ROH
JAHAT
Istilah roh ponera (jahat) dan roh akathartos (najis) nampaknya sama. Roh jahat
bisa menimbulkan cacat tubuh (Mr 1:23;
7:25), dan demikianlah yg terjadi dalam kebanyakan ay PB yg berkaitan
dengan roh jahat. Kelihatannya ihwal moral tidak tercakup dalam kasus roh
jahat, sebab orang yg kerasukan tidak dikucilkan dari rumah sembahyang. Roh
nampaknya disebut jahat jika menimbulkan akibat yg merusak seperti penyakit,
tapi penderita sendiri tidak dipandang jahat atau najis. Roh jahat itu harus
ditolak dan dikalahkan. Yesus sendiri mengeluarkan roh jahat dari dini
penderita (Mr 5:8; Luk 6:18). Dan Dia pernah mengaruniakan
kuasa kepada murid-murid-Nya (Mat 10:1) untuk mengusir roh jahat (Kis 5:16; 8:7). Agaknya roh jahat
adalah bagian dari tentara Iblis, musuh Allah dan manusia.
Kadang-kadang roh jahat jelas terlibat dalam kejahatan moral. Demikian
halnya dengan roh jahat yg sesudah keluar dari korbannya kembali lagi dengan
roh yg lebih jahat dari dia (Mat
12:43-45). Peristiwa ini menunjukkan bahwa tidaklah mungkin mengadakan
pembaharuan moral dengan hanya mengusir roh jahat dari dalam dini korbannya.
Roh Allah harus masuk dalam diri orang itu dan berdiam di situ. Kita dapat
mencatat bahwa roh bersifat jahat dan bisa menimbulkan kejahatan. Roh jahat ‘yg
menyerupai katak’ dalam Wahy 16:13,
dianggap menimbulkan kejahatan tatkala mengumpulkan kuasa kejahatan untuk
perang semesta yg terakhir.
Ay di atas menunjukkan bahwa kejahatan bukan kekuatan dari sesuatu yg
impersonal. Mereka dikepalai oleh Iblis, dan — seperti adanya tingkat tatanan
kuasa dalam kerajaan sorgawi, ump malaikat — ada juga tingkatan yg sama dalam
kerajaan Iblis — ump roh jahat. Penampakan roh jahat terutama paling mencolok
pada zaman Kristus berinkarnasi di dunia ini, tatkala mereka menentang
pekerjaan-Nya. Pada hari-hari terakhir roh itu akan muncul lagi.
Kitab Injil melaporkan bahwa Yesus senantiasa bermusuhan dengan roh
jahat. Tidak mudah mengusir roh jahat dari dini manusia. Lawan-lawan Yesus
mengakui bahwa Yesus kuasa mengusir roh jahat, dan bahwa kuasaNya itu melebihi
kuasa manusia. Tapi mereka mengatakan bahwa Yesus mampu mengusir roh jahat
adalah karena Yesus sendiri kerasukan Iblis (Luk 11:15). Tapi Yesus menjawab bahwa la mengusir roh jahat dengan
kuasa Roh Allah (Mat 12:28), dan
tidak mungkin la mengusir roh jahat dengan kuasa Iblis, sebab bila demikian itu
berarti kerajaan Iblis sudah hancur (Luk
11:17 dab).
Keunggulan atas setan dikaruniakan Yesus kepada pengikut-Nya. Waktu
mengutus 12 murid Ia memberikan tenaga dan kuasa mengusir setan dan
menyembuhkan penyakit (Luk 9:1).
Lagi pula 70 murid melapor bahwa’setan takluk kepada kami demi nama-Mu’ (Luk 10:17). Orang yg bukan murid Yesus
juga memakai nama Yesus untuk mengusir setan. Kenyataan ini menimbulkan
kecemasan dalam hati beberapa murid, tapi Yesus tenang (Mr 9:38 dab).
Di luar Injil setan hampir tidak disebut. Paulus menghadapi penyembahan
berhala di Korintus dan menganggap berhala sebagai setan (1Kor 10:20 dab). Menurut
Yak 2:19 setan-setan pun percaya tapi gemetar, hal yg mengingatkan pembaca
akan Mr 1:24; 3:11 dab: roh jahat
mengenal Yesus.
KEPUSTAKAAN. N.
Geldenhuys, Commentary on Luke’s Gospel, hlm 174 dab; J. M Ross, ExpT 66,
1954-1955, hlm 58-61; E. Langton, Essentials of Demonology, 1949.