalam hati setiap orang percaya, ketika ia mengaku dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi (Efesus 3:11-14).

11  Aku katakan "di dalam Kristus," karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan  —  kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya  — 

12  supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

13  Di dalam Dia kamu juga  —  karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu  —  di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

14  Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Roh Kudus juga dapat menggerakan hati orang percaya untuk memberitakan injil/bersaksi (KIsah Para Rasul 2:8).

8  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Jadi yang menjadi tugas/tanggung jawab orang percaya adalah, hidup bersekutu, Berdoa bersama, Menjadi pelaku firman Tuhan (bersaksi membawa kabar baik).

 

Sumber:

 Alkitab LAI

 D. F. Walker, Konkordansi Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia)), 2003.

 See ID_ENSIKLOPEDI_ALKITAB ROH KUDUS

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22)

Hidup sebagai anak terang (Efesus 5:1-22) Sebagai anak-anak terang, umat Allah hidup dengan meneladani Allah (ayat 1). Sama seperti Yesus ya...